Erajaya Swasembada
Terbuka | |
Kode emiten | IDX: ERAA |
Industri | Ritel |
Didirikan | 1996 |
Kantor pusat | Jl. Gedong Panjang 29 - 31 Pekojan - Tambora Jakarta Barat 11240, Indonesia |
Tokoh kunci | Fachri rizmansyah, CEO |
Produk | Ritel Produk dan Layanan Telekomunikasi |
Pendapatan | Rp34,74 Triliun (FY 2018) |
Rp850,09 Miliar (FY 2018) | |
Total aset | Rp12,68 Triliun (FY 2018) |
Total ekuitas | Rp4,82 Triliun (FY 2018) |
Pemilik | Eralink Internasional (59,97%) Publik (40,03%) |
Karyawan | 2.280 (FY 2017) |
Anak usaha | PT Teletama Artha Mandiri (TAM) PT Erafone Artha Retailindo (Erafone) PT Sinar Eka Selaras (SES) PT Data Citra Mandiri (iBox) PT Prakarsa Prima Sentosa (PPS) PT Multi Media Seluler (MMS) PT Data Media Telekomunikasi (DMT) |
Situs web | http://www.erajaya.com/ |
Erajaya Swasembada (PT Erajaya Swasembada Tbk, IDX: ERAA) adalah perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti handset, kartu SIM, kartu voucher prabayar, aksesori, komputer, dan segala jenis gadget elektronik.[1][2] Presiden Direktur ERAA terakhir hingga pada tahun 2015 adalah Alvi Muhammad. Berkat kepemilikannya mengenai empat anak perusahaannya Erafone Artha Retailindo, Sinar Eka Selaras, Era Sukses Abadi, dan Teletama Artha Mandiri (TAM), ERAA disebut juga Erajaya Group.[1] Pemegang saham utama perusahaan ini adalah Eralink International dengan besaran 59,97%.[1][2] Perjalanan usaha
Perusahaan ini dibangun pada tahun 8 Oktober 1996.[3] Selanjutnya pada tahun 2011, perusahaan ini mengakuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM).[3] Berkat kerja sama ini, di akhir tahun 2012 ERAA memperoleh memperoleh profit sebesar 300%.[3] Di akhir tahun 2011, perusahaan ini mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka. Pada tahun ini pula Erajaya Group membangun delapan outlet dengan nama Erafone Megastore.[3]
Pada Agustus 2012, melalui anak perusahaanya, PT Data Citra Mandiri (DCM) mengakuisisi iBox yang merupakan perusahaan ritel untuk produk Apple di Indonesia.[4] Pada tahun ini pula Erajaya meluncurkan situs e-commerce bernama erafone.com. Jumlah saham penjualan pada tahun 2012 adalah 32%.[3]
Pada Juni 2013, Erajaya Group telah mengoperasikan 88 pusat distribusi dan 423 pusat ritel di 17 provinsi di Indonesia serta telah membangun sebanyak 18.000 penjual pihak ketiga.[3] Kerja sama yang dibangun di antaranya adalah dengan perusahaan Acer, Apple, Asus, BlackBerry, Dell, HTC, Huawei, Lenovo, LG, Motorola, Nokia, Samsung dan Sony.[3] Selain itu kerja sama juga digalakkan dengan operator telekomunikasi Indonesia seperti Axis, Esia, Indosat, Telkomsel dan XL Axiata untuk mendistribusikan produk mereka.[3]
Pada 15 November 2014, Erajaya Group melalui anak usaha Erajaya Swasembada, PT Teletama Artha Mandiri (TAM) menjadi distributor dan importir telepon seluler asal Tiongkok, Xiaomi.[5]
Saham
[sunting | sunting sumber]Di akhir tahun 2011, Erajaya mengubah perusahaan menjadi terbuka dengan melayangkan saham sebesar 31,7% di Bursa Efek Indonesia.[1] Sembilan bulan kemudian, pada September 2012, PT Eralink International selaku pemain utama saham Erajayaa, menjual 8,3% saham tambahan.[1] Hingga akhirnya pada tahun 2012, jumlah presentase saham yang terjual ke publik berjumlah 40,03%.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f (Inggris) Indonesia Investments. "Erajaya Swasembada".
- ^ a b (Inggris) Bloomberg. "Erajaya Swasembada".
- ^ a b c d e f g h (Inggris) Erajaya. "Erajaya Swasembada: About". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-07. Diakses tanggal 2015-04-12.
- ^ (Inggris) SWA. "Pasca Akuisisi, Erajaya Resmikan iBox Pertama".
- ^ (Inggris) Viva News. "Erajaya Group Ditunjuk jadi Partner Xiaomi".