Distosia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Distosia
Gambar kelainan bentuk panggul, salah satu faktor risiko distosia
Informasi umum
Nama lainPersalinan macet
SpesialisasiObstetri
PenyebabBayi besar atau posisi abnormal, panggul sempit, masalah jalan lahir[1]
Faktor risikoDistosia bahu, malnutrisi, defisiensi vitamin D[1][2]
KomplikasiAsfiksia perinatal, ruptur uterin, perdarahan pasca persalinan, infeksi pasca persalinan[3]
DiagnosisPersalinan kala 1 Fase aktif > 12 jam[1]
PerawatanBedah sesar, ekstraksi vakum dengan kemungkinan pembedahan simfisis pubis[4]
Distribusi dan frekuensi
Prevalensi6.5 juta (2015)[6]
Kematian23,100 (2015)[5]

Distosia atau persalinan macet, terjadi ketika uterus berkontraksi dengan normal, namun bayi belum juga keluar dari panggul selama persalinan karena jalan keluar terhalangi. Komplikasi pada bayi di antaranya tidak mendapat oksigen yang cukup hingga menyebabkan kematian. Hal ini meningkatkan risiko ibu terkena infeksi, ruptur uteri, atau perdarahan pasca persalinan.[3] Komplikasi jangka panjang pada ibu yaitu terbentuknya fistula obstetri. Persalinan macet disebabkan oleh persalinan memanjang, ketika persalinan kala satu fase aktif memanjang lebih dari 12 jam

Penyebab utama persalinan macet meliputi: bayi besar atau posisi bayi yang abnormal, panggul sempit, dan masalah dengan jalan lahir. Posisi abnormal meliputi distosia bahu di mana bahu anterior tidak dapat keluar dengan mudah dari bawah tulang kemaluan. Faktor-faktor risiko untuk panggul sempit seperti kekurangan gizi dan kurangnya paparan sinar matahari menyebabkan kekurangan vitamin D.[2] Hal ini juga lebih umum terjadi pada remaja karena panggul tidak tumbuh secara sempurna. Masalah dengan jalan lahir termasuk vagina dan perineum sempit yang mungkin karena khitan pada wanita atau tumor. Partogram sering digunakan untuk memantau kemajuan persalinan dan mendiagnosis masalah. Hal Ini dikombinasikan dengan pemeriksaan fisik untuk mengenali persalinan macet.[7]

Tatalaksana persalinan macet mungkin memerlukan operasi caesar atau ekstraksi vakum dengan kemungkinan pembukaan bedah simfisis pubis. Tindakan lainnya termasuk: menjaga agar ibu tetap terhidrasi dan antibiotik jika ketuban telah pecah lebih dari 18 jam.[4] Di Afrika dan Asia, persalinan macet mempengaruhi mempengaruhi dua dan lima persen dari kelahiran.[8] Pada tahun 2015 sekitar 6,5 juta kasus persalinan macet atau ruptur uteri terjadi.[6] Hal ini mengakibatkan 23,000 kematian ibu turun dari 29.000 kematian pada tahun 1990 (sekitar 8% dari semua kematian yang berhubungan dengan kehamilan).[1][9] Hal ini juga menjadi salah satu penyebab utama lahir mati.[10] Sebagian besar kematian akibat kondisi ini terjadi di negara berkembang.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Penyebab utama persalinan macet meliputi: bayi besar atau posisi bayi yang abnormal, panggul sempit, dan masalah dengan jalan lahir. Posisi abnormal meliputi distosia bahu di mana bahu anterior tidak dapat keluar dengan mudah dari bawah tulang kemaluan. Faktor-faktor risiko untuk panggul sempit seperti kekurangan gizi dan kurangnya paparan sinar matahari menyebabkan kekurangan vitamin D. Sementara masalah dengan jalan lahir termasuk vagina dan perineum sempit yang mungkin disebabkan khitan pada wanita atau tumor.

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

Persalinan macet dapat ditegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik.

Tatalaksana[sunting | sunting sumber]

Tatalaksana persalinan macet adalah operasi caesar atau ekstraksi vakum dengan adanya kemungkinan pembedah simfisis pubis. Tindakan lainnya termasuk: menjaga hidrasi ibu dan antibiotik jika ketuban telah pecah lebih dari 18 jam.

Prognosis[sunting | sunting sumber]

Jika operasi caesar dilakukan pada waktu yang tepat, prognosis menjadi lebih baik. Distosia berkepanjangan dapat menyebabkan bayi lahir mati, fistula obstetrik, dan kematian ibu.[11]

Epidemiologi[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2013 ini mengakibatkan 19,000 kematian ibu turun dari 29.000 kematian pada tahun 1990.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kata distosia berarti persalinan sulit. Antonimnya adalah eutocia (bahasa Yunani Kuno: τόκος) atau persalinan mudah.

Istilah lain untuk persalinan macet meliputi: persalinan sulit, persalinan abnormal, sulit melahirkan, dan persalinan disfungsional.

Hewan lain[sunting | sunting sumber]

Istilah ini juga dapat digunakan dalam konteks berbagai hewan. Distosia yang berkaitan dengan burung-burung dan reptil juga disebut egg binding.

Sebagian karena pembiakan selektif secara luas, kuda mengalami distosia lebih sering daripada pembiakan lainnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Education material for teachers of midwifery : midwifery education modules (PDF) (edisi ke-2nd). Geneva [Switzerland]: World Health Organisation. 2008. hlm. 17–36. ISBN 9789241546669. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-02-21. 
  2. ^ a b Education material for teachers of midwifery : midwifery education modules (PDF) (edisi ke-2nd). Geneva [Switzerland]: World Health Organisation. 2008. hlm. 38–44. ISBN 9789241546669. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-02-21. 
  3. ^ a b Neilson, JP; Lavender, T; Quenby, S; Wray, S (2003). "Obstructed labour". British medical bulletin. 67: 191–204. doi:10.1093/bmb/ldg018. PMID 14711764. 
  4. ^ a b Education material for teachers of midwifery : midwifery education modules (PDF) (edisi ke-2nd). Geneva [Switzerland]: World Health Organisation. 2008. hlm. 89–104. ISBN 9789241546669. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-02-21. 
  5. ^ GBD 2015 Mortality and Causes of Death, Collaborators. (8 October 2016). "Global, regional, and national life expectancy, all-cause mortality, and cause-specific mortality for 249 causes of death, 1980-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015". Lancet. 388 (10053): 1459–1544. doi:10.1016/s0140-6736(16)31012-1. PMC 5388903alt=Dapat diakses gratis. PMID 27733281. 
  6. ^ a b GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence, Collaborators. (8 October 2016). "Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015". Lancet. 388 (10053): 1545–1602. doi:10.1016/S0140-6736(16)31678-6. PMC 5055577alt=Dapat diakses gratis. PMID 27733282. 
  7. ^ Education material for teachers of midwifery : midwifery education modules (PDF) (edisi ke-2nd). Geneva [Switzerland]: World Health Organisation. 2008. hlm. 45–52. ISBN 9789241546669. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-02-21. 
  8. ^ Usha, Krishna (2004). Pregnancy at risk : current concepts. New Delhi: Jaypee Bros. hlm. 451. ISBN 9788171798261. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. 
  9. ^ GBD 2013 Mortality and Causes of Death, Collaborators (17 December 2014). "Global, regional, and national age-sex specific all-cause and cause-specific mortality for 240 causes of death, 1990-2013: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2013". Lancet. 385: 117–71. doi:10.1016/S0140-6736(14)61682-2. PMC 4340604alt=Dapat diakses gratis. PMID 25530442. |Supplementary Appendix Page 190 
  10. ^ Goldenberg, RL; McClure, EM; Bhutta, ZA; Belizán, JM; Reddy, UM; Rubens, CE; Mabeya, H; Flenady, V; Darmstadt, GL (21 May 2011). "Stillbirths: the vision for 2020". Lancet. 377 (9779): 1798–805. doi:10.1016/S0140-6736(10)62235-0. PMID 21496912. 
  11. ^ Carmen Dolea, Carla AbouZahr (July 2003). "Global burden of obstructed labour in the year 2000" (PDF). Evidence and Information for Policy (EIP), World Health Organization. 

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]