Dinasti Utara dan Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dinasti-Dinasti Selatan dan Utara (386–589)
Dinasti-Dinasti Utara Dinasti-Dinasti Selatan
Wei Utara 386–535 Liu Song 420–479
Qi Selatan 479–502
Liang 502–557
Wei Barat 535–557 Wei Timur 534–550
Zhou Utara 557–581 Qi Utara 550–577 Chen 557–589 Liang Barat 555–587
Dinasti Utara dan Selatan

Perkiraan wilayah negara bagian Wei Utara (biru) dan Liu Song (merah marun) pada tahun 440

Dinasti-Dinasti Selatan dan Utara pada tahun 560
Hanzi: 南北朝
Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Tiongkok
ZAMAN KUNO
Neolitikum ±8500 – ±2070 SM
Tiga Maharaja dan Lima Kaisar
±6000 – ±4000 SM
Dinasti Xia ±2070 – ±1600 SM
Dinasti Shang ±1600 – ±1046 SM
Dinasti Zhou ±1046 – 256 SM
 Zhou Barat ±1046 – 771 SM
 Zhou Timur 770 - 256 SM
   Zaman Musim Semi dan Gugur 770 - 476 SM
   Periode Negara Perang 476 - 221 SM
ZAMAN KEKAISARAN
Dinasti Qin 221–206 SM
Dinasti Han 206 SM – 220 M
  Han Barat 206 SM – 8 M
  Dinasti Xin 8-23
  Han Timur 23-220
Tiga Negara 220–280
  Wei, Shu, dan Wu
Dinasti Jin (晉) 265–420
  Jin Barat (西晋)
265-316
  Jin Timur (东晋)
317-420
Enam Belas Negara
304-439
Dinasti Selatan dan Utara
420–589
Dinasti Sui 581–618
Dinasti Tang 618–907
  (Dinasti Zhou Kedua 690–705)
Lima Dinasti dan
Sepuluh Negara

907–960
Dinasti Liao
907–1125
Dinasti Song
960–1279
  Song Utara
960-1127
Xia Barat
1038-1227
  Song Selatan
1127-1279
Jin (金)
1115-1234
Dinasti Yuan 1271–1368
Dinasti Ming 1368–1644
Dinasti Qing 1644–1911
ZAMAN MODERN
Republik Tiongkok
1912–1949 di Tiongkok Daratan
Republik Rakyat
Tiongkok

1949–kini
Republik
Tiongkok di Taiwan

1949–kini di Taiwan

Dinasti-Dinasti Selatan dan Utara (Hanzi: ; Pinyin: Nán-Běi Cháo) adalah sebuah periode dalam sejarah Tiongkok yang berlangsung dari tahun 420 hingga 589, setelah era penuh gejolak dari Enam Belas Kerajaan dan negara-negara bagian Wu Hu. Periode ini terkadang dianggap sebagai bagian akhir dari periode yang lebih lama yang dinamakan Enam Dinasti (tahun 220 hingga 589).[1] Meskipun terjadi perang saudara dan kekacauan politik, periode ini merupakan masa berkembangnya seni dan budaya, kemajuan teknologi, penyebaran Buddha Mahayana serta Daoisme. Selain itu, periode ini juga menyaksikan migrasi besar-besaran Han Tiongkok ke tanah selatan Yangtze. Periode Dinasti-Dinasti Selatan dan Utara berakhir dengan penyatuan semua Tiongkok Dalam oleh Kaisar Wen dari Dinasti Sui.

Selama periode ini, proses sinifikasi dipercepat di antara pendatang non-Tiongkok di utara dan di antara penduduk asli di selatan. Proses ini juga disertai dengan meningkatnya popularitas Buddhisme (diperkenalkan ke Tiongkok pada abad ke-1) baik di utara maupun selatan Tiongkok dan Taoisme juga meningkat pengaruhnya, dengan adanya dua kanon Taoisme penting yang ditulis selama periode ini.

Kemajuan teknologi yang cukup signifikan juga terjadi selama periode ini. Penemuan sanggurdi selama Dinasti Jin (266–420), yang membantu memacu pengembangan pasukan kavaleri berat sebagai standar tempur. Sejarawan mencatat kemajuan dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan kartografi. Intelektual pada periode ini termasuk matematikawan dan astronom Zu Chongzhi (429–500) serta astronom Tao Hongjing.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Gascoigne, Bamber (2003). The dynasties of China : a history (edisi ke-1st Carroll & Graf). New York: Carroll & Graf Publishers. ISBN 978-0786712199. 


Film series : The Legend of Fei , kisah kaisar terakhir dinasti Xiao yang digulingkan keluarga Chen menjadi dinasti Chen