Digoksin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nama sistematis (IUPAC)
4-[(3S,5R,8R,9S,10S,12R,13S,14S)-3-[(2S,4S,5R,6R)-5-[(2S,4S,5R,6R)-5-[(2S,4S,5R,6R)-4,5-dihidroksi-6-metil-oksan-2-il]oksi-4-hidroksi-6-metil-oksan-2-il]oksi-4-hidroksi-6-metil-oksan-2-il]oksi-12,14-dihidroksi-10,13-dimetil-1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12,15,16,17-tetradekahidrosiklopenta[a]fenantren-17-il]-5H-furan-2-ona
Data klinis
Nama dagang Lanoxin, lainnya
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a682301
Kat. kehamilan A(AU) C(US)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK) ? (US)
Rute melalui mulut, intravena
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 60 hingga 80% (melalui mulut)
Ikatan protein 25%
Metabolisme hati (16%)
Waktu paruh 36 hingga 48 jam
(fungsi ginjal normal)
3,5 hingga 5 hari
(fungsi ginjal terganggu)
Ekskresi ginjal
Pengenal
Nomor CAS 20830-75-5 YaY
Kode ATC C01AA05
PubChem CID 2724385
Ligan IUPHAR 4726
DrugBank DB00390
ChemSpider 2006532 YaY
UNII 73K4184T59 YaY
KEGG D00298 YaY
ChEBI CHEBI:4551 YaY
ChEMBL CHEMBL1751 YaY
Data kimia
Rumus C41H64O14 
  • InChI=1S/C41H64O14/c1-19-36(47)28(42)15-34(50-19)54-38-21(3)52-35(17-30(38)44)55-37-20(2)51-33(16-29(37)43)53-24-8-10-39(4)23(13-24)6-7-26-27(39)14-31(45)40(5)25(9-11-41(26,40)48)22-12-32(46)49-18-22/h12,19-21,23-31,33-38,42-45,47-48H,6-11,13-18H2,1-5H3/t19-,20-,21-,23-,24+,25-,26-,27+,28+,29+,30+,31-,33+,34+,35+,36-,37-,38-,39+,40+,41+/m1/s1 YaY
    Key:LTMHDMANZUZIPE-PUGKRICDSA-N YaY

Data fisik
Titik lebur 249,3 °C (Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "," tidak dikenal. °F)
Kelarutan dalam air 0,0648 mg/mL (20 °C)

Digoksin, dijual di bawah nama merek Lanoxin di antara nama lainnya, adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi jantung. Obat ini paling sering digunakan untuk fibrilasi atrium, geletar atrium, dan gagal jantung. Digoksin dikonsumsi melalui mulut atau diinjeksikan ke dalam vena.[1]

Efek samping umum dari penggunaan obat ini adalah pembesaran payudara (ginekomastia) dan efek samping lain yang terjadi pada dosis berlebihan.[1][2] Efek samping ini dapat termasuk hilang nafsu makan, mual, kesulitan melihat, bingung, dan detak jantung takberaturan.[2] Perhatian lebih besar diperlukan pada lansia dan pada orang dengan fungsi ginjal buruk.[2] Tidak jelas apakah ketika hamil aman digunakan.[3] Digoksin termasuk ke dalam famili obat glikosida jantung.[1]

Digoksin pertama kali diisolasi pada 1930 dari tumbuhan Digitalis lanata.[4][5] Obat ini termasuk ke dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, memuat obat paling efektif dan aman yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan.[6] Harga grosir obat ini di negara berkembang sekitar AS$0,21 hingga $6,60 sebulan.[7] Di Amerika Serikat, obat ini pada umumnya berharga kurang dari $25 per bulan, per 2015.[8] Pada 2016, obat ini merupakan obat ke-145 paling banyak diresepkan di Amerika Serikat dengan lebih dari 4 juta resep obat.[9]

Penggunaan medis[sunting | sunting sumber]

Detak jantung takberaturan[sunting | sunting sumber]

Indikasi paling umum dari digoksin adalah fibrilasi atrium dan geletar atrium dengan respons ventrikel cepat.[10][11]

Terdapat bukti sementara bahwa digoksin dapat meningkatkan risiko kematian,[12] walaupun metaanalisis lain pada 2015 melaporkan tidak ada perubahan pada mortalitas.[13]

Gagal jantung[sunting | sunting sumber]

Digoksin tidak lagi menjadi pilihan pertama untuk gagal jantung; obat ini tidak lagi disetujui untuk penderita gagal jantung karena dapat meningkatkan risiko kematian.[12] Saat ini, pengobatan yang direkomendasikan untuk gagal jantung adalah terapi rangkap tiga berupa inhibitor ACE, penyekat beta, dan antagonis mineralokortikoid. Digoksin merupakan terapi baris ketiga.[14]

Aborsi[sunting | sunting sumber]

Digoksin juga digunakan secara intrafetal atau amniotik ketika aborsi pada akhir trimester kedua dan trimester ketiga kehamilan. Obat ini biasanya menyebabkan kematian janin (diukur dengan berhentinya aktivitas jantung) dalam beberapa jam setelah pemberian obat.[15]

Efek samping[sunting | sunting sumber]

Kejadian reaksi obat menyimpang umum terjadi karena sempitnya indeks terapeutik (margin antara efektivitas dan toksisitas obat). Ginekomastia (pembesaran jaringan payudara) disebutkan di banyak buku teks sebagai efek samping, diperkirakan sebagai akibat moietas steroid serupa estrogen dari molekul digoksin,[16] tetapi ketika pencarian secara sistematis dilakukan, bukti perkiraan tersebut diragukan per 2005.[17] Gabungan peningkatan aritmogenesis (atrium) dan inhibisi konduksi atrioventrikel (AV) (sebagai contoh takikardia atrium paroksismal dengan sekatan AV – disebut "PAT dengan sekatan") dikatakan patognomonik (yaitu, diagnostik) dari toksisitas digoksin.[18]

Overdosis[sunting | sunting sumber]

Pada kasus overdosis dibutuhkan penilaian pendukung biasa. Jika aritmia terbukti mengganggu, atau terjadi hiperkalemia parah (peningkatan kadar kalium tidak dapat dihindarkan akibat paralisis pada pompa Na/K bergantung ATPase terikat membran sel), akan diberikan antidot khusus, yaitu antidigoksin (fragmen antibodi yang melawan digoksin, dengan nama merek Digibind dan Digifab).[per 2004][19]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Digoxin". The American Society of Health-System Pharmacists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Desember 2016. Diakses tanggal 8 Desember 2016. 
  2. ^ a b c WHO Model Formulary 2008 (PDF). World Health Organization. 2009. hlm. 270. ISBN 9789241547659. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 Desember 2016. 
  3. ^ "Digoxin Use During Pregnancy | Drugs.com". www.drugs.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 December 2016. Diakses tanggal 14 Desember 2016. 
  4. ^ Cartwright, Anthony C. (2016). The British Pharmacopoeia, 1864 to 2014: Medicines, International Standards and the State (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 183. ISBN 9781317039792. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-08. 
  5. ^ Hollman, A. (6 April 1996). "Drugs for atrial fibrillation. Digoxin comes from Digitalis lanata". BMJ (Clinical Research Edition). 312 (7035): 912. doi:10.1136/bmj.312.7035.912. PMC 2350584alt=Dapat diakses gratis. PMID 8611904. 
  6. ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 Desember 2016. 
  7. ^ "Digoxin". International Drug Price Indicator Guide. Diakses tanggal 8 Desember 2016. 
  8. ^ Hamilton, Richart (2015). Tarascon Pocket Pharmacopoeia 2015 Deluxe Lab-Coat Edition. Jones & Bartlett Learning. hlm. X. ISBN 9781284057560. 
  9. ^ "The Top 300 of 2019". clincalc.com. Diakses tanggal 22 Desember 2018. 
  10. ^ Sticherling, C.; Oral, H.; Horrocks, J.; et al. (November 2000). "Effects of digoxin on acute, atrial fibrillation-induced changes in atrial refractoriness". Circulation. 102 (20): 2503–2508. doi:10.1161/01.CIR.102.20.2503. PMID 11076824. 
  11. ^ Hallberg, P.; Lindbäck, J.; Lindahl, B.; Stenestrand, U.; Melhus, H. (Oktober 2007). "Digoxin and mortality in atrial fibrillation: a prospective cohort study". European Journal of Clinical Pharmacology. 63 (10): 959–971. doi:10.1007/s00228-007-0346-9. PMID 17684738. 
  12. ^ a b Vamos, M.; Erath, J. W.; Hohnloser, SH (4 Mei 2015). "Digoxin-associated mortality: a systematic review and meta-analysis of the literature". European Heart Journal. 36 (28): 1831–1838. doi:10.1093/eurheartj/ehv143. PMID 25939649. 
  13. ^ Ziff, Oliver J.; Lane, Deirdre A.; Samra, Monica; Griffith, Michael; Kirchhof, Paulus; Lip, Gregory Y. H.; Steeds, Richard P.; Townend, Jonathan; Kotecha, Dipak (30 Agustus 2015). "Safety and efficacy of digoxin: systematic review and meta-analysis of observational and controlled trial data". BMJ. 351: h4451. doi:10.1136/bmj.h4451. PMC 4553205alt=Dapat diakses gratis. PMID 26321114. 
  14. ^ Ezekowitz, Justin A.; O'Meara, Eileen; McDonald, Michael A.; Abrams, Howard; Chan, Michael; Ducharme, Anique; Giannetti, Nadia; Grzeslo, Adam; Hamilton, Peter G. (2017). "2017 Comprehensive Update of the Canadian Cardiovascular Society Guidelines for the Management of Heart Failure". Canadian Journal of Cardiology. 33 (11): 1342–1433. doi:10.1016/j.cjca.2017.08.022. PMID 29111106. 
  15. ^ Paul, Maureen; Lichtenberg, Steve; Borgatta, Lynn; Grimes, David A.; Stubblefield, Phillip G.; Creinin, Mitchell D. (24 Agustus 2011). Management of Unintended and Abnormal Pregnancy: Comprehensive Abortion Care (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. ISBN 9781444358476. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-08. 
  16. ^ Moscovitz, T.; Aldrighi, J. M.; Abrahanshon, P. A.; et al. (April 2005). "Repercussions of digoxin, digitoxin and estradiol on the endometrial histomorphometry of oophorectomized mice". Gynecology and Endocrinology. 20 (4): 213–220. doi:10.1080/09513590400021219. PMID 16019364. 
  17. ^ Thompson, D. F.; Carter, J. R. (1993). "Drug-induced gynecomastia". Pharmacotherapy. 13 (1): 37–45. doi:10.1002/j.1875-9114.1993.tb02688.x (tidak aktif 2019-06-07). PMID 8094898. 
  18. ^ Doering, W.; König, E.; Sturm, W. (1977). "(title in German)" [Digitalis intoxication: specificity and significance of cardiac and extracardiac symptoms. Part I: Patients with Digitalis-induced arrhythmias]. Zeitschrift für Kardiologie (dalam bahasa German). 66 (3): 121–128. PMID 857452. 
  19. ^ Flanagan, R. J.; Jones, A. L. (2004). "Fab Antibody Fragments: Some Applications in Clinical Toxicology". Drug Safety. 27 (14): 1115–1133. doi:10.2165/00002018-200427140-00004. PMID 15554746. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-16. Diakses tanggal 2019-07-19. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]