Diafonem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Diafonem (Indonesia: dia̯ˈfonɛːm; Inggris: Diaphoneme /dəˈfəʊnm/) merupakan sebuah satuan fonologikal abstrak yang berfungsi sebagai korespondensi suara serupa antara dua atau lebih varietas dalam sebuah bahasa ataupun antar dialek.[1] Sebagai contoh,[2] terdapat pengontrasan fonem vokal pada late "terlambat" (/eː/) dengan wait "menunggu" ataupun eight "delapan" (/ɛɪ/) pada beberapa varietas bahasa Inggris.[a] Sedangkan dalam beberapa varietas Inggris yang lain,[b] fonem vokal pada late ataupun wait (/eː/) kontras dengan fonem yang ada pada eight (/ɛɪ/). Pasangan fonem yang tidak bertindihan dari kedua varietas yang berbeda dapat disatukan dengan diposisikan kedalam tiga diafonem: diafonem pertama untuk kata late (⫽e⫽), diafonem kedua untuk kata wait (⫽ei⫽), dan diafonem ketiga untuk kata eight (⫽ex⫽).

Kata Terjemahan Fonem Diafonem
Varietas A Varietas B
late terlambat /eː/ /eː/ ⫽e⫽
wait menunggu /ɛɪ/ ⫽ei⫽
eight terlambat /ɛɪ/ ⫽ex⫽

Seperti layaknya fonologi yang mempelajari mengenai fonem, diafonologi merupakan cabang linguistik yang mempelajari pelepasan diafonem pada dialek-dialek. Cabang ini berperan penting dalam suatu ortografi yang dipakai sebagai transkripsi tertulis untuk lebih dari satu dialek dalam suatu bahasa. Dalam cabang linguistik historis, diafonologi berkaitan erat dengan keterkaitan pelepasan fonem pada bahasa kuno yang terbagi menjadi beberapa dialek: sebagai contoh, pelepasan fonem // dari Bahasa Inggris Kuno pada dialek-dialek dan varietas modern.

Konsep mengenai diafonem mulai tercetus pada tahun 1930-an. Kata diafon (Inggris: diaphone) awalnya memiliki arti yang sama dengan diafonem (Inggris: diaphoneme), akan tetapi kedua istilah digunakan kemudian digunakan untuk hal yang berbeda: "diafon" digunakan sebagai istilah dalam sistem komunikasi analog, sedangkan diafonem digunakan sebagai hubungan antara fonem dan alofon.

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Istilah "diafon" pertama kali digunakan oleh fonetikawan seperti Daniel Jones[3] dan Harold E. Palmer.[4][5] Jones sendiri merupakan fonetikawan yang lebih tertarik dengan transkripsi terhadap variasi fonem yang terjadi pada dialek-dialek[6] daripada untuk mempelajari fenomena kognitif pada fonem-fonem tersebut.[7] Jones awalnya menggunakan istilah "diafon" untuk menyebutkan suara serumpun yang dilepaskan secara berbeda (tergantung dialek), akan tetapi dianggap serupa bagi penutur bahasa itu sendiri.[8] Pelepasan fonem pada salah satu dialek ataupun penutur bahasa acap kali disebut sebagai "varietas diafonik". Akan tetapi, karena istilah tersebut dirasa rancu, Jones akhirnya menamai ulang istilah tersebut sebagai "diafonem".[9][10][11]

Kotak diafonemik dilambangkan ataupun dijelaskan menggunakan diasistem (sebuah istilah yang dipopulerkan oleh Uriel Weinreich) yang dapat melapisi kontras dialekal, sehingga semua kontras dalam semua dialek dapat dilambangkan.[12] Sistem ini juga terdiri atas kotak fonem inti yang terpecah dalam dialek-dialek serumpun,[13] dan beberapa kontras saja, apabila dialek-dialek serumpun tidak memiliki kontras fonemik sama sekali (entah karena kontras yang ada atau pernah ada hilang ataupun tidak adanya pemecahan fonemik pada dialek-dialek terkait).[12][14][15] Menurut beberapa pendekatan diafonemik, komunitas penutur secara linguistik merupakan sebuah homogenitas, sehingga varietas jamak dapat dilambangkan sebagai istilah ataupun pengertian tunggal.[16] Hal ini menyebabkan seseorang dapat memahami percakapan seseorang dari varietas serumpun yang memiliki diafonik selaras.[17]

Pelambangan[sunting | sunting sumber]

Terdapat sejumlah cara yang digunakan untuk melambangkan diafon dalam beberapa literatur. Dalam IPA sendiri, diafonem digunakan dengan garis miring seperti layaknya transkripsi fonemik, atau jenis tanda kurung lainnya:

  • garis miring ganda: ⫽bɪt⫽[18]
  • tanda seru: !bɪt![19][c]
  • garis vertikal: |bɪt|[11][d]
  • tanda kurung mengkerut: {b.ɪ.t}[20][e]

Konsep semacam ini tidak memerlukan pembentukan sistem transkripsi. Diafon malah dapat diwakili dengan garis miring ganda.[21] Sebagai contoh, dalam Orten (1991) dan Weinreich (1954), diafonem dilambangkan dengan salah satu jenis tanda kurung:[22]

Dalam skema ini, Bahasa Inggris Skotlandia Baku dan aksen Kirkwall dikatakan memiliki kontras fonemik antara /k/ dengan /x/, sementara RP dan GA dikatakan hanya generasi tua yang memiliki kontras tersebut (sehingga kata-kata seperti lock "kunci" dan loch dilafalkan serupa pada generasi tua, tetapi perbedaan tersebut memudar pada penutur generasi muda.)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Varietas Bahasa Inggris Utara tidak mengalami proses penggabungan pane–pain.
  2. ^ Varietas Bahasa Inggris utara yang tidak mengalami proses penggabungan wait–weight.
  3. ^ Tanda seru disini /ǃ/ tidak digunakan untuk melambangkan konsonan decak rongga-gigi
  4. ^ Tanda garis vertikal /ǀ/ tidak digunakan untuk melambangkan konsonan decak gigi
  5. ^ Tanda kurung ini melambangkan keterkaitan morfofonemik daripada untuk kegunaan pelambangan fonemik.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Crystal (2011)
  2. ^ Contoh diadaptasi dari Wells (1982).
  3. ^ Collins & Mees (1999), mengutip Jones (1932)
  4. ^ Chao (1934), mengutip Palmer (1931)
  5. ^ Chao (1946) menyatakan bahwa Jones menyebut bahwa Palmer menggunakannya dalam sumber tertulis lebih dahulu, akan tetapi Wells (1982) yang mengutip Jones (1962), menyebutkan bahwa Jones yang pertama kali menggagasnya.
  6. ^ Wells (1982)
  7. ^ Twaddell (1935)
  8. ^ Chao (1946)
  9. ^ Istilah ini digunakan pada Kurath & McDavid (1961) (dikutip pada Wells (1982)), Moulton (1961), dan Jones (1950)
  10. ^ Shores (1984) menggunakan diaphone (terjemahan: diafon) pada pengertian kelas suara, akan tetapi "diafonem" dinamai sebagai phoneme (terjemahan: fonem)
  11. ^ a b Trask (1996)
  12. ^ a b Stockwell (1959)
  13. ^ Stockwell (1959), citing Hockett (1955)
  14. ^ Geraghty (1983)
  15. ^ Kutipan pada Wells (1982) merujuk pada perbedaan ini sebagai "differences in phonetic realization" (terjemahan: "perbedaan dalam pelepasan fonetik") dan "differences between accents" (terjemahan: "perbedaan antar aksen").
  16. ^ Nagara (1972), citing Weinreich (1953)
  17. ^ Nagara (1972)
  18. ^ e.g. Trudgill (1974)
  19. ^ e.g. Sledd (1966)
  20. ^ e.g. Smith (1967)
  21. ^ Cadora (1970); demikian halnya pada garis bergelombang ganda (≈), ia dapat menunjukkan variasi diafonem dalam diasistem, seperti layaknya garis bergelombang (~) menunjukkan oposisi fonemik dalam varietas tunggal.
  22. ^ Orten (1991)

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Sources[sunting | sunting sumber]

  • Allen, Harold B. (1977), "Regional dialects, 1945–1974", American Speech, 52 (3/4): 163–261, doi:10.2307/455241, JSTOR 455241 
  • Bailey, Beryl L. (1971), "Jamaican Creole: Can dialect boundaries be defined?", dalam Hymes, Dell, Pidginization and Creolization of Languages, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 341–348 
  • Bailey, Charles-James N. (1973), Variation and Linguistic Theory, Arlington, VA: Center for Applied Linguistics 
  • Ballard, W.L. (1971), "Review: Linguistic change and the Saussurian paradox", American Speech, 46 (3/4): 254–270, doi:10.2307/3087780, JSTOR 3087780 
  • Berdan, R. (1977), "Polylectal comprehension and the polylectal grammar", dalam Fasold, R.W.; Shuy, R.W., Studies in Language Variation, Washington, D.C.: Georgetown University Press 
  • Bickerton, Derek (1973), "The nature of a creole continuum", Language, 49 (3): 640–669, doi:10.2307/412355, JSTOR 412355 
  • Bickerton, Derek (1975), "[Untitled review]", Journal of Linguistics, 11 (2): 299–308, doi:10.1017/s0022226700004631 
  • Brown, Gillian (1972), Phonological rules and dialect variation, Cambridge: Cambridge University Press 
  • Cadora, Frederic J. (1970), "Some linguistic concomitants of contactual factors of urbanization", Anthropological Linguistics, 12 (1): 10–19 
  • Campbell, Lyle (1971), "[untitled review]", Language, 47 (1): 191–209, doi:10.2307/412198, JSTOR 412198 
  • Chao, Yuen-Ren (1934), "The non-uniqueness of phonemic solutions of phonetic systems", Bulletin of the Institute of History and Philology, Academica Sinica, 4 (4): 363–397 
  • Chao, Yuen-Ren (1946), "The logical structure of Chinese words", Language, 22 (1): 4–13, doi:10.2307/410329, JSTOR 410329 
  • Collins, Beverly; Mees, Inger (1999), The Real Professor Higgins: the Life and Career of Daniel Jones, Berlin & New York: Mouton de Gruyter 
  • Crystal, David (2011), A Dictionary of Linguistics and Phonetics (edisi ke-sixth), Blackwell Publishing 
  • Davis, Lawrence (1973), "The diafeature: An approach to structural dialectology", Journal of English Linguistics, 7 (1): 1–20, doi:10.1177/007542427300700101 
  • De Camp, David (1971), "Implicational scales and sociolinguistic linearity", Linguistics, 73: 30–43 
  • Diebold, A. Richard (1961), "Incipient bilingualism", Language, 37 (1): 97–112, doi:10.2307/411253, JSTOR 411253 
  • Fasold, Ralph (1991), "The quiet demise of variable rules", American Speech, 66 (1): 3–21, doi:10.2307/455431, JSTOR 455431 
  • Francis, W.N. (1983), Dialectology: An Introduction, 1, London and New York: Longman 
  • Fudge, E.C. (1969), "Syllables", Journal of Linguistics, 5 (2): 253–286, doi:10.1017/s0022226700002267 
  • Geraghty, Paul A. (1983), The history of the Fijian languages, Oceanic Linguistics Special Publications, 19, hlm. i, iii–iv, vii–xxv, 1–483 
  • Golston, Chris; Yang, Phong (2001), "White Hmong loanword phonology", dalam Féry, A.D. Green; van de Vijver, R., Proceedings of HILP, 5, University of Potsdam: Potsdam, hlm. 40–57 
  • Goodman, John Stuart (1967), "The development of a dialect of English-Japanese Pidgin", Anthropological Linguistics, 9 (6): 43–55 
  • Hall, Robert A., Jr. (1965), "Fact and fiction in grammatical analysis", Foundations of Language, 1 (4): 337–345 
  • Hankey, Clyde T. (1965), ""Tiger," "tagger," and [aɪ] in Western Pennsylvania", American Speech, 40 (3): 225–229, doi:10.2307/454074, JSTOR 454074 
  • Haugen, Einar (1950), "The analysis of linguistic borrowing", Language, 26 (2): 210–231, doi:10.2307/410058, JSTOR 410058 
  • Haugen, Einar (1954), "Problems of bilingual description", Report of the Fifth Annual Round Table Meeting on Linguistics and Language Teaching, Georgetown University Monograph Series on Languages and Linguistics, 7, Washington, D.C.: Georgetown University Press, hlm. 9–19 
  • Haugen, Einar (1956), "Bilingualism in the Americas: A Bibliography and Research Guide", American Speech, 31 (26) 
  • Hockett, Charles (1955), Manual of Phonology, Indiana University Publications in Anthropology and Linguistics, 11, Baltimore: Waverly Press, Inc 
  • Householder, Fred, Jr. (1952), "[untitled review]", International Journal of American Linguistics, 18 (2): 99–105, JSTOR 1263295 
  • Jones, Daniel (1932), "The theory of phonemes, and its importance in practical linguistics", Proceedings of the First International Congress of Phonetic Sciences, Amsterdam 
  • Jones, Daniel (1950), The Phoneme: Its Nature and Use (edisi ke-1st), Cambridge: W. Heffer 
  • Jones, Daniel (1962), The Phoneme: Its Nature and Use (edisi ke-Second), Cambridge: Cambridge University Press 
  • Kaufman, Terrence (2006), "Symbolism and change in the sound system of Huastec", dalam Hinton, Leanne; Nichols, Johanna; Ohala, John, Sound Symbolism, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 63–75 
  • Kazazis, Kostas (1976), "[untitled review]", Language, 52 (2): 514–516, doi:10.2307/412579, JSTOR 412579 
  • Kurath, Hans (1957), "The binary interpretation of English vowels: A critique", Language, 33 (2): 111–122, doi:10.2307/410723, JSTOR 410723 
  • Kurath, Hans (1964), "British sources of selected features of American pronunciation: Problems and methods", dalam Abercrombie, D.; Fry, D.B.; MacCarthy, P.A.D.; Scott, N.C.; Trimm, L.M., In Honour of Daniel Jones, London: Longmans, Green, hlm. 146–155 
  • Kurath, Hans; McDavid, Raven, Jr. (1961), The Pronunciation of English in the Atlantic States, Ann Arbor: The University of Michigan Press 
  • Labov, William (1966), The Social Stratification of English in New York City, Washington, D.C.: Center for Applied Linguistics 
  • Labov, William (1969), "Contraction, deletion, and inherent variability in the English copula", Language, 45 (4): 715–762, doi:10.2307/412333, JSTOR 412333 
  • Lavandera, Beatriz R. (1978), "Where does the sociolinguistic variable stop?", Language in Society, 7 (2): 171–182, doi:10.1017/s0047404500005510 
  • McMahon, April S. (1996), "[untitled review]", Phonology, 13 (3): 439–445, doi:10.1017/s0952675700002724 
  • Moulton, William G. (1961), "The dialect geography of hast, hat in Swiss German", Language, 37 (4): 497–508, doi:10.2307/411352, JSTOR 411352 
  • Moulton, William G. (1985), "[untitled review]", Language in Society, 14 (4): 563–567, doi:10.1017/s0047404500011581 
  • Nagara, Susumu (1972), Japanese Pidgin English in Hawaii: A Bilingual description, Oceanic Linguistics Special Publications, 9, University of Hawaii Press, hlm. i, iii–v, vii–xvi, 1, 3–322 
  • Newton, Brian (1972), The Generative Interpretation of Dialect: A Study of Modern Greek Phonology, Cambridge: Cambridge University Press 
  • Oliver, Joseph (1972), "Diatype identification in a bilingual community", Anthropological Linguistics, 14 (9): 361–367 
  • Ornstein, Jacob; Murphy, Paul (1974), "Models and approaches in sociolinguistic research on language diversity", Anthropological Linguistics, 16 (4): 141–167 
  • Orten, Elise (1991), The Kirkwall accent, University of Bergen 
  • Palmer, H.E. (1931), The principles of Romanization with special reference to the Romanization of Japanese, Tokyo 
  • Pederson, Lee (1977), "Studies of American Pronunciation since 1945", American Speech, 52 (3/4): 262–327, doi:10.2307/455242, JSTOR 455242 
  • Pederson, Lee (1987), "An automated book code (ABC)", Journal of English Linguistics, 20: 48–71, doi:10.1177/007542428702000104 
  • Pederson, Lee (1989), "AAM phonology", Journal of English Linguistics, 22: 54–56, doi:10.1177/007542428902200109 
  • Pulgram, Ernst (1964), "Structural comparison, diasystems, and dialectology", Linguistics, 2 (4): 66–82, doi:10.1515/ling.1964.2.4.66 
  • Reed, David (1972), "Toward a diasystem of English phonology", dalam Alatis, James E., Studies in Honor of Albert H. Marckwardt, Washington, D.C.: Teachers of English to Speakers of Other languages, hlm. 135–141 
  • Riney, T.; Takagi, N (1999), "Global foreign accent and voice onset time among Japanese EFL speakers", Language Learning, 49 (2): 275–302, doi:10.1111/0023-8333.00089 
  • Romaine, Suzanne (1981), "The status of variable rules in sociolinguistic theory", Journal of Linguistics, 17 (1): 93–119, doi:10.1017/s0022226700006794 
  • Rosner, B.S.; Pickering, J.B. (1994), Vowel Perception and Production, Oxford: Oxford University Press 
  • Saporta, Sol (1965), "Ordered rules, dialect differences, and historical processes", Language, 41 (2): 218–224, doi:10.2307/411875, JSTOR 411875 
  • Shen, Yao (1952), "Departures from strict phonemic representations" (PDF), Language Learning, 4 (3–4): 83–91, doi:10.1111/j.1467-1770.1952.tb01189.x, hdl:2027.42/98384alt=Dapat diakses gratis 
  • Shen, Yao (1959), "Some allophones can be important" (PDF), Language Learning, 9 (1): 7–18, doi:10.1111/j.1467-1770.1959.tb01124.x, hdl:2027.42/98164alt=Dapat diakses gratis 
  • Shores, David (1984), "The stressed vowels of the speech of Tangier Island, Virginia", Journal of English Linguistics, 17: 37–56, doi:10.1177/007542428401700104 
  • Silverman, Daniel (1992), "Multiple scansions in loanword phonology: Evidence from Cantonese", Phonology, 9 (2): 289–328, doi:10.1017/s0952675700001627, hdl:10150/227271alt=Dapat diakses gratis 
  • Sledd, James H. (1966), "Breaking, umlaut, and the southern drawl", Language, 42 (1): 18–41, doi:10.2307/411598, JSTOR 411598 
  • Smith, Henry Lee, Jr. (1967), "The concept of the morphophone", Language, 43 (1): 306–341, doi:10.2307/411400, JSTOR 411400 
  • Stockwell, Robert (1959), "Structural dialectology: A proposal", American Speech, 34 (4): 258–268, doi:10.2307/453704, JSTOR 453704 
  • Trager, George L.; Smith, Henry L, Jr. (1951), An outline of English structure, Studies in Linguistics occasional papers, 3, Norman, OK: Battenberg Press 
  • Trask, Robert L. (1996), A Dictionary of Phonetics and Phonology, London: Routledge 
  • Troike, Rudolph (1970), James, E., ed., Receptive competence, productive competence, and performance., Georgetown University Monograph Series on Languages and Linguistics, 22, hlm. 63–74 
  • Troike, Rudolph (1971), "Overall pattern and generative phonology", dalam Allen, Harold B.; Underwood, Gary N., Readings in American Dialectology, New York: Appleton-Century-Crofts, hlm. 324–342 
  • Trubetzkoy, Nikolai (1931), "Phonologie et géographie linguistique", Travaux du Cercle Linguistique de Prague, 4: 228–234 
  • Trudgill, Peter (1974), The Social Differentiation of English in Norwich, Cambridge: Cambridge University Press 
  • Trudgill, Peter (1983), On Dialect: Social and Geographical Perspectives, New York: New York University Press 
  • Turner, G.W. (1966), The English Language in Australia and New Zealand, London: Longmans 
  • Twaddell, W. Freeman (1935), "On defining the phoneme", Language, 11 (1): 5–62, doi:10.2307/522070, JSTOR 522070 
  • Verbrugge, Robert R.; Strange, Winifred; Shankweiler, Donald P.; Edman, Thomas R. (1976), "Consonant environment specifies vowel identity", Journal of the Acoustical Society of America, 60 (1): 213–224, doi:10.1121/1.381066 
  • Voegelin, C.F. (1956), "Phonemicizing for dialect study: With reference to Hopi", Language, 32 (1): 116–135, doi:10.2307/410660, JSTOR 410660 
  • Weinreich, Uriel (1953), "Languages in contact, findings and problems", Publications of the Linguistic Circle of New York, 1, New York: Linguistic Circle of New York 
  • Weinreich, Uriel (1954), "Is a structural dialectology possible?", Word, 10 (2–3): 388–400, doi:10.1080/00437956.1954.11659535alt=Dapat diakses gratis 
  • Wells, John Christopher (1970), "Local accents in England and Wales", Journal of Linguistics, 6 (2): 231–252, doi:10.1017/S0022226700002632 
  • Wells, John Christopher (1982), Accents of English: An Introduction, Cambridge: Cambridge University Press 
  • Wilson, John; Henry, Alison (1998), "Parameter setting within a socially realistic linguistics", Language in Society, 27 (1): 1–21, doi:10.1017/s0047404500019709 
  • Wolfram, Walt (1982), "Language knowledge and other dialects", American Speech, 57 (1): 3–18, doi:10.2307/455176, JSTOR 455176 
  • Wolfram, Walt (1991), "The linguistic variable: Fact and fantasy", American Speech, 66 (1): 22–32, doi:10.2307/455432, JSTOR 455432 
  • Yaeger-Dror, Malcah (1986), "[untitled review]", Language, 62 (4): 917–923, doi:10.2307/415180, JSTOR 415180 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Bailey, Charles-James (1970), "A new intonation theory to account for pan-English and idiom-particular patterns", Research on Language & Social Interaction, 2 (3): 522–604, doi:10.1080/08351817009370242 
  • Bailey, Charles-James N. (1972), "The integration of linguistic theory: Internal reconstruction and the comparative method in descriptive analysis", dalam Stockwell, Robert P.; Macaulay, Ronald K.S., Linguistic Change and Generative Theory, Bloomington: Indiana University Press, hlm. 22–31 
  • Francescato, Giuseppe (1959), "A case of coexistence of phonemic systems", Lingua, 8: 78–86, doi:10.1016/0024-3841(59)90005-1 
  • Halle, Morris (1962), "Phonology in generative grammar", Word, 18 (1–3): 54–72, doi:10.1080/00437956.1962.11659765 
  • Hausmann, Robert B. (1975), "Underlying representation in dialectology", Lingua, 35 (1): 61–71, doi:10.1016/0024-3841(75)90073-x 
  • Hockett, Charles (1967), The State of the Art, The Hague: Mouton 
  • Keyser, Samuel Jay (1963), "[untitled review of The Pronunciation of English in the Atlantic States]", Language, 39 (2): 303–316, doi:10.2307/411215, hdl:2027/uc1.32106001579140alt=Dapat diakses gratis, JSTOR 411215 
  • Siertsema, B. (1968), "Pros and cons of macro-phonemes in new orthographies: (Masaba spelling problems)", Lingua, 21: 429–442, doi:10.1016/0024-3841(68)90066-1