Kedermawanan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Dermawan)

Kedermawanan atau Filantropi (bahasa Yunani: philein berarti cinta, dan anthropos berarti manusia) adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia serta nilai kemanusiaan, sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orang-orang yang memberikan banyak dana untuk amal. Biasanya, filantropi seorang kaya raya yang sering menyumbang untuk kaum miskin.

Seorang filantropis sering kali tidak mendapatkan dukungan menyeluruh terhadap tindakannya. Tuduhan yang sering diterima adalah masalah tujuan amal (seperti mendanai seni bukannya memerangi kelaparan dunia), atau memiliki tujuan terselubung seperti penghindaran pajak dengan efek samping popularitas.

Jenis bantuan kedermawanan atau filantropi[sunting | sunting sumber]

Secara umum, ada 3 jenis bantuan yang biasanya diberikan oleh seorang filantropis. Bantuan-bantuan tersebut adalah:

1. Pendanaan[sunting | sunting sumber]

Salah satu jenis bantuan yang paling umum diberikan oleh filantropis adalah pendanaan atau uang, baik untuk organisasi maupun suatu kelompok. Sistem pemberian pendanaan juga berbeda-beda, ada yang diberikan secara langsung kepada beberapa organisasi, ada juga yang memberikan dukungan dan berkontribusi kepada satu organisasi yang sama.

2. Waktu[sunting | sunting sumber]

Jika kamu tidak berdonasi dengan dana dan kemampuan khusus untuk membantu organisasi, menjadi sukarelawan dengan menyumbangkan waktu serta tenaga juga bentuk dukungan yang berarti. Biasanya akan ada relawan dalam satu waktu atau durasi terbatas, namun juga ada relawan reguler yang membantu dalam jangka waktu yang lama.

3. Sumber daya[sunting | sunting sumber]

Jenis bantuan yang tidak kalah penting adalah sumber daya. Bentuk sumber daya yang diberikan filantropis kepada organisasi bermacam-macam, tergantung kebutuhannya. Beberapa contohnya adalah penyediaan furnitur, bertanggung jawab untuk konsumsi dalam suatu kegiatan, hingga bantuan transportasi.

Indonesian philanthropist Gus dr. Haris