Depo bus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Depo bus di Bielsko-Biała

Depo bus atau dikenal masyarakat Jawa dengan nama Pool adalah garasi tempat bus disimpan pada malam hari, yang juga digunakan untuk melakukan perawatan ataupun perbaikan bus. Merupakan awal perjalanan bus di pagi hari dan berakhirnya perjalanan di malam hari atau kalau bus mengalami kerusakan selama beroperasi kembali ke depo untuk dilakukan perbaikan.

Fasilitas depo[sunting | sunting sumber]

Fasilitas depo bervariasi menurut besar kecilnya armada bus yang disimpan di depo:

  • Fasilitas parkir dilapangan terbuka
  • Fasilitas parkir tertutup
  • Fasilitas pengisian BBM
  • Fasilitas pencucian
  • Fasilitas pemeriksaan
  • Fasilitas perawatan
  • Fasilitas perbaikan
  • Kantin dan ruang istirahat

Lokasi depo[sunting | sunting sumber]

Lokasi ditempatkan sedemikian sehingga waktu yang hilang untuk menuju terminal awal perjalanan atau menuju rute pelayanan seminimal mungkin. Kalau jaraknya terlalu jauh maka kilometer kosongnya (empty km) akan tinggi. Untuk itu biasanya dilakukan perhitungan optimasi agar waktu dan biaya yang hilang dari dan ke lintasan pelayanan dapat optimal. Pertimbangan yang digunakan dalam penetapan lokasi depo adalah:

  • Harga tanah dimana depo akan dibangun,
  • Akses dari depo menuju lintasan pelayanan,
  • Kecepatan perjalanan dari depo menuju lintasan pelayanan, bila lalu lintasnya terlalu padat maka dibutuhkan waktu perjalanan yang lama.

Konsep depo berwawasan lingkungan[sunting | sunting sumber]

Untuk meningkatkan kualitas lingkungan di depo dilakukan beberapa[1][2] langkah:

  • Pemanfaatan air hujan yng terkumpul dari atas untuk pencucian mobil dan untuk toilet,
  • Limbah bengkel ditekan seminimal mungkin dan limbah yang bisa diolah kembali akan didaur ulang seperti oli bekas,
  • Air hujan yang jatuh di ruang terbuka dikembalikan ketanah dengan pembangunan sumur peresapan,
  • Limbah air cucian mobil didaur ulang,
  • Penghematan energi melalui bangunan yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup, ventilasi yang cukup sehingga tidak perlu menggunakan Pendingin udara (AC),
  • Meminimalkan pergerakan orang dan kendaraan di dalam depo melalui desain layout yang cermat,
  • Perencanaan landscape yang baik yang dilengkapi dengan tanaman sehingga lebih menarik.

Referensi[sunting | sunting sumber]