Ciparanti, Cimerak, Pangandaran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ciparanti
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenPangandaran
KecamatanCimerak
Kode pos
46595[1]
Kode Kemendagri32.18.03.2002
Luas255,00 (HA)
Jumlah penduduk2.665 (Jiwa)

Ciparanti adalah sebuah desa di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Desa Ciparanti merupakan desa yang terletak di sebelah Barat Kabupaten Pangandaran dan selatan kecamatan Cimerak yang dikepalai oleh Bapak Mastur.

Dan Sebuah desa yang menjadi tempat pertama di Indonesia yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Kincir Angin sekitar tahun 90-an. Desa ini berada di pinggir pantai, berada kurang lebih 45 menit (naik kendaraan) ke arah barat dari pantai pangandaran. desa ini memiliki pantai yang sangat cantik, yaitu pantai Pasirgede Ciparanti, dengan keaneka ragaman hewan lautnya, masyarakat di desa ini banyak yang menggantungkan hidupnya pada kekayaan lautnya, karena di pantai ini dikenal dengan udang lobsternya, kerang-kerangan, dan rumput laut yang beraneka ragam. masyarakatnya ramah dan dikenal sangat baik terhadap tamu, penduduknya 100% muslim, mereka sangat terbuka bagi siapa saja yang berkunjung ke desa ini. desa ini sangat cocok untuk jadi tujuan wisata ekologi dan juga rekreasi pada hari libur.

Struktur kepemimpinan dan pemerintahan desa berdasarkan pemerintahan yang tertinggi dan memiliki tujuh lembaga kemasyarakatan diantaranya LPMD/LPKK, PKK, RW, RT, karang taruna, kelompok tani, dan Badan Usaha Milik Desa. Struktur administrasi desa terdiri dari Kepala Desa yang membawahi dan berkoordinasi dengan Sekertaris Desa yang membawahi urusan Umum dan Urusan keuangan; Urusan Pemerintahan; Urusan Agama dan Kesejahteraan; Urusan Ekonomi; Kepala Dusun Citotok; Kepala Dusun Cisempu; dan Kepala Dusun Ciwalini.

Desa Ciparanti terdiri dari tiga dusun, yaitu dusun Citotok, dusun Cisempu dan dusun Ciwalini. Dusun Citotok dikepalai oleh Bapak Edi, dusun Cisempu dikepalai oleh Bapak Dadang dan dusun Ciwalini dikepalai oleh Bapak Didi. Dari dusun satu ke dusun lainnya memiliki jarak tempuh yang cukup jauh dan juga terjal, masalah ini memengaruhi pula pada akses transportasi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi seperti sepeda motor ataupun mobil bak terbuka, walaupun pada kenyataannya sebagian penduduk di setiap dusun rata-rata telah memiliki kendaraan yang kebanyakan merupakan sepeda motor, tetapi bagi penduduk yang tidak memiliki kendaraan mau tidak mau harus menempuh perjalanan antar dusun dengan berjalan kaki.

 "Untuk menghubungkan Dusun Citotok dan Dusun Cisempu masyarakat harus menyebrangi jembatan bojong dusun cisempu, yakni sebuah jembatan gantung di Sungai Cibening yang kebanyakan bahan bakunya adalah kayu dan bambu. Hal ini menyebabkan terhambatnya laju roda perekonomian masyarakat Dusun Cisempu hususnya. Jika penduduk hendak menjual hasil alam dalam sekala besar atau menuju Dusun Citotok yang menjadi pusat pemerintahan desa dengan menggunakan kendaraan roda empat, maka harus menempuh jarak 25 Km atau 2 jam waktu tempuh karena jembatan gantung ini hanya bisa dilalui satu motor saja. Sedangakan jarak Dusun Citotok dan Dusun ciwalini hanya kurang lebih 3 Km atau 15 menit  jika menggunakan kendaraan roda dua"
       

Berikut ini akan dijelaskan kondisi di masing-masing wilayah dusun. Kekurangan maupun potensi dari tiap dusun diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membaca artikel ini agar kedepannya dapat meningkatkan potensi di desa Ciparanti khususnya di setiap dusunnya.

Dusun Citotok[sunting | sunting sumber]

Keadaan geografis dari Dusun Citotok Desa Ciparanti ini terletak di suatu dataran rendah yang berada di pesisir pantai. Jarak dari pantai ke jalan raya utama di Dusun Citotok terbilang cukup dekat dengan jarak kira kira 20 meter. Dataran rendah di Dusun Citotok ini banyak didominasi oleh rumah ­ rumah penduduk dengan kebun ­ kebun pribadi yang dimiliki setiap rumah. Kebun pribadi pada rumah ­ rumah di Dusun Citotok banyak didominasi oleh tanaman kelapa dan tanaman palawija. Dusun Citotok ini berada di daerah paling selatan jika dibandingkan dengan dusun ­ dusun lainnya, dan berada sangat dekat dengan jalan raya utama. Secara geografis Dusun Citotok terbilang dusun yang paling padat penduduknya dan terbilang cukup luas dengan jumlah 2 RW dan 7 RT.

Bapak Japar adalah ketua RW 1 yang sudah menjabat sebagai ketua RW selama kurang lebih 3 tahun. Menurut Bapak Japar fungsi dari RW adalah untuk membantu Kepala Dusun dalam menyampaikan informasi ke RT dan ke warga lainnya. Jumlah sekolah yang ada di Dusun Citotok terdiri dari 1 Taman kanak-kanak, 1 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Dihniyah. Masing-masing Dusun memiliki 1 Madrasah.

Fasilitas kesehatan pada Dusun Citotok sudah cukup memadai seperti pelayanan Posyandu yang dapat diperoleh dalam waktu satu bulan sekali, dan juga sudah terdapat tempat praktik kesehatan mandiri oleh bidan dan dokter dengan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau masyarakat. Status kesehatan masyarakat Dusun Citotok pun sangat bergantung pada setiap pergantian cuaca.

Permasalahan sosial pada Dusun Citotok yang sering timbul bisa digolongkan sebagai permasalahan sosial yang tidak berat karena berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber permasalah sosial yang timbul hanyalah permasalahan pribadi yang ada di dalam rumah tangga. Biasanya permasalahan sosial di dalam rumah tangga ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan bantuan tokoh masyarakat sebagai penengah. Permasalahan sosial yang dianggap paling parah adalah permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dusun Citotok memiliki beberapa potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan. Terlepas dari sumber daya alam perkebunan dan persawahan yang dimiliki oleh warga Dusun Citotok, sumber daya alam yang berasal dari laut dan pantai juga bisa menjadi potensi yang baik bagi Dusun Citotok ini. Perkebunan dan persawahan sudah lama menjadi sumber daya alam yang dikelola dengan baik oleh warga, tetapi yang masih kurang tergali adalah sumber daya alam pesisir pantai dan lautnya. Setelah mendapatkan berbagai informasi dari informan, laut yang berada di Dusun Citotok ini sulit untuk dimanfaatkan sebagai mata pencaharian, hal ini dikarenakan ombak yang besar dan diduga terdapat palung di dekat pantai sehingga tidak memungkinkan pergi melaut dari pantai Dusun Citotok, kapal nelayan juga tidak ditemukan di pantai Dusun Citotok, adanya kapal nelayan yang terlihat di tengah laut diduga berasal dari pantai Desa Legok Jawa. Tetapi sumber daya alam pesisir pantai Dusun Citotok ini masih memungkinkan untuk dimanfaatkan, karena menurut informasi yang didapat dari informan yang kami temui, sebagian warga Dusun Citotok pergi untuk mencari udang di pinggir pantai saat ombak surut dan ada juga yang mencari kerang-kerang kecil yang terdapat di batu-batu pinggir pantai saat surut. Untuk potensi sumber daya ikan, pantai Dusun Citotok tidaklah terlalu memberikan potensi yang cukup baik, karena ikan yang biasanya didapat merupakan ikan yang terjebak di celah-celah batu saat air surut. Warga Dusun Citotok juga ada yang mencari ikan dengan memancing, tetapi biasanya dilakukan secara musiman dengan meminta petunjuk dari tokoh masyarakat atau biasa disebut juga sebagai juru kunci untuk mengetahui apakah laut sedang “baik” atau tidak untuk mencari ikan. Jika laut sedang tidak baik, biasanya warga akan pergi ke sungai untuk mencari ikan atau udang. Menurut informan, penambakan ikan sudah direncanakan, tetapi kelompok tambak ikan belum berjalan dengan maksimal, karena serah terima surat-surat yang belum selesai.

Masyarakat Dusun Citotok berharap transportasi antar desa akan lebih mudah karena pada saat ini, minimnya angkutan desa menyulitkan transportasi barang-barang terutama saat warga hendak pergi ke pasar. Selain itu, masyarakat pun berharap pelayanan dan fasilitas masyarakat akan diperbaiki dan ditambah menjadi lebih banyak sehingga dapat memudahkan dan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Dusun Citotok.

Dusun Cisempu[sunting | sunting sumber]

Dusun Cisempu terdiri dari dua RW, terdiri dari 222 KK. Status pendidikan warga paling tinggi adalah pada tingkat menengah atas (SMA). Kemampuan ekonomi warga dalam batas menengah kebawah, mata pencaharian warga mayoritas sebagai penyadap kelapa dan petani.

Fasilitas kesehatan menjadi Dusun Cisempu menjadi satu dengan Dusun Citotok sehingga masyarakat merasa sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan karena jangkauan transportasi sulit dan jarak yang jauh. Masalah kesehatan yang sering di alami oleh masyarakat Dusun Cisempu sangat bergantung pada cuaca seperti gatal, muntaber, dan influenza.

Sarana pendidikan pada Dusun Cisempu seperti SDN 2 Ciparati yang cukup mudah diakses oleh masyarakat. Permasalahan sosial tidak muncul sebagai permasalahan utama, masyarakat sangat menjunjung tinggi budaya gotong royong. Potensi sumber daya alam terdapat pada kelapa dan kehutanan albasiyah, peternakan sapi domba, untuk peternakan ayam sangan sulit karena sering terjangkit penyekit tetelo. Untuk akses air bersih sangat mudah di dapat dari sumur gali dan sumbur bersama.

Sarana komunikasi paling mudah diakses dari telephone seluler (handphone). Akses terhadap listrik mudah didapat dapat dari voucher token. Permasalahan desa terbesar yakni akses transportasi sangat sulit karena keterbatasan sarana dan prasarana transportasi seperti jalan dan jembatan gantung.

Dusun Ciwalini[sunting | sunting sumber]

Susunan tata pemerintahan Dusun Ciwalini tersusun atas Kepala Dusun, RW, dan RT dimana satu dusun terdiri dari satu RW dari lima RT. Dusun Ciwalini berbatasan dengan Citotok (selatan), Batu malang (timur), Cimerak (utara), dan barat Ciparanti.

Dusun Ciwalini merupakan area pegunungan sehingga akses transportasi masih sangat perlu diperbaiki guna menunjang akses terhadap berbagai fasilitas penunjang pemukiman. Pembangunan jalan sedang dilakukan oleh padat karya dan swadaya masyarakat dengan menyusun batu putih sebagai fondasi jalan.

Pendidikan masyarakat Ciwalini sebagaian besar adalah tamatan Sekolah Dasar (SMP) begitupun dengan background Kepala Dusun Ciwalini, Bapak Didi, yang merupakan tamatan SD dan sudah 9 bulan menjabat sebagai Kepala Dusun. Dia juga menjabat sebagai Kepala Karang Taruna. Kegiatan kemasyarakatan dusun Ciwalini cukup aktif terutama kegiatan karangtaruna. Mata pencaharian utama masyarakat Dusun Ciwalini adalah sebagai Petani, TKW, dan hanya sebagian yang menjabat sebagai PNS, sekitar 3%. Berbagai pelatihan dan penyuluhan mengenai pertanian sering didapat masyarakat setempat di BPPP (Badan Pelatihan Pengembangan Pertanian).

Riwayat Kesehatan Masyarakat Dusun Ciwalini sangat terpengaruhi oleh cuaca, seperti flu, gatal gatal, demam, juga disebutkan bahwa ada perbedaan penyakit setiap pergantian cuaca. Bagi masyarakat yang sakit dapat mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Poskesdes setempat. Poskesdes diperuntukan bagi pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita. Ada pula peyanan kesehatan mandiri (praktik mandiri masyarakat) seperti bidan dan dokter. Pelayanan kesehatan yang didapat di Puskesmas merupakan pelayanan gratis kecuali obat obatan. Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan bidan berasal dari luar Dusun Ciwalini yakni Dusun Citotok.

Permasalahan sosial tidak tampak pada masyarakat Dusun Ciwalini. Potensi utama wilayah Dusun Ciwalini adalah perkebunan kelapa. Dusun Ciwalini cenderung sebagai suplier kelapa dibanding sebagai produsen produk olahan kelapa. Buah kelapa tersebut dikirimkan ke Jakarta, Bandung, Solo, dan beberapa tempat lainnya. Selain itu, sebagian besar masyarakat Dusun Ciwalini menyadap pohon kelapa sebagai bahan baku pembuatan gula merah. Besar harapan masyarakat Dusun Ciwalini agar dapat mengolah buah kelapa hasil perkebunan secara mandiri.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]