Ciparahu, Cihara, Lebak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ciparahu
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
KabupatenLebak
KecamatanCihara
Kode pos
42398[1]
Kode Kemendagri36.02.26.2003
Jumlah penduduk4.523 jiwa


Desa Ciparahu adalah salah satu desa di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Dinamakan Desa Ciparahu menurut cerita masyarakat sekitar bermula ketika orang-orang terdahulu sering menemukan penampakan sebuah perahu ghaib, yang terbuat dari emas, disebuah tempat hulua mata air yang berada didaerah ciparahu.

Sebagain besar masyarakat desa Ciparahu berpenghasilan seabagi petani, sebagian lagi sebagai nelayan, pedagang, pegawai/karyawan. namun amat disyayangkan masih banyak anak muda yang malah memilih merantau ke kota daripada ikut andil membangun desa.

Nama-Nama Kampung di Desa Ciparahu

  1. Kampung Cijami Daarussalaam
  2. Kampung Babakan Cekdam
  3. Kampung Cubluk
  4. Kampung Cipeundeuy
  5. Kampung Cibinong
  6. Kampung Kadu Bongkok
  7. Kampung Cinorog
  8. Kampung Cijulang
  9. Kampung Cikalil
  10. Kampung Cigalimbang
  11. Kampung Cibunar
  12. Kampung Pasir nangka
  13. Kampung Cisaweuy
  14. Kampung Cigarukgak dan sedekan
  15. Kampung Malandingan

adapun tokoh-tokoh yang pernah menjadi Jaro (Lurah) di Desa ciparahu

  1. Jaro Emod
  2. Jaro Umar
  3. Jaro Udis
  4. Jaro Jaenudin
  5. Jaro Arjawi
  6. Jaro Ujang
  7. Jaro Aceng Rohman (2021-20...)

Desa Ciparahu terletak di ujung Selatan pulau jawa, wilayahnya berbatasan langsung dengan samudera hindia,.

Buat para pelancong yang tengah mencari suasana desa yang tenang dengan keindahan alamnya, Anda bisa mengunjungi Desa Ciparahu Kecamatan Cihara Kab. Lebak Banten.

Ciparahu adalah desa yang tenang di bagian Selatan Pulau Jawa, sekitar 3 jam dari ibu Kota Jakarta. Desa ini termasuk wilayah Kabupaten Lebak, Banten.

Desa ini tergolong desa kecil yang berada di tepi pantai. Jaraknya sekitiat 150 km dari Jakarta, Dahulu desa ini terkenal dengan kondisi yang kurang bagus, dengan pengairan yang sulit, jalan desa yang hancur, dan tata kampung yang tidak beraturan. Namun kini desa ini telah menjadi sebuah desa yang cantik dan disulap menjadi tempat wisata yang indah.

Desa kecil dengan suasana masih santai ini menjadi semakin populer bagi wisatawan asing ataupun lokal sejak beberapa tahun terakhir. Pantai Pasir putih dengan latar belakang perbukitan yang masih asri dan alami, menyajikan pemandangan indah dan tempat snorkeling yang menawan. Kawasan wisata di desa ini juga telah dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti areal parkir, kamar mandi umum, musholla, spot foto, hingga tempat makan.

Referensi[sunting | sunting sumber]