Chawkbazar
Chawk Bazaar merupakan sebuah kawasan pasar grosir yang sangat luas dan terkenal di Dhaka, ibu kota Bangladesh. Pasar ini dipenuhi oleh ratusan toko, kios, serta para pedagang yang menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari pakaian, perhiasan, hingga rempah-rempah dan bahan makanan. Keberadaan pasar ini telah tercatat sejak abad ke-17 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Kesultanan Mughal, yang saat itu menguasai wilayah tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu pusat perdagangan yang penting. Saat ini, Chawk Bazaar terletak di wilayah Chowkbazar Thana, yang merupakan bagian dari Kota Tua Dhaka dan dikenal sebagai kawasan bersejarah yang masih mempertahankan nuansa klasiknya.[1]
Di dekat alun-alun pasar, terdapat sebuah bangunan bersejarah yang dikenal sebagai Masjid Chawk, yang dibangun pada tahun 1676 oleh Shaista Khan, seorang gubernur Mughal yang berpengaruh pada masanya. Masjid ini memiliki dimensi yang cukup besar dengan panjang mencapai 94 kaki dan lebar 80 kaki. Arsitekturnya mencerminkan gaya khas Mughal yang megah, ditandai dengan keberadaan tiga kubah besar yang berdiri kokoh di atas bangunan utama. Keberadaan masjid ini tidak hanya menjadi simbol penting dari kejayaan arsitektur Islam pada masa Mughal, tetapi juga menjadi tempat ibadah utama bagi masyarakat setempat hingga saat ini.[1]
Buka Puasa di Chawkbazar
[sunting | sunting sumber]Chawk Bazaar memiliki makna yang sangat penting dalam budaya masyarakat Bengali, terutama selama bulan suci Ramadhan. Setiap tahunnya, kawasan pasar ini menjadi pusat aktivitas yang begitu ramai, di mana masyarakat berbondong-bondong datang untuk membeli berbagai hidangan khas berbuka puasa. Meskipun dalam beberapa dekade terakhir popularitasnya sebagai pusat bisnis utama di Dhaka mengalami penurunan, Chawk Bazaar tetap mempertahankan reputasinya sebagai pasar makanan berbuka puasa yang paling sibuk dan diminati.[2]
Salah satu hidangan yang paling ikonik dan sering kali menjadi bahan perbincangan, baik dipuji maupun dicemooh, adalah "boro baper polay khay," sebuah makanan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner pasar ini. Selain itu, terdapat berbagai sajian khas lainnya yang juga sangat populer di kalangan masyarakat setempat, seperti Shahi Jilapi, yang juga dikenal dengan sebutan "Sunflower Jalebis" karena bentuknya yang menyerupai bunga matahari. Hidangan berbuka puasa lainnya yang menjadi favorit di pasar ini antara lain Beguni, yaitu terong goreng berbalut tepung berbumbu, serta Piyaju, yang terbuat dari campuran kacang lentil dan bawang merah goreng.[3]
Selain itu, terdapat pula Keema Paratha, roti lapis berisi daging cincang berbumbu khas, serta Beauty Lassi, minuman berbasis yogurt yang menyegarkan. Hidangan lain yang sering dijumpai meliputi Koel Roast, yaitu burung puyuh panggang berbumbu, Dim Chop dan Alur Chop, yang masing-masing merupakan olahan telur dan kentang yang digoreng hingga renyah. Tak ketinggalan, Puran Dhaka Haleem, hidangan kental berbahan dasar gandum dan daging yang dimasak dengan berbagai rempah-rempah khas, serta Hajir Biryani, nasi berbumbu khas Dhaka yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya.[4]
Sebagai pelengkap, masyarakat juga membeli berbagai makanan ringan seperti kacang arab, aneka buah-buahan segar, serta berbagai jenis kue tradisional Bengali, atau yang dikenal sebagai Pithas. Berbagai manisan khas Bengali, atau Mishtis, juga menjadi incaran para pembeli, termasuk Sandesh, Roshogolla, Chomchom, Rasmalai, Bakarkhani, Pantua, dan Chennar Jilapi, yang masing-masing memiliki cita rasa manis yang khas dan bertekstur lembut.[4]
Kepopuleran budaya berbuka puasa yang berlangsung di Chawk Bazaar tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat global. Pada tahun 2023, UNESCO secara resmi memasukkan tradisi buka puasa ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda, yang menegaskan betapa pentingnya tradisi ini dalam memperkaya warisan budaya dunia.[5]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Dhaka Calling :: A Monthly Tourist Guide". web.archive.org. 2013-11-21. Diakses tanggal 2025-03-05.
- ^ Member, David H. Mould Newsweek Is A. Trust Project (2019-06-13). "Inside Bangladesh: Exploring Old Dhaka". Newsweek (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-05.
- ^ "5 iconic iftar bazaars around the world". The Daily Star (dalam bahasa Inggris). 2022-04-19. Diakses tanggal 2025-03-05.
- ^ a b "The History Behind Dhaka's Viral 'Sunflower Jalebi'". www.slurrp.com. Diakses tanggal 2025-03-05.
- ^ "UNESCO adds Iftar to its Intangible Cultural Heritage list". unb.com.bd (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2025-03-05. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)