Celosia argentea var. cristata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Celosia argentea var. cristata
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
OrdoCaryophyllales
FamiliAmaranthaceae
SubfamiliAmaranthoideae
GenusCelosia
SpesiesCelosia argentea
VarietasCelosia argentea var. cristata
Kuntze, 1891
Tata nama
BasionimJengger ayam

Celosia argentea var. cristata (atau Jengger ayam)[1] adalah basionim dari Celosia cristata, yaitu terna semusim, tumbuh tegak, tinggi hingga 90 cm, biasanya ditanam di taman-taman dan halaman, batangnya tebal dan kuat berdaun tunggal yang tumbuh berseling, dan berbentuk memanjang dengan ujung meruncing bunganya berbentuk bulir, tebal mendaging, bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, warnanya ada yang ungu, merah, atau kuning.[1]

Kultivasi[sunting | sunting sumber]

Tanaman ini kuat dan dapat tumbuh dengan mudah dari biji. Karena tanaman ini berasal dari daerah tropis, mereka tumbuh subur di daerah dengan iklim tropis. Namun, mereka juga bisa tumbuh di bulan-bulan musim panas di iklim yang lebih dingin. Tanaman tersebut adalah tanaman tahunan, hanya tumbuh sekitar seperempat tahun. Suhu tanah sekitar 16 °C (60 °F)[2] sangat ideal untuk pertumbuhan. Tumbuhan ini menyukai tanah yang sehat, kaya akan bahan organik dan sinar matahari penuh atau paparan sebagian teduh.

Nama-nama lokal[sunting | sunting sumber]

Tumbuhan ini banyak dikenal di Sulawesi dengan sebutan tatara manuk, sapiri manu, bunga api-api, laya, langgelo, kaputi ayam, rangrang jangang, bunga lali manu, dan puwa ri sawito.[3] Di Jawa, bunga ini dikenal sebagai Jawer hayam (bahasa Sunda), jawer kotok, bayem cenggeng, jhanggar ayam atau rebha mangsor, sedangkan di Sumatra disebut sebagai celala, banda ulu, dan bunga tali.[3] Orang Maluku menyebutnya Wire, kolak, toko, marerede, sule-sule, sementara orang Nusa tenggara janggar siap, ndae ana sina atau bunak manula larit.[3]

Pemerian dan ekologi[sunting | sunting sumber]

Tanaman semusim ini tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm, pada umumnya tidak tumbuh liar melainkan di taman-taman atau halaman rumah sebagai tanaman hias dan tempat-tempat lain hingga ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.[3] Batangnya tebal dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi rata dan berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.[3]

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Jengger ayam memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan.[3] Tanaman ini dapat menghentikan perdarahan, seperti pada batuk darah, muntah darah, mimisan, dan wasir berdarah.[4] Bunga mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin, flavonoida, dan polifenol.[3][4]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata jengger ayam pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-10-4. 
  2. ^ "Celosia Flower". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-09. 
  3. ^ a b c d e f g Wijayakusuma, H.M Hembing (1994). Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini. hlm. 67–68. ISBN 979-454-083-8. 
  4. ^ a b Situs Warintek: Jengger ayam[pranala nonaktif permanen] diakses 8 juni 2010

Pranala luar[sunting | sunting sumber]