Cardano

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cardano
Tipeperangkat lunak bebas, rantai blok, smart contract platform (en) dan mata uang kripto
Versi pertama27 September 2017; 6 tahun lalu (2017-09-27)
Versi stabil
3.2.0 (3 Desember 2019)
8.7.3 (9 Januari 2024)
GenreKomputasi terdistribusi
LisensiApache License
EponimGirolamo Cardano
Informasi pengembang
PembuatCharles Hoskinson
PengembangCardano Foundation, IOHK, EMURGO
Sumber kode
Informasi tambahan
Situs webcardano.org
Subredditcardano
Facebook: CardanoCommunity Twitter: cardano Telegram: CardanoAnnouncements
Sunting di Wikidata • L • B •
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Cardano (umumnya dikenal sebagai simbol ADA) adalah mata uang kripto yang dilengkapi dengan platform kontrak pintar  dan juga dapat dipahami sebagaii rantai blok generasi ke-3 mata uang kripto yang memiliki sifat bukti kepemilikan (proof-of-stake)[1] Oleh karena itu, para pembuat perubahan, inovator, dan visioner benar-benar dapat menghasilkan perubahan kerangka kerja yang positif secara keseluruhan dengan memperhatikan keamanan  kerangka desain multi-level. Tim keseluruhan dibagi menjadi 2 yaitu tim akademik dan tim teknis di lingkungan Cardano Foundation, Input Output Hong Kong (IOHK) dan Emurgo atas konseptualisasi pendiri Cardano yang didirikan pada tahun 2015 oleh salah satu pendiri Ethereum bernama Charles Hoskinson. Cardano bertujuan memberikan fasilitas transaksi peer-to-peer dengan cryptocurrency (mata uang kripto) dengan internal yang disimbolkan ADA.[2] Pengembangan platformnya diawasi oleh Yayasan Cardano yang berlokasi Swiss, tepatnya di Zug[3][4] yang merupakan salah satu cryptocurrency terbesar yang menggunakan rantai blok proof-of-stake sehingga dipandang sebagai alternatif yang lebih baik untuk protokol bukti kerja (proof-of-work).[5] bullish 25 September 2023 $14

Cardano (ADA)

Latar[sunting | sunting sumber]

Platform Cardano mulai dikembangkan pada tahun 2015 dan diluncurkan pertama kali pada tahun 2017 oleh Charles Hoskinson sebagai salah satu pendirinya. Ethereum.[6][7][8] Hoskinson meninggalkan Ethereum setelah perselisihan dengan salah satu pendirinya yang bernama Vitalik Buterin secara kelembagaan,[9] Hoskinson ingin menerima modal ventura dan membuat entitas nirlaba, sementara Buterin ingin tetap menjalankannya sebagai organisasi nirlaba. Sepeninggal, ia bertemu sahabatnya yang bernama Jeremy Wood mengerjakan Ethereum dengan mengusulkan proyek baru dan ikut mendirikan perusahaan bernama Input-Output Hong Kong (IOHK), sebuah perusahaan rekayasa blockchain yang bisnis utamanya adalah membangun kematian mata uang kripto,[10] bersama Cardano Foundation dan Emurgo.[8] Platform ini dinamai Gerolamo Cardano, sedangkan cryptocurrency itu sendiri dinamai oleh Ada Lovelace. Sub-unit Ada adalah Lovelace dengan nilai satu Ada = 1.000.000 Lovelaces.[11]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Platform Cardano didanai melalui penawaran koin awal (Initial Coin Offering yang disingkat "ICO").[12] Debutnya terhadap mata uang kripto dari pendanaan dalam kapitalisasi pasar mencapai sebesar $600 juta. Hingga akhir tahun 2017 dengan kapitalisasi pasar sebesar $10 miliar[13] dan sempat mencapai nilai $33 miliar  pada tahun 2018 sebelum pengetatan umum di pasar mata uang kripto menyebabkan nilainya turun menjadi $10 miliar. Menurut Mashable, Cardano mengklaim bahwa ini adalah cara untuk memperbaiki masalah yang ada di pasar cryptocurrency, khususnya di Bitcoin terlalu lambat atau tidak fleksibel dan Ethereum tidak aman atau terukur.[14] Pada tahun 2017, IOHK membantu Universitas Edinburgh dalam penelitian rantai blok dengan meluncurkan Laboratorium Teknologi Blockchain.[15][16][17] IOHK mengumumkan kemitraan dengan pemerintah Ethiopia pada tahun 2018 untuk menyebarkan teknologi mereka di berbagai industri di seluruh negeri.[18] Pada April 2021, Tim IOHK dan Kementerian Pendidikan Ethiopia mengumumkan rencana untuk meluncurkan sistem identitas dan pencatatan di Cardano untuk transformasi pendidikan berbasis rantai blok kepada lima juta siswa di negara itu.[19] Pada tahun 2019, Kementerian Pendidikan di Georgia menandatangani nota kesepahaman dengan Tbilisi State University di Tbilisi untuk menggunakan Cardano dan Atala guna membangun sistem verifikasi kredensial untuk Georgia.[20]

Pada tahun 2020, IOHK menyumbangkan sebesar $500.000 Ada ke Universitas Wyoming dalam rangka mendukung pengembangan teknologi blockchain.[21]

Tepat di awal tahun 2021, Charles Hoskinson mengatakan bahwa jaringannya menggunakan energi lebih sedikit daripada 0,01% jaringan Bitcoin[22] Secara teoritis, sistem proof-of-stake dapat mencapai lebih dari empat juta kali efisiensi energi dari sistem proof-of-work, seperti halnya bitcoin.[23] Pengembang Input Output Global (IOG) yaitu solusi skalabilitas Layer-2 Hydra dalam memajukan ekosistem aplikasi desentralistik (dApp) di blockchain Cardano. Kapasitas transaksi Cardano diperbesar dengan Hydra dengan solusi skalabilitas off-chain baru berdasarkan saluran negara (state channel).[24]

Sejak Cardano menerapkan integrasi kontrak pintar (smart contract) yang merupakan program pada kapabilitas dirilis pada September 2021, jaringan telah ramai dengan proyek-proyek dan pengembangan on-board dari berbagai kumpulan orang yang membentuk komunitas. Token aslinya ADA juga telah tumbuh secara signifikan selama ini karena peningkatan kasus penggunaan di antara pembuat dan pengembang yang membangun jaringan sehingga pasar NFT menjadi fokus area utama Cardano.

Charles Hoskinson mengungkapkan bahwa pihaknya akan menghadirkan stablecoin untuk pengembangan ekosistem Cardano. Hal tersebut disampaikan oleh Hoskinson dalam acara pertemuan Cardano Summit 2021 yang digelar pada tanggal kemarin. Rencananya Djed akan diterbitkan oleh ekosistem keuangan di blockchain yang bernama COTI. Protokol stablecoin Djed didasarkan pada desain algoritmik yang memanfaatkan smart contract guna memastikan harganya tetap stabil. Pemrograman smart contract juga akan digunakan untuk memastikan stablecoin bekerja dengan efektif dalam transaksi keuangan terdesentralisasi (DeFi).[25]

Prinsip Kerja[sunting | sunting sumber]

Cardano menggunakan beberapa teknik desain dalam untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh cryptocurrency sebagai hubungan balik dikarenakan tidak memiliki kertas putih. Teknik-teknik desain dibagi menjadi skalabilitas, interoperabilitas, dan kepatuhan terhadap peraturan.[26] Cardano dan Ethereum merupakan sesama platfom Smart Contract akan tetapi Cardano bekerja dengan beberapa cara yang berbeda dengan Ethereum dari segi mekanisme konsensus yang digunakan dan juga kerangka desain teknisnya yang terbagi menjadi 2 yakni mekanisme konsensus dan arsitektur Cardano.[27]

Mekanisme Konsensus[sunting | sunting sumber]

Platform Cardano memiliki mekanisme konsesus Proof of Stake (PoS) dengan pemanfaatan algoritma Ouroboros yang mana mekanisme mampu bekerja dibawah beberapa aspek yakni bertugas untuk meverifikasi transaksi dan membuat blok biasa disebut Slot leader, tiap orang yang memiliki koin Cardano (ADA) berhak menjadi slot leader, tidak bergantung pada banyaknya dimiliki, bila menjadi slot leader diperlukan algoritma “Follow the Satoshi” pemilihan koin dapat dimiliki oleh setiap orang, tidak ada pekerjaan tambahan yang perlu dilakukan dikarenakan jaringan melakukan proses ini secara otomatis, bahasa pemrograman yang digunakan di sistem Cardano adalah Haskell dan Plutus.[27]

Arsitektur Cardano[sunting | sunting sumber]

Kerangka platform Cardano dibagi menjadi dua lapisan yakni lapisan pertama Cardano Settlement layer (CSL)[27] mencakup mata uang kripto dimana memiliki kemiripan dengan Ledger berfungsi untuk membuat blok baru menggunakan algoritma dan mengkonfirmasi operasi platform dan juga lapisan kedua Cardano Computation Layer (CCL)[27] mencakup mata uang kripto dimana semua informasi tentang apa yang terjadi dengan transaksi. Tujuan dari lapisan-lapisan tersebut mengikuti perkembangan teknologi sehingga memungkinkan pembuat kontrak pintar membuat aturan berbeda dalam melakukan verifikasi operasi.[28]

Transaksi[sunting | sunting sumber]

Kurs mata uang[sunting | sunting sumber]

Per 3 Desember 2021, kurs mata uang Cardano terhadap Rupiah Indonesia dihitung bahwa 1 ADA= 24.208,93 Rupiah.[29]

Biaya transaksi[sunting | sunting sumber]

Minimal dari biaya transaksi terhadap Cardano (ADA) dihitung dengan menggunakan rumus yakni sebagai berikut: x + y ×. Apabila persamaan ini, “x” merupakan konstanta dengan ciri unik yang nilainya 0,155381 ADA. Di samping itu untuk “y” merupakan konstanta tertentu yang nilainya 0,000043946 ADA per byte (bit). Hlal ini mengartikan bahwa tiap-tiap transaksi akan dikenakan biaya yang paling tidaknya bernilai 0,155381 ADA, adapun biaya tambahan 0,000043946 ADA per byte merupakan ukuran transaksi. Proyek merupakan proyek yang masih dalam pengembangan sehingga biaya transaksi bisa saja berubah. Dan selain dari segi jaringan, pengguna atau pemakai juga perlu menyisihkan uang untuk keperluan komisi, ongkos ataupun biaya yang berhubungan dengan pembelian koin serta penarikan uang terhadap berbagai layanan exchange mata uang kripto dan layanan perdagangan.[30]

Keamanan Jaringan[sunting | sunting sumber]

Platform Cardano blockchain dengan fitur yang lebih canggih yakni memiliki dua rantai blok yang dibagi menjadi pemrosesan token dan kontrak pintar yang secara umum menggunakan pengembangan bersifat terbuka bagi setiap pengguna (open-source)[31] di masa depan sambil mengeksplorasi pembuatan standar universal untuk metode akuntansi, Cardano (ADA) menawarkan berbagai kelebihan dikarenakan keunikannya. Adapun kelebihan Cardano dibagi menjadi Blockchain Berlapis diartikan bawah Cardano memiliki dua rantai blok sehingga mampu memiliki peran dalam rantai blok yang dapat diperbarui tanpa mengakibatkan gangguan atau kendala pada bagian lainnya. Lebih dapat kustomisasi apabila dibandingkan rantai blok lain lainnya dikarenakan Cardano difungsikan dan disesuai lebih baik misalnya satu kontrak pintar dapat memudahkan adaptasi agar sesuai dengan pemakai yang berbeda sehingga dapat memastikan kepatuhan untuk semua pemegang kepentingan. Lebih banyak kebebasan finansial diartikan dengan visi Cardano merupakan pengabungan pada kenyamanan konsumen dan kepatuhan terhadap peraturan menjadi solusi tanpa batas, memberikan jutaan orang kebebasan finansial yang tidak akan memiliki akses ke layanan tradisional. Umumnya, kebebasan finansial diartikan sebagai individu yang mampu menjalani kebutuhan hidup disamping mengelola keuangannya.[32] Kolaborasi dengan Regulator jika melakukan berusaha untuk tidak menjadi pengganggu, tetapi sebagai inovator[33]. Cardano bertujuan untuk dapat dioperasikan di dalam ruang lingkup peraturan daerah agat ketentuan dapat dipatuhi secara penuh sambil menawarkan kenyamanan bagi pemakai akhir.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Eryanto, Pratomo (2021-06-24), "Mengenal Cardano (ADA), Coin Dengan Teknologi Proof of Stake", investbro.id, diakses tanggal 2021-11-28 
  2. ^ Hecht, Andy (2020-03-09). "Cardano Meledak Menyentuh Rekor Tertinggi. Dapatkah Ini Menyebabkan Bitcoin dan Ethereum Menghilang Dari Dunia Maya?". id.investing.com. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  3. ^ Russo, Camila (2017-12-20). "Bitcoin's Smaller Cousins Are Leading the Crypto Rally". Bloomberg L.P. (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-26. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  4. ^ Schmitz, Guido (2018-02-20). "ZUG: Ex-Tezos-Mann geht zu Cardano". luzernerzeitung.ch (dalam bahasa Jerman). Luzerner Zeitung. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  5. ^ Cuthbertson, Anthony (2021-05-18). "What is Cardano? The 'green' crypto that defied musk's bitcoin crash". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-28. 
  6. ^ Hackett, Robert (2019-04-09). "Ethereum Cofounder Says Blockchain Presents 'Governance Crisis'". Fortune (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-09. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  7. ^ Mody, Seema; Manessis, George (2017-10-06). "ICOs explained: How the controversial funding vehicles setting the VC world ablaze work". www.cnbc.com. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  8. ^ a b Au-Yeung, Angel (2018-02-07). "A Fight Over Ethereum Led A Cofounder To Even Greater Crypto Wealth". Forbes Magazine. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  9. ^ Daryanani, Lavina (2021-06-06), "How is Cardano taking 'a different approach than Ethereum?'", www.ambcrypto.com (dalam bahasa Inggris), diakses tanggal 2021-11-28 
  10. ^ Daniyanto, Endy (2019-01-12), "Ada Siapa di Balik ADA? Charles Hoskinson", blockchainmedia.id, diakses tanggal 2021-11-28 
  11. ^ "What is Ada?". cardano.org. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  12. ^ Houben, Robby; Snyers, Alexander (2018). "Cryptocurrencies and blockchain" (PDF) (dalam bahasa Inggris). European Parliament. hlm. 24. Diakses tanggal 2021-11-29. 
  13. ^ Anderrson, Steve (2021-09-30), "What Are The Odds of Cardano Hitting High", www.thecoinrepublic.com (dalam bahasa Inggris), diakses tanggal 2021-11-29 
  14. ^ Schroeder, Stan (2018-02-24). "Cardano: a rising cryptocurrency". Mashable. Diakses tanggal 2021-11-29. 
  15. ^ "Beyond Bitcoin - IOHK and University of Edinburgh establish Blockchain Technology Laboratory". The University of Edinburgh (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-29. 
  16. ^ "IOHK and University of Edinburgh establish Blockchain Technology Laboratory". finextra.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-29. 
  17. ^ "The University of Edinburgh is launching a blockchain research lab with one of the cofounders of Ethereum". www.insider.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-29. 
  18. ^ "Cardano Bermitra Dengan Pemerintah Ethiopia di Sektor Pendidikan", kabarcoin.com, 2021-04-29, diakses tanggal 2021-11-29 
  19. ^ Maulana, Victor (2021-06-10), "Menguak Diplomasi Digital Indonesia di Ethiopia", international.sindonews.com, diakses tanggal 2021-11-30 
  20. ^ "Adoption: Cardano (ADA) Signs MoU with Government of Georgia, Free University", newslogical.com, 2019-06-17, diakses tanggal 2021-11-29 
  21. ^ "UW Receives $500,000 Gift in Ada Cryptocurrency from IOHK". www.uwyo.edu (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 2021-11-29. 
  22. ^ Chandra, Ellen (2021-11-13), "Mengenal Cardano, Cryptocurrency Hot Generasi Tiga", www.finansialku.com, diakses tanggal 2021-11-29 
  23. ^ Kartika Dewi, Retia (2021-06-25), "Ramai soal Bitcoin, Ethereum, dan Cardano, Apa Perbedaannya?", www.kompas.com, diakses tanggal 2021-11-29 
  24. ^ Daniyanto, Endy (2021-09-20), "Semakin Keren, Cardano (ADA) Akan Terapkan Jaringan Layer-2", blockchainmedia.id, diakses tanggal 2021-11-29 
  25. ^ "Cardano Bikin Stablecoin Bernama Djed, Akan Diterbitkan oleh COTI", voi.id, 2021-09-29, diakses tanggal 2021-11-29 
  26. ^ "Cardano Diprediksi Jadi Pemimpin Generasi Baru Kripto", duniafintech.com, 2018-10-01, diakses tanggal 2021-11-29 
  27. ^ a b c d "Mengenal Apa Itu Cardano (ADA) dan Cara Kerjanya", duniafintech.com, 2021-11-04, diakses tanggal 2021-11-29 
  28. ^ Irwan (2021-05-07), "Kembali Segar, Harga Cardano Naik Usai Deal dengan Ethiopia", voi.id, diakses tanggal 2021-11-30 
  29. ^ "Harga Cardano (ADA), grafik, kap pasar, dan metrik lainnya". CoinMarketCap. Diakses tanggal 2021-12-03. 
  30. ^ Eryanto, Pratomo (2021-06-24), "Mengenal Cardano (ADA), Coin Dengan Teknologi Proof of Stake", www.cnbcindonesia.com, diakses tanggal 2021-11-29 
  31. ^ Sandria, Ferry (2021-06-03), "Ramai soal Bitcoin, Ethereum, dan Cardano, Apa Perbedaannya?", www.cnbcindonesia.com, diakses tanggal 2021-11-29 
  32. ^ Anggraeni, Rika (2021-09-24), "12 Cara Bijak Meraih Kebebasan Finansial", finansial.bisnis.com, diakses tanggal 2021-11-30 
  33. ^ Redaksi (2021-09-28). "Akhirnya, Cardano kini resmi memiliki stablecoin". Satechain Media. Diakses tanggal 2023-06-12.