Lompat ke isi

Burung hantu bergaris

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Burung hantu bergaris
CITES Apendiks II (CITES)[2]
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Strigiformes
Famili: Strigidae
Genus: Strix
Spesies:
S. varia
Nama binomial
Strix varia
Barton, 1799
Subspecies
  • S. v. georgica
  • S. v. helveola
  • S. v. varia
Sinonim

Syrnium varium

Burung hantu bergaris atau yang juga dikenal sebagai burung hantu berpalang, burung hantu bergaris utara, burung hantu hoot atau burung hantu berjeruji[3] (Strix varia), adalah sebuah spesies burung hantu besar dari Amerika Utara. Sebuah anggota famili burung hantu sejati, Strigidae, burung hantu ini termasuk kedalam genus Strix, yang menjadi asal-usul nama familinya menurut taksonomi Linnaeus.[4][5] Burung hantu bergaris sebagian besar berasal dari Amerika Utara bagian timur, namun persebarannya telah meluas ke pesisir barat Amerika Utara, dimana mereka dianggap sebagai spesies invasif.[6][7] Hutan dewasa adalah habitat kesukaan mereka, namun mereka juga dapat membiasakan diri untuk tinggal di habitat-habitat hutan berbeda.[8] Makanan mereka sebagian besar mencakup mamalia kecil, namun spesies ini adalah predator oportunis dan diketahui memakan vertebrata kecil lainnya, seperti burung, reptil dan amfibi, beserta berbagai jenis invertebrata.[9]

Burung hantu bergaris secara keseluruhan berbulu cokelat hingga kelabu, dengan loreng-loreng gelap di perutnya. Burung hantu bergaris memiliki kebiasaan bersarang yang umum pada burung hantu sejati, cenderung membesarkan anak-anakan yang relatif kecil, biasanya pada lubang pohon atau punggur (namun terkadang juga pada tempat-tempat bersarang lainnya) pada daerah-daerah berhutan.[10] Karena perluasaan burung hantu ini ke barat, spesies ini telah mulai masuk kedalam sebaran burung hantu tutul (Strix occidentalis) yang berkerabat dan terancam. Bukti-bukti menunjukkan bahwa ancaman-ancaman yang disebabkan oleh invasi oleh burung hantu bergaris meningkat. Oleh karena itu, para ahli telah merekomendasikan pelaksanaan operasi-operasi pemusnahan untuk memitigasi dampak negatif burung hantu bergaris pada burung hantu tutul.[11][12]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2016). "Strix varia". 2016: e.T22689094A93217844. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22689094A93217844.en. ;
  2. ^ "Appendices | CITES". cites.org. Diakses tanggal 2022-01-14.
  3. ^ Kristo, Fino Yurio. "Rencana AS Akan Bantai Setengah Juta Burung Hantu". detikjabar. Diakses tanggal 2025-04-27.
  4. ^ Sclater., P. L. (2008). "Remarks on the Nomenclature of the British Owls, and on the Arrangement of the Order Striges". Ibis. 21 (3): 346–352. doi:10.1111/j.1474-919X.1879.tb07718.x.
  5. ^ Konig, Claus; Weick, Friedhelm; Becking, Jan-Hendrick (1999). Owls: A Guide to the Owls of the World. Yale University Press. hlm. 327–328.
  6. ^ Evers, L. (2014). Beyond anyone's control. Northwest Science, 88(1), 65–67.
  7. ^ Kelly, E. G. (2001). The range expansion of the northern barred owl: an evaluation of the impact on spotted owls. Thesis, Oregon State University.
  8. ^ Mazur, K. M. & James, P.C. (2020). "Barred Owl (Strix varia)", version 1.0. In Birds of the World (A. F. Poole and F. B. Gill, Editors). Cornell Lab of Ornithology, Ithaca, NY, USA.
  9. ^ "Barred Owl". Audubon. 2014-11-13. Diakses tanggal 2017-09-01.
  10. ^ Voous, Karel H.; Cameron, Ad (illustrator) (1988). Owls of the Northern Hemisphere. London, Collins. hlm. 225–230. ISBN 978-0-00-219493-8.
  11. ^ Buchanan, Joseph B.; Gutiérrez, R. J.; Anthony, Robert G.; Cullinan, Tim; Diller, Lowell V.; Forsman, Eric D.; Franklin, Alan B. (2007). "A synopsis of suggested approaches to address potential competitive interactions between Barred Owls (Strix varia) and Spotted Owls (S. occidentalis)". Biological Invasions. 9 (6): 679–691. Bibcode:2007BiInv...9..679B. doi:10.1007/s10530-006-9068-7. S2CID 20935420.
  12. ^ Livezey, K. B. (2010). "Killing barred owls to help spotted owls I: a global perspective". Northwestern Naturalist. 91 (2): 107–133. doi:10.1898/NWN09-37.1. JSTOR 40856470. S2CID 11691153.