Gunung Bromo
![]() | Artikel ini sudah memiliki referensi, tetapi tidak disertai kutipan yang cukup. |
Gunung Bromo | |
---|---|
Kaldera Tengger | |
![]() Kompleks pegunungan di Kaldera Tengger saat matahari terbit. Gunung Bromo adalah kedua dari kiri, kawah lebar, berasap | |
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.614 m (8.576 ft)[1] |
Masuk dalam daftar | Ribu |
Penamaan | |
Nama lokal | ꦒꦸꦤꦸꦁꦧꦿꦩ |
Geografi | |
Geologi | |
Jenis gunung | Kerucut bara (aktif) |
Sabuk vulkanik | Sabuk alpida / Cincin Api Pasifik |
Letusan terakhir | 19 Juli 2019 |
Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", juga disebut Kaldera Tengger, adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.614 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Nama Bromo berasal dari nama dewa utama dalam agama Hindu, Brahma.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi, Ia mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Sejarah letusan
[sunting | sunting sumber]Selama abad 20 dan abad 21, Gunung Bromo telah meletus sebanyak beberapa kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 19 Juli 2019.
Bromo sebagai gunung suci
[sunting | sunting sumber]Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo/Gunung Brahma dipercaya sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo dan dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Tempat wisata di Bromo
[sunting | sunting sumber]Ada beberapa destinasi wisata di Bromo yang menjadi tujuan utama wisatawan ke Bromo. Tidak hanya sunrise Bromo saja yang terkenal, melainkan ada beberapa destinasi yang disukai wisatawan yaitu;
1. Kawah Gunung Bromo
[sunting | sunting sumber]Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ±600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Gunung tersebut memiliki karakteristik atau model erupsi kecil. Jika terjadi letusan, material yang dimuntahkan Bromo berupa pasir dan abu dengan kisaran radius 6 sampai 10 kilometer.[2]
2. Lautan Pasir (Pasir Berbisik)
[sunting | sunting sumber]Lautan Pasir atau "Pasir Berbisik" adalah hamparan pasir vulkanik luas yang mengelilingi Gunung Bromo. Bagian dari Kaldera Tengger ini merupakan lokasi unik untuk petualangan jeep off-road dan trekking berkuda. Nama "Pasir Berbisik" berasal dari suara berdesis lembut yang ditimbulkan oleh angin yang meniup pasir.
3. Penanjakan Viewpoint
[sunting | sunting sumber]Merupakan tempat paling populer untuk menyaksikan matahari terbit legendaris Bromo. Terletak di ketinggian 2.770 meter, Penanjakan menyajikan panorama Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru yang menjulang di latar belakang. Cahaya keemasan matahari terbit yang menerangi kabut membuat tempat ini favorit bagi fotografer dan pencinta alam.
4. Bukit King Kong
[sunting | sunting sumber]Alternatif untuk menikmati matahari terbit, Bukit King Kong menawarkan pemandangan yang tak kalah indah namun lebih sepi dibanding Penanjakan. Cocok bagi wisatawan yang menginginkan pengalaman lebih tenang dan pribadi.
5. Bukit Cinta
[sunting | sunting sumber]Terletak dekat dengan Bukit King Kong, Bukit Cinta adalah titik pandang lainnya yang menawarkan panorama menakjubkan. Tempat ini populer di kalangan pasangan dan pengantin baru karena suasananya yang romantis, terutama saat matahari terbit.
6. Padang Savana & Bukit Teletubbies
[sunting | sunting sumber]Di sisi selatan Bromo terdapat area savana hijau, sangat kontras dengan lanskap tandus di sekitarnya. Bukit-bukit bergelombang yang tertutup rumput hijau mendapat julukan “Bukit Teletubbies” karena mirip dengan dunia fiksi dari acara TV anak-anak. Lokasi ini sempurna untuk jalan santai dan sesi foto.
7. Air Terjun Madakaripura
[sunting | sunting sumber]Meskipun tidak berada langsung di dalam kaldera, Air Terjun Madakaripura sering menjadi bagian dari paket wisata Bromo. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa dan memiliki makna spiritual — dipercaya sebagai tempat semedi Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit. Tebing-tebing tinggi dan hutan lebat di sekitarnya menjadikannya destinasi yang indah dan layak dikunjungi.
8. Desa Suku Tengger
[sunting | sunting sumber]Suku Tengger adalah penduduk asli kawasan Bromo. Mengunjungi desa-desa seperti Ngadisari dan Cemoro Lawang memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk mempelajari budaya unik masyarakat Tengger, termasuk cara bertani tradisional dan upacara tahunan Yadnya Kasada, di mana sesajen dilemparkan ke dalam kawah Bromo.
9. Festival Yadnya Kasada
[sunting | sunting sumber]Diselenggarakan setiap hari ke-14 bulan Kasada dalam kalender tradisional Tengger, festival ini adalah perayaan budaya utama. Para peziarah mendaki ke kawah Gunung Bromo untuk melempar sesaji seperti beras, buah, ternak, dan uang ke dalam kawah sebagai bentuk persembahan kepada para dewa gunung. Ini adalah tontonan pengabdian dan tradisi lokal yang luar biasa.
10. Seruni Point
[sunting | sunting sumber]Seruni Point adalah titik pandang matahari terbit yang indah di dekat Gunung Bromo, terletak di Desa Ngadisari, Jawa Timur. Tempat ini menawarkan pemandangan jelas Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Semeru, serta menjadi alternatif yang lebih tenang dibandingkan Penanjakan 1 yang populer. Mudah diakses dengan jeep dan sedikit berjalan kaki, Seruni Point sangat cocok bagi wisatawan yang mencari tempat tenang namun menakjubkan untuk menikmati matahari terbit khas Bromo.
11. Lembah Widodaren
[sunting | sunting sumber]Lembah Widodaren, yang terletak di dekat Gunung Bromo, adalah area yang tenang dan penuh nuansa mistis, dikelilingi oleh tebing curam dan lanskap vulkanik. Tempat ini memiliki makna spiritual bagi masyarakat Tengger dan menawarkan lokasi yang tenang untuk merenung di tengah keindahan alam Bromo yang dramatis. Keindahan alaminya yang masih asri dan suasananya yang damai menjadikannya tempat favorit bagi para pecinta alam dan fotografer.
12. Gunung Batok
[sunting | sunting sumber]Gunung Batok, Gunung Batok adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif, terletak di sebelah Gunung Bromo di Jawa Timur, Indonesia. Berbeda dengan Bromo yang masih aktif, Gunung Batok telah lama tidak mengalami aktivitas vulkanik dan kini ditutupi oleh vegetasi hijau yang subur, menciptakan kontras yang mencolok dengan lanskap vulkanik di sekitarnya. Bentuknya yang menyerupai “batok” atau tempurung kelapa menjadi asal-usul dari nama gunung ini. Gunung Batok menambah keindahan panorama di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan menjadi objek favorit para fotografer, terutama saat matahari terbit.
13. Pura Luhur Poten
[sunting | sunting sumber]Pura Luhur Poten, adalah tempat ibadah suci bagi masyarakat Hindu Tengger yang terletak di tengah Lautan Pasir Gunung Bromo, tepatnya di antara Gunung Bromo dan Gunung Batok. Dibangun pada tahun 2000 secara gotong royong oleh umat Hindu Tengger, pura ini berdiri di atas lahan yang dikenal sebagai "Poten", yang sebelumnya telah digunakan selama ratusan tahun untuk upacara adat seperti Labuhan Kasada.
14. Jembatan Gantung Kaca Bromo
[sunting | sunting sumber]Jembatan Gantung Kaca Bromo, yang terletak di Seruni Point, Desa Ngadisari, adalah jembatan kaca pertama di Indonesia dengan panjang sekitar 120 meter yang membentang di atas jurang dalam. Jembatan ini menawarkan pengalaman wisata yang menegangkan sekaligus pemandangan alam Gunung Bromo yang spektakuler, terutama saat matahari terbit. Dibangun dengan kaca pengaman berlapis yang kuat dan struktur baja tahan karat, jembatan ini menjadi ikon wisata baru yang menarik banyak pengunjung yang ingin merasakan sensasi berjalan di atas ketinggian sambil menikmati keindahan alam sekitar.
15. Puncak B29
[sunting | sunting sumber]Puncak B29, yang terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dikenal sebagai "Negeri di Atas Awan" karena pemandangannya yang memukau. Dengan ketinggian sekitar 2.900 mdpl, puncak ini menawarkan panorama spektakuler dari Gunung Bromo, Semeru, hingga Gunung Raung dan Argopuro. Keindahan sunrise dan lautan awan yang menyelimuti kaldera Tengger menjadikannya destinasi favorit bagi wisatawan.
16. Lembah Bantengan
[sunting | sunting sumber]Lembah Bantengan adalah salah satu spot wisata alam yang menakjubkan di kawasan Gunung Bromo, tepatnya di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Tempat ini menawarkan pemandangan spektakuler dari bibir kaldera Bromo, dengan hamparan padang sabana hijau di sisi selatan dan lautan pasir Bromo yang luas di sisi utara. Dari sini, pengunjung juga dapat melihat Puncak Mahameru, titik tertinggi Pulau Jawa, yang menjulang gagah di kejauhan. Akses menuju Lembah Bantengan cukup mudah; dari pusat Kabupaten Lumajang, perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam dengan kendaraan roda dua atau empat. Setibanya di lokasi, wisatawan dapat menikmati pemandangan indah dan berfoto dengan latar belakang panorama yang tersedia. Namun, penting untuk diketahui bahwa berkemah di kawasan Bantengan dilarang demi menjaga kelestarian alam dan kenyamanan pengunjung lainnya.
17. Watu Gede
[sunting | sunting sumber]Watu Gede adalah sebuah situs bersejarah yang terletak di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Situs ini dikenal sebagai petilasan Ki Panca, seorang tokoh masyarakat yang merupakan cucu dari Mbah Kinting, pengikut setia Joko Seger dan Roro Anteng, yang dipercaya sebagai leluhur masyarakat Tengger.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pemandangan kawah Gunung Bromo
-
Kaki Gunung Bromo
-
Erupsi Gunung Bromo 22 Januari 2011
-
Abu vulkanik Gunung Bromo mengarah ke Pulau Bali, 27 Januari 2011
-
Kawah Gunung Bromo dengan air kawah.
-
Gambar Gunung Bromo dari NASA.
-
Bromo sedang aktif di awal abad ke-20. Foto koleksi KITLV.
-
Savana Bromo
-
Pemandangan Bromo dari Bukit Perahu
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Tengger Caldera". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 2010-03-10.
- ^ APRILLISA, IMELDA VINNY (6 Juli 2018). "ANALISIS DEFORMASI GUNUNG BROMO AKIBAT AKTIVITAS ERUPSI PADA DESEMBER 2015 – FEBRUARI 2016 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DIFFERENTIAL INTERFEROMETRY SHYNTHETIC APERTURE RADAR (DInSAR)" (PDF). Repository Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Diakses tanggal 06 Mei 2025.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Koleksi foto erupsi Gunung Bromo tahun 2010–2011 Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine.