Boy Lestari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Boy Lestari

H. Boy Lestari Datuak Palindih (5 Mei 1958 – 9 Januari 2021) adalah seorang ulama dan pengusaha Indonesia. Ia mendirikan PT Buana Lestari Advertising yang bergerak di bidang percetakan dan periklanan.

Ia menjabat Ketua DPW Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah) Sumatera Barat periode 2007-2012 dan 2012-2017.[1] Setelah islah Tarbiyah-Perti, ia menjabat sebagai Sekretaris PD Tarbiyah-Perti Sumatera Barat. Ia juga memimpin Majelis Dzikir Babussalam dan Ketua DPW Gebu Minang Sumatera Barat.

Kehidupan awal dan karier[sunting | sunting sumber]

Boy Lestari bersama Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, 2017

Boy Lestari atau yang awalnya bernama Muhammad Nazir merupakan putra dari pasangan Maya Indo Rajo dan Jauhari. Ia lahir di Dusun Kapecong, Jorong Halalang, Kenagarian Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Orang tuanya seorang petani sederhana dan guru mengaji di malam hari. Ayahnya meninggal dunia ketika berumur tujuh tahun dan ibunya lumpuh karena jatuh saat mengikuti suluk kali ketujuh di Batuhampar. Boy kecil bersekolah di madrasah ibtidaiyah kampungnya. Setelah lulus, ia melanjutkan belajar di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Tarusan Kamang selama 7 tahun. Setelah itu, ia pindah ke Bukittinggi. Ia pernah menjadi penjual karcis bioskop, petinju amatir yang berbaku hantam tiap malam, peragawan, dan public relation.[2]

Ia mulai menekuni bisnis di Kota Padang. Atas jasa seorang pengusaha, ia belajar mengelola bisnis. Lewat perkenalannya dengan Siswono Yudohusodo, ia menjadi marketing untuk bisnis lapangan golf resort Anai di Padang Pariaman milik Siswono.

Pada 1990, ia membuka usaha periklanan dan terus berkembang sampai sekarang.

Aktivitasnya adalah Direktur Utama PT Buana Lestari, Ketua DPD Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumbar, pemimpin Halaqah Zikir Al-Ikhlas Sumbar, ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Armina, dan ketua Lembaga Pengembangan Adat dan Syarak (LPAS) Sumbar.[2]

Boy Lestari dilantik sebagai Ketua Umum DPD Pejuang Bravo Lima (PBL) Sumatera Barat periode 2020-2025 oleh Jenderal Fachrul Razi di Auditorium Kantor Gubernur Sumatera Barat, 14 November 2020.[3]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Boy Lestari menikah dengan Indo Rianti. Mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Cory Lestari, Wahyu Lestari, dan Sherly Lestari, serta empat orang cucu.[4] Boy Lestari mengikuti tarekat Naqsyabandiyah.[2]

Boy Lestari pernah menghadiahkan buku biografinya yang berjudul Mencari Ridha Allah kepada Presiden Joko Widodo saat Presiden berkunjung ke Sumatera Barat tahun 2016.[5]

Meninggal dunia[sunting | sunting sumber]

Boy Lestari sempat kritis karena positif terinfeksi Covid-19 dan dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Ia meninggal dunia pada Sabtu, 9 Januari 2020 pukul 05.50 WIB.[6] Sepekan sebelumnya, pada Minggu 3 Januari, istri Boy Lestari, Indo Rianti telah lebih dahulu meninggal.[4]

Jenazah Boy Lestari dikuburkan di samping pemakaman istrinya di pandam pekuburan keluarga di Komplek Perum Batang Kabung Asri, Koto Tangah, Kota Padang Sabtu siang dengan protokol COVID-19.[4]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]