Bianwen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertempuran gaib Śariputra dan Raudrakṣa

Bianwen (Hanzi: 變文; Pinyin: biànwén; harfiah: 'karya tulis transformasi') adalah sebuah istilah teknis yang mengacu pada bentuk sastra yang diyakini sebagai beberapa contoh paling awal dari bahasa vernakular and cerita yang sebagian ditulis dalam prosa dan sebagian lagi dalam syair (prosimetrik) dalam sastra Tiongkok. Karya tulis ini berasal dari masa Dinasti Tang (618-907) dan Lima Dinasti (907-960), dan pertama kali ditemukan di antara koleksi tersembunyi manuskrop di Dunhuang, Provinsi Gansu, Tiongkok pada awal abad kedua puluh.

Bentuk sastra ini berasal dari penyebaran doktrin Buddhis melalui penceritaan dan penggambaran dan terkait erat dengan pemakaian lisan dan visual. Cerita kemudian dilestarikan dalam bentuk tertulis, dan cara di mana mereka disampaikan memengaruhi pengisahan cerita duniawi. Oleh karena itu, cerita historis dan kontemporer juga ditemukan dalam manuskrip bianwen Dunhuang. Cerita populer termasuk Mulian Menyelamatkan Ibunya, yang berasal dari India namun dibuat menjadi legenda Tionghoa melalui adaptasi bianwen. Namun, pada masa Dinasti Song, bentuk sastra ini sebagian besar telah mati.

Penulis anonim mereka, meski terpelajar, bukan anggota berpendidikan dari golongan pejabat, dan cerita itu dimaksudkan untuk dibawakan oleh orang-orang yang tidak dapat membaca atau menulis. Bahasa mereka mencerminkan bahasa lisan dari masa Tang. Genre dan tema cerita cukup beragam dan banyak bentuk dan temanya penting dalam pengembangan sastra Tiongkok.[1]

Definisi[sunting | sunting sumber]

Bianwen, digunakan sebagai label yang mudah digunakan untuk sejenis bentuk sastra, namun belum cukup terdefinisikan. Ketidaksepakatan mengenai apa arti bian, karakteristik atau fitur formal apa yang harus dimiliki sebuah karya tulis agar dapat digolongkan dalam istilah ini, dan akibatnya karya tulis mana yang dianggap sebagai bianwen telah menggoda para sarjana sejak penemuan manuskrip tersebut.

Profesor Victor H. Mair dari Universitas Pennsylvania, sarjana Barat yang paling produktif mengenai bianwen, mengusulkan untuk memakai definisi yang lebih ketat daripada kebanyakan sarjana lainnya. Dia mengidentifikasi karakteristik berikut sebagai kriteria kualifikasi untuk bianwen: "sebuah formula pengantar syair (atau prasyair) yang unik, perkembangan cerita episodik, homogenitas bahasa, hubungan implisit atau eksplisit dengan ilustrasi, dan struktur prosimetrik."[2] Definisi ini menghasilkan sebuah korpus kurang dari 20 manuskrip bianwen yang masih ada, beberapa di antaranya memiliki judul dengan istilah ini di dalamnya, yang lain memiliki judul tanpa istilah ini namun juga berbagi fitur formal tertentu dengan mayoritas manuskrip bianwen yang diakui. Korpus kecil ini bisa dikategorikan lebih jauh, sesuai dengan corak gaya bahasa mereka, menjadi syair dan prosa.[3]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ch 14, "Popular Literature: Ci and Bianwen", in Wilt Idema and Lloyd Haft. A Guide to Chinese Literature. (Ann Arbor: Center for Chinese Studies, The University of Michigan, 1997), ISBN 978-0-89264-099-7, pp. 140–145.
  2. ^ Victor Mair, T’ang Transformation Texts (Cambridge, Mass.: Council on East Asian Studies, Harvard University: Distributed by Harvard University Press, 1989), ISBN 9780674868151, pp. 15.
  3. ^ Hiroshi Arami 荒見泰史, Dunhuang bianwen xieben de yanjiu 敦煌變文寫本的研究 (Beijing: Zhonghua shuju, 2010), ISBN 9787101075328, pp. 42-54.

Terjemahan dan bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Bai, Huawen 白化文, and Victor Mair. "What is Pien-wen?" Harvard Journal of Asiatic Studies 44.2 (1984): 493-514.
  • Chen, Lili 陳荔荔. “Outer and Inner Forms of Chu-kung-tiao, With Reference to Pien-wen, Tz'u and Vernacular Fiction.” Harvard Journal of Asiatic Studies 32 (1972): 124-149.
  • Eoyang, Eugene. “Oral Narration in the Pien and Pien-wen.” Archiv orientální: Journal of the Czechoslovak Oriental Institute 46 (1978): 232-252.
  • Hiroshi, Arami 荒見泰史. Dunhuang bianwen xieben de yanjiu 敦煌變文寫本的研究. Beijing: Zhonghua shuju, 2010.
  • Johnson David. “The Wu Tzu-hsu Pien-wen and Its Sources: Part I.” Harvard Journal of Asiatic Studies 40.1 (1980): 93-156.
  • Johnson David. “The Wu Tzu-hsu Pien-wen and Its Sources: Part II.” Harvard Journal of Asiatic Studies 40.2 (1980): 465-505.
  • Lu, Hsiao-Peng. “The Fictional Discourse of Pien-wen: The Relation of Chinese Fiction to Historiography.” Chinese Literature: Essays, Articles, Reviews 9.1/2 (1987): 49-70.
  • Kim, Moonkyong. “The Literature of Tun-huang.” Acta Asiatica: Bulletin of The Institute of Eastern Culture 82 (2002): 18-33.
  • Mair, Victor. T'ang Transformation Texts: A Study of the Buddhist Contribution to the Rise of Vernacular Fiction and Drama in China. Cambridge, Massachusetts: Council on East Asian Studies, Harvard University, 1989; 286p. (Harvard-Yenching Institute Monograph, 28). ISBN 978-0-674-86815-1.
  • Mair, Victor. “The Contributions of T’ang and Five Dynasties Transformation Texts (pien-wen) to Later Chinese Popular Literature.” Sino-Platonic Papers 12 (1989): 1-71.
  • Mair, Victor. Tun-huang Popular Narratives (Cambridge: Cambridge University Press, 1983; 329p. Cambridge Studies in Chinese History, Literature, and Institutions). ISBN 978-0-521-24761-0.
  • Neil Schmid. "Tun-huang Literature," esp. "Prosimetric Literature," in Victor H. Mair, ed., The Columbia History of Chinese Literature. (New York: Columbia University Press, 2001), ISBN 978-0-231-52851-1, pp. 982–988.
  • Waley, Arthur, Ballads and Stories from Tun-huang: Anthology (London: Allen & Unwin, 1960), Includes "Meng Jiangnu", "Mu-lian Rescues his Mother", and Buddhist pieces. Reprinted by Routledge, 2012, ISBN 978-1-135-65119-0.
  • Buddhism and the secular in Dunhuang Bianwen compositions. Yang Yi. Soc. Sci. China XVI:3 Autumn:1995 pp. 121 - 132.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]