Beranjali

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Beranjali adalah tradisi meletakkan kedua telapak tangan di depan dada untuk menyatakan penghormatan tertinggi kepada Tiga Mestika dalam agama Buddha. Posisi tangan saat beranjali menyerupai kuncup sekuntum bunga teratai. Posisi badan saat melakukan beranjali harus sedikit membungkuk. Beranjali dilakukan sebagai bentuk sapaan dengan mengucapkan “Sekuntum teratai untukmu, seorang Buddha di masa depan". Makna dari perkataan ini adalah pengakuan adanya benih-benih penerangan sempurna dalam diri orang lain dengan sekuntum teratai menjadi simbol kesuciannya. Beranjali dilakukan untuk memberitahukan bahwa pemberi salam mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan untuk orang yang disapa. Selain itu, meletakkan kedua telapak tangan juga diyakini mempunyai efek pemusatan dan penenangan pikiran.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Khairiah (2018). Agama Budha (PDF). Pekanbaru: Kalimedia. hlm. 83. ISBN 978-602-6827-86-9.