Bedak bayi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bubuk talk

Bedak bayi adalah bubuk yang digunakan untuk mencegah ruam popok. Bisa juga sebagai semprotan, dan untuk kosmetik lainnya. Bahannya dari talk (disebut juga bubuk talk) atau tepung jagung (disebut juga tepung jagung). Bubuk talk berbahaya bila terhirup, karena dapat menyebabkan pneumonia atau granuloma.[1] Dokter anak biasanya menyarankan bedak bayi dari bahan tepung jagung karena tidak mudah terhirup.[2] Bedak bayi juga dapat digunakan sebagai sampo, pembersih, dan penyegar.[3]

Beberapa penelitian menemukan kaitan antara talk ketika digunakan di area perineum wanita dengan kanker ovarium. Tetapi, belum ada penjelasan lebih lanjut bahwa keduanya terkait.[4][5] Tahun 2017, lebih dari 1.000 wanita AS menggugat Johnson & Johnson karena mencoba menutupi risiko kanker pada produk bedak bayinya.[6]

Bedak bayi juga efisien untuk membersihkan rambut berminyak atau ali pada pakaian.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Harper, John; Arnold Oranje; Neil Prose (2000). Textbook of Pediatric Dermatology. Blackwell Science. hlm. 156. ISBN 978-0-86542-939-0. 
  2. ^ "Talcum Powder Lawsuit". Talc as a Potential Cause of Cancer: Should You File a Talcum Powder Lawsuit?. 2019-07-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-29. Diakses tanggal 24 August 2019. 
  3. ^ "20 Brilliant Uses for Baby Powder You've Never Considered". DIY & Crafts. 2014-07-14. Diakses tanggal 15 August 2014. 
  4. ^ Mohan, Melissa; Whysner, John (2000). "Perineal application of talc and cornstarch powders: Evaluation of ovarian cancer risk". American Journal of Obstetrics and Gynecology. 182 (3): 720–724. doi:10.1067/mob.2000.104259. 
  5. ^ Mills, Paul; Riordan, Deborah; Cress, Rosemary; Young, Heather (2004). "Perineal talc exposure and epithelial ovarian cancer risk in the Central Valley of California". International Journal of Cancer. 112 (3): 458–464. doi:10.1002/ijc.20434. PMID 15382072. 
  6. ^ Johnson & Johnson Has a Baby Powder Problem Bloomberg, Retrieved April 20, 2017.