Baung kuning

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Baung Senggal
Baung senggal, Hemibagrus planiceps
dari Cihideung Hilir, Ciampea, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Infrakelas:
Superordo:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. planiceps
Nama binomial
Hemibagrus planiceps
(Valenciennes, in Cuvier & Valenciennes, 1840)[1]
Sinonim
  • Bagrus planiceps Valenciennes, in Cuvier & Valenciennes, 1840: 421[2]
  • Bagrus anisurus Valenciennes, in Cuvier & Valenciennes, 1840: 422
  • Bagrus flavus Bleeker, 1846: 28

Baung senggal atau baung kuning (Hemibagrus planiceps) adalah salah satu jenis ikan Baung (Hemibagrus). Ikan sungai ini menyebar terbatas (endemik) di Jawa Barat.

Nama-nama lokal ikan ini, di antaranya, adalah bawon atau bawon kuning (Btw.), serta singgal (=sénggal) (Sd.).[3][4]

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Close up kepala
Spesimen sepanjang 77 mm SL

Ikan baung yang berukuran sedang, panjang tubuh umumnya kurang dari 20 cm; namun maksimum yang tercatat mencapai 263 mm SL (standard length, panjang standar). Hemibagrus planiceps dicirikan oleh sirip lemaknya yang relatif pendek; pangkal sirip lemak (adipose fin base) ini panjangnya lk. 15,5–20,6% SL, yakni kurang dari setengah jarak antara akhir sirip punggung (dorsal) ke awal sirip ekor. Jarak antara akhir sirip punggung ke awal sirip lemak antara 12,0–17,3% SL; jika terlipat, ujung sirip punggung ini tidak mencapai awal sirip lemak.

Mirip dengan H. nemurus (dan kelompoknya), tubuh umumnya berwarna polos cokelat kekuningan; namun alih-alih berwarna gelap, garis memanjang di tengah sisi tubuhnya berwarna krem atau kekuningan. Kepala agak memipih datar dan lebar, panjangnya antara 23,8–27,1% SL. Jarak antar mata 32,2–37,3% HL (head length, panjang kepala).[5]

Garis tengah mata lk. 13,0–21,7% HL. Misai nasal (dekat hidung) lk. 25,4–37,3% HL; sementara misai maksilar (di ujung bibir atas) relatif pendek, yakni antara 147,5–220,1% HL. Tinggi tubuh setentang lubang dubur antara 11,3–14,7% SL; tinggi pada batang ekor 7,1–8,6% SL. Ikan jantan memiliki tonjolan kelamin luar yang cukup panjang, mencapai awal sirip dubur; alat kelamin ini terpisah dari lubang dubur sejarak 4,5–6,8% SL (baik pada jantan maupun betina).[5]

Sirip punggung dengan rumus II (jari-jari keras, duri).7 (jari-jari lunak); sirip dada I.8-9(.i); sirip perut i.5; dan sirip dubur iii-iv.8-11. Duri sirip punggung kokoh, panjangnya lk. 8,2–12,4% SL, dengan 7-8 gerigi di sisi belakangnya. Duri sirip dada (patil) kokoh, sekitar 10,0–16,5% SL, dengan 14-16 gerigi besar di sisi belakangnya. Awal sirip dubur sedikit di belakang awal sirip lemak. Sirip ekor menggarpu menjadi dua cabang, tepi belakang cabang yang atas maupun yang bawah membundar. Jari-jari branchiostegal 8–10.[5]

Agihan dan ekologi[sunting | sunting sumber]

Sejauh ini baung senggal diketahui menyebar terbatas di wilayah Jawa Barat, yaitu di aliran sungai-sungai Cianten, Cidurian, Cikeas, Ciliwung, Citarum, Cisokan, dan Cimanuk. Sebagaimana kelompoknya, baung senggal biasa didapati di bagian hulu sungai-sungai besar yang berair jernih dan deras; jarang dijumpai bersamaan dengan baung tageh (H. nemurus) yang hidup di bagian sungai yang lebih bawah dan berair tenang.[5] Dua catatan yang belum dikonfirmasi menyebutkan kehadiran ikan ini di Kali Serayu, Jawa Tengah[6] dan Kali Surabaya, Jawa Timur.[7] Pakan dan peri kehidupan ikan ini pada umumnya belum diketahui dengan baik.

Jenis-jenis dari luar Jawa yang tercatat sebagai H. planiceps, kemungkinan adalah salah satu dari jenis yang serupa sebagaimana diuraikan di bawah.

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Baung senggal merupakan ikan konsumsi bernilai lokal.

Kerabat dekat[sunting | sunting sumber]

Hemibagrus planiceps berkerabat dekat dan bermiripan dengan beberapa spesies berikut:[5]

  • H. bongan; memiliki ciri tubuh yang mirip, kecuali jumlah tulang belakangnya yang lebih banyak (48–50, modus=49 vs. 47–49, modus=47 pada H. planiceps), jarak antar mata yang lebih sempit (28,1–34,0% HL vs. 32,2–37,3% HL pada H. planiceps), dan misai maksilar (sungut rahang atas) yang lebih panjang (199,4–283,0% HL vs. 147,5–220,1% HL pada H. planiceps). Tercatat dari wilayah hulu-hulu Sungai Kapuas (Kalbar), Barito (Kalsel), Rejang dan Baram (Sarawak) di sekitar Pegunungan Muller.
  • H. divaricatus; jumlah tulang belakangnya lebih banyak (51 buah), jarak antar mata lebih sempit (27,7–31,7% HL), sungut rahang atas yang lebih panjang (213,7–249,6% HL), pangkal sirip lemaknya lebih pendek (11,1–15,5% SL vs. 15,5–20,6% SL), dan patil sirip punggungnya lebih panjang (12,3–12,9% SL vs. 8,2–12,4% SL pada H. planiceps). Terbatas di wilayah Sungai Perak di Semenanjung Malaya bagian barat.
  • H. gracilis; jumlah tulang belakangnya lebih banyak (50–52 buah, modus=52), jarak antar mata lebih sempit (28,9–34,3% HL), sungut rahang atas yang lebih panjang (216,1–277,7% HL), pangkal sirip lemaknya lebih pendek (13,5–17,4% SL), patil sirip punggungnya lebih panjang (8,6–13,5% SL), batang ekor yang kurang tinggi (6,2–7,6% SL vs. 7.1–8.6% SL), dan moncong yang lebih pendek (30–35% HL vs. 33–40% HL pada H. planiceps). Menyebar di aliran Sungai Pahang dan Endau di Semenanjung Malaya bagian timur.
  • H. lacustrinus; jumlah tulang belakangnya lebih banyak (49–50 buah, modus=49), jarak antar mata lebih sempit (29,6–31,9% HL), patil sirip punggungnya lebih panjang (10,7–12'6% SL), sirip punggung—jika terlipat—ujungnya mencapai awal sirip lemak, jarak antara akhir sirip punggung ke awal sirip lemak lebih pendek (7,6–10,9% SL vs. 12,0–17,3% SL pada H. planiceps). Terbatas didapati di Danau Singkarak, Sumbar.
  • H. velox; jumlah tulang belakangnya lebih banyak (50–52 buah, modus=52), jarak antar mata lebih sempit (29,4–33,9% HL), batang ekor yang kurang tinggi (6,2–7,5% SL), cabang ekor sebelah atas meruncing ke ujung (vs membundar tepi belakangnya), dan jari-jari branchiostegal yang lebih banyak (10-11 vs. 8–10 buah pada H. planiceps). Tercatat dari hulu sungai-sungai yang bermuara di pesisir timur Sumatra (Sungai Deli, Indragiri, Batang Hari, dan Musi).

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ ITIS: Hemibagrus planiceps (Valenciennes, in Cuvier & Valenciennes, 1840)
  2. ^ Cuvier, G. & A. Valenciennes. 1840. Histoire naturelle des poissons. Tome XIV: 421. Paris :Chez Pitois-Levrault.
  3. ^ Bleeker, P. (1858). Ichthyologiae Archipelagi Indici Prodromus vol I Siluri: 155. Bataviae: Typis Langei &soc. (sebagai Bagrus planiceps CV. Terj. Ingg.: 137)
  4. ^ Weber, M. & L.F. de Beaufort. (1916). The Fishes of The Indo-Australian Archipelago II:343. E.J. Brill. Leiden. (sebagai Macrones planiceps)
  5. ^ a b c d e Ng, H.H. & M. Kottelat. 2013. "Revision of the Asian catfish genus Hemibagrus Bleeker, 1862 (Teleostei: Siluriformes: Bagridae)." The Raffles Bulletin of Zoology 2013 61(1): 205–291.
  6. ^ Bhagawati, D., MN. Abulias, & A. Amurwanto. 2013. "Fauna ikan Siluriformes dari Sungai Serayu, Banjaran, dan Tajum di Kabupaten Banyumas". Jurnal MIPA 36(2): 112-122 (2013).
  7. ^ Nugroho, A.A.K. 2013. Studi pakan dan relung ekologi ikan Mystus planiceps, Hemibagrus nemurus (famili Bagridae), Pangasius micronemus (famili Pangasidae) di Kali Surabaya. (abstrak[pranala nonaktif permanen]). Tesis master Program studi Biologi, Universitas Airlangga. (tidak diterbitkan)

Pranala luar[sunting | sunting sumber]