Bani Fazarah
Tampilan
Bani Fazarah (bahasa Arab: بنو فزارة) adalah salah satu kabilah yang menyatakan keislamannya pada masa kenabian Muhammad.
Pernyataan keislaman
[sunting | sunting sumber]Utusan dari Bani Fazarah datang menemui Muhammad pada tahun 9 Hijriah. Kedatangan mereka setelah Muhammad pulang dari Tabuk. Jumlah utusan Bani Fazarah sebanyak belasan orang. Kedatangan mereka bersamaan dengan pengaduan kepada Nabi Muhammad bahwa negeri yang mereka huni tertimpa bencana kekeringan.[1] Bani Fazarah merupakan salah satu kabilah yang telah mulai melaksanakan pembayaran zakat sejak masa hidup Nabi Muhammad. Utusan Nabi Muhammad yang ditugaskan untuk menerima zakat adalah Amr bin Ash.[2]
Daftar tokoh
[sunting | sunting sumber]- Ummu Qirfah
- Samurah bin Jundab al-Fazari
- Abdullah bin Mas'adah al-Fazari
- Al-Mughirah bin Ubaidillah al-Fazari
- Yazid bin Umar bin Hubairah
- Umar bin Hubairah (en)
- Asma' bin Kharijah (ar)
- Uyainah bin Hishn (ar)
- Al-Hurr bin Qais al-Fazari (ar)
- Al-Musayyab bin Najabah (ar)
- Al-Qalqasyandi
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Tahir, Muhammad Suaib (2021). Gunawan, Roland (ed.). Pidato Terakhir Sang Nabi: Menyelami Makna-makna Universal dan Kemanusiaan dalam Pidato Terakhir Rasulullah Muhammad Saw (PDF). Jakarta: Yayasan Bumi Suci Indonesia. hlm. 19. ISBN 978-623-9727-20-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Pusat Kajian Strategis - Badan Amil Zakat Nasional dan Institut Ilmu Quran. Standar Laboraotium Manajemen Zakat (PDF). Jakarta: Pusat Kajian Strategis - Badan Amil Zakat Nasional. hlm. 60. ISBN 978-623-5858-01-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)