Bandar Udara Gush Katif

Bandar Udara Gush Katif
IATA: GHK ICAO: LLAZ
Informasi
Jenis	Tidak aktif
Melayani	Gush Katif
Lokasi	Khan Yunis, Jalur Gaza
Ketinggian dpl	33 mdpl
Koordinat	31°22′03″N 34°17′41″E
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan m kaki 13/31 800 2,625 Aspal (Tutup)

Bandar Udara Gush Katif atau Bandara Gush Katif (IATA: LLAZ) adalah sebuah lapangan terbang kecil yang terbengkalai di Jalur Gaza tepatnya terletak di sekitar tiga kilometer (2 mi) dari utara kota Khan Yunis dan berdekatan dengan Kamp pengungsi Khan Yunis. Bandara ini terletak tepat di sebelah barat bekas pemukiman Israel bernama Ganei Tal yang kemudian dinamai sesuai dengan bekas pemukiman Israel yang lain yaitu Gush Katif. Setelah hancurnya Bandar Udara Internasional Yasser Arafat, bandara ini sempat menjadi satu-satunya landasan pacu yang dapat digunakan di Jalur Gaza sebelum ditinggalkan pada tahun 2004 dan dibangun ulang pada tahun 2015. Saat ini landasan pacunya tertutupi oleh sebuah hamparan pasir kecil.

Sejarah

Landasan udara tersebut jangan sampai tertukar dengan RAF Gaza yang saat ini berada di sekitar Karni Crossing.

Setelah pengusiran dan pelarian Palestina tahun 1948, 35.000 pengungsi berlindung di sebuah kamp di sebelah selatan lapangan terbang saat ini. Kamp ini telah menjadi kamp UNRWA Khan Younis.

Sebagai bagian dari penarikan diri Israel secara sepihak dari Gaza, para pemukim Israel diusir dari wilayah Gush Katif pada tahun 2005. Pada tahun 2004, lapangan terbang tersebut dalam kondisi baik. Landasan pacu tetap bersih, dan marka landasan pacu tetap dipertahankan. Setelah penyerahan kepada otoritas Palestina beserta seluruh wilayah Gush Katif, landasan udara tersebut tidak lagi dirawat. Sebagian landasan udara tersebut tertutup pasir dan berkurang dari lebar 23 m (75 kaki) menjadi sekitar 9 m (30 kaki) dari aspal yang dapat digunakan, dan lintasan lintasan balik sepanjang 69 m (225 kaki) di ujung barat laut tertutup pasir.

Pada tahun 2010, landasan pacu utama sepanjang 800 m (2.625 kaki) masih cukup bersih untuk digunakan, karena penggunaannya sebagai jalan akses menuju kamp pengungsi Khan Younis.

Pada tahun 2014, citra udara memperjelas bahwa perluasan kamp pengungsi Khan Younis, yang mencakup pembangunan pabrik pengolahan limbah di bekas ambang landasan pacu, membuat bandara tersebut sama sekali tidak dapat digunakan.