Bahasa di Australia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa di
Australia
UtamaBahasa Inggris Australia
PribumiBahasa-bahasa penduduk asli Australia, Bahasa Tionghoa Baku (2.5%), Bahasa Arab (1.4%), Bahasa Kanton (1.2%), Bahasa Vietnam (1.2%), Bahasa Italia (1.2%)
IsyaratBahasa Isyarat Australia
Bahasa Isyarat Yolngu dan bahasa-bahasa isyarat penduduk asli Australia lainnya
Tata letak papan tombol
QWERTY

L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Meski tidak ada bahasa resmi di negara Australia, bahasa yang paling banyak dituturkan adalah bahasa Inggris yang sudah berurat umbi sebagai bahasa kebangsaan yang sesuai dengan pelaksanaan secara nyata (de fakto) sejak kemerdekaan Australia.[1] Bahasa Inggris Australia adalah jenis ragam bahasa Inggris yang paling banyak dituturkan, disebut sebagai bahasa Inggris Australia karena logat, lingkup kekayaan kata-katanya, pengejaan dan tata bahasanya yang berlainan hal dari beberapa jenis ragam bahasa Inggris lainnya.[2][3] Menurut hasil cacah jiwa tahun 2016, hanya bahasa Inggris yang menjadi satu-satunya bahasa yang paling ramai dipergunakan dengan kisaran hampir 70% dari penduduk Australia seluruhnya. Kemudian, bahasa-bahasa lain yang paling lazim dipergunakan adalah di antaranya:[4] Bahasa Tionghoa Baku (2.5%), Bahasa Arab (1.4%), Bahasa Kanton (1.2%), Bahasa Vietnam (1.2%) dan Bahasa Italia (1.2%).

Orang-orang perantauan asing turunan pertama dan kedua yang menetap di negara Australia tergolong dwibahasawan/wati karena sudah mahir berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kebangsaan Australia dan juga berbicara dalam bahasa aslinya sebagai unjuk jati dirinya. Hal yang demikian sudah seperlunya diterapkan oleh para orang tua yang berkedudukan sebagai penghijrah asing di Australia.

Terdapat sebanyak lebih dari 250 buah bahasa penduduk asli Australia yang diperkirakan sudah lama keberadaannya pada saat pertama kalinya orang-orang Eropa melakukan hubungan satu dengan lainnya di Australia. Kini, tak lebih dari sekitar 20 bahasa penduduk asli di sana yang masih dipilih sebagai perantara perhubungan sehari-hari dari golongan usia manapun.[5][6] Sementara itu, dapat pula dijumpai sebanyak 110 bahasa penduduk asli lainnya yang rata-rata hanya dipertuturkan secara terbatas bagi golongan lanjut usia.[6] Berdasarkan hasil akhir pencacahan jiwa tahun 2006, diketahui bahwa 52.000 bahasa penduduk pribumi Australia yang dijatidirikan sebagai penduduk asli di sana hingga 12% menggunakan bahasa asli Australia—sekurang-kurangnya satu bahasa asli—sebagai alat perantara pertuturan harian di rumahnya masing-masing.[7] Australia telah memunyai seperangkat bahasa isyarat yang disebut sebagai Auslan, dari inilah para penyandang tuna rungu di Australia yang berjumlah sekitar 5.500 orang dapat melakukan antarhubungannya terhadap sesamanya sebagai satu-satunya perantara perhubungan yang amat dibutuhkan dan penting sekaligus.[8]

Bahasa Penduduk Pribumi Australia[sunting | sunting sumber]

Hasil pencacahan jiwa tahun 2011 yang menggambarkan secara menyeluruh tentang jumlah angka perseratus warga Australia yang bertutur dalam berbagai bahasa pribumi Australia yang dibuat secara terpilah-pilah berdasarkan ilmu kebumian (geografi) oleh hasil catatan-catatan angka dari seluruh wilayah setempat Australia.

Dipercayai bahwa ditemukan bahasa-bahasa penduduk pribumi Australia yang jumlahnya mendekati 400 bahasa ketika orang-orang Eropa melakukan hubungan dengan penduduk setempat untuk pertama kalinya. Sebagian besar bahasa-bahasa tersebut sudah banyak yang lenyap dan juga semakin menggenting, sehingga hanya didapati sebanyak lima belas bahasa yang masih dipertuturkan semua golongan usia dari suku bangsa asli Australia yang bersangkutan.[9]

Sebanyak 50.000 penduduk asli Australia (0,25%) yang menjadikan sejumlah bahasa penduduk asli di Australia yang masih hidup sebagai perantara perhubungan yang utama bagi mereka. Bahasa isyarat Australia disebut sebagai Auslan yang menjadi perantara perhubungan yang utama dan juga terdahulukan oleh para tuna rungu yang kira-kira mencapai 10.000 orang. Sampai sejauh ini, bahasa asing yang paling banyak dipertuturkan di Australia adalah bahasa Tionghoa Baku yang jumlahnya tercatat sebanyak 715.000 orang pada tahun 2016.

Sekarang ini, bahasa-bahasa pribumi Australia yang paling banyak digunakan sebagai perantara perhubungan adalah bahasa Aranda Atas, bahasa Selat Torres Barat, bahasa Tiwi, bahasa Walmajarri, bahasa Warlpiri dan bahasa Wati.

Aneka bahasa Tasmania[sunting | sunting sumber]

Aneka bahasa Selat Torres[sunting | sunting sumber]

Dijumpai sebanyak dua bahasa yang dituturkan di kepulauan selat Torres yang termasuk pada sepanjang cakupan daerah Australia dan ditinggali para penghuni berketurunan Melanesia yang bertutur dalam Bahasa Kepulauan Selat Torres Barat (atau Bahasa Kalaw Lagaw Ya) dan Bahasa Kepulauan Selat Torres Timur (atau bahasa Miriam). Bahasa Kepulauan Selat Torres Timur tergolong ke dalam bahasa-bahasa Papua, sedangkan Bahasa Kepulauan Selat Torres Barat termasuk bahasa pribumi di Australia.

Bahasa berpola sederhana (pijin) dan bahasa kacukan (kreol) di Australia[sunting | sunting sumber]

Di negara Australia, terdapat dua jenis bahasa Inggris kacukan yang turut dituturkan di Australia sejak pertama kalinya hubungan antara penduduk pribumi Australia dan bangsa Eropa, baik secara lisan maupun tulisan, di antaranya adalah Bahasa Kriol Australia dan Bahasa Selat Torres Kacukan. Penutur-penutur bahasa Kriol berada di Wilayah Utara Australia serta para penutur bahasa Selat Torres kacukan hidup di daerah Queensland. Bahasa Broome Pearling Lugger merupakan sejenis bahasa berpola sederhana yang dipilih sebagai bahasa pergaulan bagi orang-orang yang berasal dari aneka ragam rumpun bangsa seperti rumpun bangsa Melayu, Jepang, Vietnam, Orang Kepulauan Selat Torres dan penduduk pribumi Australia, biasanya bahasa tersebut dapat langsung dijumpai pada kapal-kapal pemburu permata murni.

Bahasa para pendatang di Australia[sunting | sunting sumber]

Kira-kira sekitar tahun 2001, angka perseratus warga negara Australia yang hanya berbahasa Inggris di tempat tinggal mereka masing-masing telah mulai menunjukkan penurunan. Hasil pencacahan jiwa di Australia yang dikeluarkan secara resmi pada tahun 2001 menyatakan bahwa bahasa Inggrislah satu-satunya perantara tutur di tempat tinggal mereka masing-masing, berkisar sampai angka 80%. Angka tersebut lambat laun terus berkurang menjadi hampir sebanyak 79% saja pada tahun 2006 lalu tak lebih pula dari angka tersebut pada hasil pencacahan jiwa pada tahun 2011, yaitu sekitar 76,8% saja. Hal demikian tampak semakin menjadi-jadi dengan angka perseratus sebanyak 72,7% saja menurut hasil pencacahan jiwa pada tahun 2016; penjelasan tadi memang memaknakan tengah terjadinya kecenderungan yang semakin tidak memihak para penutur bahasa Inggris sebagai bahasa pertama mereka sejak lahir. Bahasa-bahasa selain bahasa Inggris yang paling kentara dituturkan di Australia adalah sebagai berikut:

Penduduk-penduduk luar dari turunan pertama dan kedua yang bertempat tetap di Australia tergolong sebagian besarnya sebagai sekelompok berbagai orang yang berdwibahasa, berbahasa ibu mereka masing-masing sebagai wujud pengenalan jati diri keturunan mereka dan juga berbahasa Inggris selaku penduduk di Australia.

Sumber acuan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Pluralist Nations: Pluralist Language Policies?". 1995 Global Cultural Diversity Conference Proceedings, Sydney. Layanan Perlindungan Anak (Department of Social Services). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20-08-2008. Diakses tanggal 10-07-2017.  English has no de jure status but it is so entrenched as the common language that it is de facto the official language as well as the national language.
    (Bahasa Inggris tidak berkedudukan kekuasaan teratas hukum atau de jure, melainkan sudah berurat umbi menjadi bahasa yang lazim dituturkan. Maka dari itu, bahasa tersebut pun dipilih sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi sekaligus dalam pelaksanaan secara nyata (de fakto) ).
  2. ^ Moore, Bruce. "The Vocabulary Of Australian English" (PDF). National Museum of Australia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20-03-2011. Diakses tanggal 05-04-2010. 
  3. ^ "The Macquarie Dictionary", Fourth Edition. The Macquarie Library Pty Ltd, 2005.
  4. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 09-07-2017. Diakses tanggal 2017-07-11. 
  5. ^ "A mission to save indigenous languages". Ilmu Kebumian Australia (Australian Geographic). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24-12-2013. Diakses tanggal 18-03-2016. 
  6. ^ a b "Laporan Pengambilan Pendapat Terhadap Bahasa-Bahasa Anak Negeri Australia Tahun 2005 (National Indigenous Languages Survey Report 2005)". Departemen Teknologi Maklumat Perhubungan dan Seni (Department of Communications, Information Technology and the Arts). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 09-07-2009. Diakses tanggal 05-09-2009. 
  7. ^ Australian Bureau of Statistics (04-05-2010). "4713.0 – Population Characteristics, Aboriginal and Torres Strait Islander Australians, 2006". Canberra: Perusahaan Jasa Perangkaan Australia (Australian Bureau of Statistics). Diakses tanggal 07-12-2010. 
  8. ^ Perusahaan Jasa Perangkaan Australia (Australian Bureau of Statistics) (27-06-2007). "20680-Language Spoken at Home (full classification list) by Sex – Australia". 2006 Census Tables : Australia. Canberra: Perusahaan Jasa Perangkaan Australia (Australian Bureau of Statistics). Diakses tanggal 07-12-2010. 
  9. ^ McConvell, P. & N.Thieberger. 2001. State of Indigenous Language Report. http://www.environment.gov.au/soe/2001/publications/technical/indigenous-languages.html