Bahasa Wasi-wari

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Wasi-wari
Vâsi-vari
Prasun, Paruni
Dituturkan diAfganistan
WilayahLembah Pârun
EtnisWasi
Penutur
8.000 (2011)[1]
Kode bahasa
ISO 639-3prn
Glottologpras1239[2]
Linguasfer58-ACB-b
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Wasi-wari (juga dieja sebagai Vasi-vari, Wasi-weri) adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Wasi, di desa-desa sekitar Lembah Pârun di Afganistan. Lembah itu juga disebut sebagai "Prasun" atau "Paruni".

Wasi-wari termasuk bahasa Indo-Eropa yang digolongkan pada cabang Nuristan di subrumpun bahasa Indo-Iran. Wasi-wari adalah bahasa Nuristan yang paling terpencil atau terisolasi.

Tingkat melek huruf penutur bahasa ini sangat rendah, kurang 1% dari penutur bahasa pertama, dan antara 15% hingga 25% penutur bahasa kedua yang melek huruf.

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Wasi-wari adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Wasi di Lembah Pârun, di hulu daerah aliran sungai Pech di Provinsi Nuristan, Afganistan bagian timur laut. Penutur Wasi-wari menyebut bahasa itu sebagai Vâs’i-vari atau Vâs’i-vare, tetapi juga dikenal sebagai Prasuni, Paruni, Parun, Vasi-vari, Prasun, Veron, Verou, Veruni, Wasi-veri, Wasi-weri, Wasin-veri, Vasi Vari, dan Pārūnī. Jumlah penduduk Vâs’i gul sekitar 3000-6000, dan ada sekitar 8000 penutur bahasa ibu, sehingga dikategorikan sebagai bahasa terancam punah.

Dialek[sunting | sunting sumber]

Wasi-wari terdiri dari tiga dialek yang digunakan di enam desa. Dialek hulu tinggi, Ṣup'u-vari, dituturkan di utara desa, Ṣup'u. Dialek hulu tengah, üšʹüt-üćʹü-zumʹu-vari, dituturkan di tengah empat desa, S’eć, Üć’ü, Üšʹüt, dan Zum’u. Dialek hulu rendah, Uṣ'üt-var’e, dituturkan di Uṣ'üt, desa hulu terendah.[3]

Penggolongan[sunting | sunting sumber]

Wasi-wari adalah bagian dari cabang Nuristan dari bahasa Indo-Iran, yang memiliki pengaruh dari rumpun bahasa Iran dan Indo-Arya.[4] Nuristan sebelumnya dianggap sebagai bahasa Dardik,[5] tetapi, Nuristan cukup berbeda dari bahasa Dardik lainnya untuk membentuk cabang tersendiri dari rumpun bahasa Indo-Iran. Ada juga kebingungan sebelumnya apakah Wasi-wari dan Prasun adalah bahasa yang sama atau terpisah, tetapi para ahli bahasa mengemukakan bahwa kedua nama tersebut merujuk pada bahasa yang sama.[6] Meskipun secara substansial berbeda dari bahasa Nuristâni lainnya, Wasi-wari bersama dengan Kamkata-viri membentuk rumpun bahasa Nuristan Utara, sehingga kedua bahasa itu memiliki beberapa kesamaan.[7]

Fonologi[sunting | sunting sumber]

Vokal[sunting | sunting sumber]

Bahasa Wasi-wari memiliki delapan vokal, â, u, o, i, e, ü, ö, dan vokal tak bertanda, a, ang dilafalkan sebagai vokal tengah tinggi, [ɨ]. Vokal panjang dilambangkan dengan :, misalnya [i:].

Kata ganti[sunting | sunting sumber]

1sg. unźū (nominativus), andeš (akusativus), am (genitivus)

1pl. āsẽm (nominativus/akusativus), ās (genitivus)

2sg. ūyu (nominativus), utyōiš (accusative), ĩ (genitivus)

2pl. miū (nominativus/akusativus), āsen (genitivus)

Angka[sunting | sunting sumber]

Penyebutan angka-angka dalam bahasa Wasi-wari:[8]

Angka Wasi-wari
1 ipin atau attege
2 lūe
3 chhī
4 chipū
5 uch
6 ushū
7 sete
8 aste
9 nūh
10 leze
11 zizh
12 wizū
13 chhīza
14 chipults
15 vishilhts
16 ushulhts
17 setilts
18 astilts
19 nalts
20
30 lezaij
40 jibeze
50 lejjibets
60 chichegzū
70 chichegzālets
80 chipegzū
90 chipegzualets
100 ochegzū

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wasi-wari di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). "Prasun, Paruni". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Strand, R. F. (2000). The Vâsi. Retrieved from: http://nuristan.info/Nuristani/Vasi/vasi.html
  4. ^ Strand, R. F. (2010). Nurestâni languages. In Encyclopedia Iranica. Retrieved from: http://www.iranicaonline.org/articles/nurestani-languages
  5. ^ Grierson, G. A. (1919). Specimens of the Dardic or Piśācha languages (including Kāshmīrī). Linguistic Survey of India, 8 (2), 59. Retrieved from: http://dsal.uchicago.edu/books/lsi/lsi.php?volume=8-2&pages=584#page/74/mode/1up
  6. ^ Strand, R. F. (1973). Notes on the Nūristāni and Dardic languages. Journal of the American Oriental Society, 93, 297-305. Retrieved from: https://www.jstor.org/stable/599462
  7. ^ Strand, R. F. (2010). Nurestâni languages. In Encyclopedia Iranica. Retrieved from: http://www.iranicaonline.org/articles/nurestani-languages
  8. ^ Grierson,G. A. (1919). Specimens of the Dardic or Piśācha languages (including Kāshmīrī). Linguistic Survey of India, 8 (2), 67. Retrieved from: http://dsal.uchicago.edu/books/lsi/lsi.php?volume=8-2&pages=584#page/82/mode/1up

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Prasuni pada Endangered Languages Project