Bahasa Langobardi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Langobardi
WilayahPannonia dan Italia
EraAbad Pertengahan
Alfabet rune, abjad Latin
Kode bahasa
ISO 639-3lng
LINGUIST List
lng
GlottologTidak ada
QIDQ35972
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Bahasa Langobardi diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Langobardi adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Langobardi yang merupakan suku Jermanik yang menetap di Italia pada abad ke-6. Bahasa ini mengalami kemunduran pada abad ke-7 karena para penyerbu Langobardi malah menggunakan bahasa Latin Vulgar yang dituturkan oleh warga Romawi lokal. Bahasa Langobardi mungkin masih dituturkan oleh beberapa orang hingga tahun 1000 M. Sejumlah nama tempat dan benda di Italia berasal dari bahasa Langobardi. Beberapa ahli bahasa mengklaim bahwa dialek Cimbria dan Mocheno modern di Italia timur laut (yang biasanya digolongkan sebagai bahasa Austro-Bayern) sebagai sisa bahasa Langobardi,[3][4] tetapi sebagian besar ahli bahasa lebih mendukung hipotesis bahwa kedua bahasa tersebut berasal dari abad pertengahan (abad ke-11 hingga ke-12).[5]

Hanya sedikit kata dalam bahasa Langobardi yang tertulis. Sumber satu-satunya berasal dari kata-kata yang digunakan sepenggal dalam teks Latin. Contohnya, Maklumat Rothari pada tahun 643 yang merupakan undang-undang Langobardi pertama ditulis dalam bahasa Latin dan hanya beberapa istilah hukum yang menggunakan bahasa Langobardi. Nama-nama pribadi orang-orang Langobardi dalam dokumen-dokumen Latin dari Kerajaan Langobardi juga menjadi bukti keberadaan bahasa ini.

Akibat ketiadaan teks dalam bahasa Langobardi, sangat sulit membuat kesimpulan mengenai morfologi dan sintaksnya. Klasifikasinya didasarkan pada fonologinya. Bahasa ini terbukti terpengaruh oleh pergeseran konsonan Jerman Hulu, sehingga bahasa ini diklasifikasikan sebagai dialek Jermanik Elbe atau Jerman Hulu. Historia Langobardorum karya Paulus Diakonus menyebutkan Adipati Zaban pada tahun 574 yang menunjukkan bahwa /t/ berubah menjadi /ts/. Istilah stolesazo (dalam kasus ablatif)[6] di dalam maklumat Rothari juga menunjukkan perubahan konsonan yang sama.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Beberapa contoh ditulis dengan menggunakan alfabet rune, seperti dalam "kapsul perunggu Schretzheim" (sekitar tahun 600):

  • Di tutupnya: arogisd
  • Di bawah: alaguþleuba: dedun
  • ("Arogisl/-gast. Alaguth (dan) Leuba melakukan(nya)")[7]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ Bruno Schweizer: Die Herkunft der Zimbern. In: Die Nachbarn. Jahrbuch für vergleichende Volkskunde 1, 1948, ISSN 0547-096X, S. 111–129.; Alfonso Bellotto: Il cimbro e la tradizione longobarda nel vicentino I. In: Vita di Giazza e di Roana 17-18, (1974) S. 7–19; Il cimbro e la tradizione longobarda nel vicentino II. In: Vita di Giazza e di Roana 19-20, (1974) S. 49–59.
  4. ^ Ermenegildo Bidese Die Zimbern und ihre Sprache: Geographische, historische und sprachwissenschaftlich relevante Aspekte. In: Thomas Stolz (ed.): Kolloquium über Alte Sprachen und Sprachstufen. Beiträge zum Bremer Kolloquium über „Alte Sprachen und Sprachstufen“. (= Diversitas Linguarum, Volume 8). Verlag Brockmeyer, Bochum 2004, ISBN 3-8196-0664-5, S. 3–42.Webseite von Ermenegildo Bidese Diarsipkan 2010-06-18 di Wayback Machine.
  5. ^ James R. Dow: Bruno Schweizer's commitment to the Langobardian thesis. In: Thomas Stolz (Hrsg): Kolloquium über Alte Sprachen und Sprachstufen. Beiträge zum Bremer Kolloquium über „Alte Sprachen und Sprachstufen“. (= Diversitas Linguarum, Volume 8). Verlag Brockmeyer, Bochum 2004, ISBN 3-8196-0664-5, S. 43–54.
  6. ^ Edictus rothari, cap. 150: "[...] districtus ab stolesazo."
  7. ^ J.H. Looijenga, Runes Around The North Sea And On The Continent Ad 150-700, PhD diss. Groningen 1997, p. 158. Download PDF

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Adolf Bach, Geschichte der deutschen Sprache, 8th edn, (Heidelberg 1961)
  • Claus Jürgen Hutterer, Die germanischen Sprachen, Wiesbaden (1999), 336–341.
  • J.M. Wallace-Hadrill, The Barbarian West 400-1100, 3rd edn (London 1969), Ch. 3, "Italy and the Lombards"
  • Nicoletta Francovich Onesti, Vestigia longobarde in Italia (468-774). Lessico e antroponimia, 2nd edn (Roma 2000, Artemide ed.)