Bahasa Aiton

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Aiton
(တႝ)ဢႝတွꩫ်
Dituturkan diIndia
WilayahAssam
EtnisSuku Aiton
Penutur
1.500 jiwa (2006)[1]
Aksara Burma
(ragam Aiton,
disebut Lik-Tai)[2]
Status resmi
Bahasa resmi di
 India
Diatur olehAkademi Bahasa Aiton
Kode bahasa
ISO 639-3aio
Glottologaito1238[3]
QIDQ3399725
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Severely Endangered
Aiton diklasifikasikan sebagai bahasa terancam berat (SE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Aiton dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [4][5][6]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Aiton, juga disebut sebagai bahasa Tai Aiton, adalah suatu bahasa Tai-Kadai yang dituturkan di Assam, India (tepatnya di Lembah Dhonsiri dan tepi selatan sungai Brahmaputra). Bahasa ini dikategorikan sebagai "bahasa terancam" di India, karena hanya memiliki penutur kurang dari dua ribu. Nama lain dari bahasa ini adalah "Antonia" dan "Sham Doaniya".[7]

Penggolongan[sunting | sunting sumber]

Bahasa Aiton merupakan bagian dari cabang rumpun bahasa Tai Barat Daya. Ada tiga bahasa lain dalam cabang ini yang dituturkan di India: Khamti, Phake, dan Khamyang.[8]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Bahasa-bahasa Tai di Assam memiliki banyak persamaan tata bahasa, aksara, dan kosakata.[9] Perbedaan yang paling menonjol dari antara bahasa-bahasa tersebut adalah sistem nadanya.[8]

Menurut cerita lisan dan tulisan dari suku Aiton, mereka berasal dari Khao-Khao Mao-Lung, suatu kerajaan Burma dekat perbatasan Tiongkok.[10] Secara umum diyakini bahwa mereka datang ke India sekitar dua atau tiga ratus tahun yang lalu, mencari perlindungan dari penindasan.[10] Terlepas dari berapa lama mereka berada di Assam, banyak anggota generasi yang lebih tua tidak fasih berbahasa Assam, bahasa resmi negara bagian.[11]

Penyebaran[sunting | sunting sumber]

Hampir semua penutur bahasa Aiton tinggal di Assam, India.

Menurut Morey (2005), bahasa Aiton dituturkan di desa-desa sebagai berikut:

Desa-desa penutur bahasa Aiton (Morey, 2005)
Nama Tai Terjemahan nama Tai Nama Assam/Inggris Distrik
baan3 nam3 thum3 desa banjir (บ้านน้ำท่วม) Duburoni Golaghat
baan3 sum3 desa masam (บ้านส้ม) Tengani Golaghat
baan3 hui1 luŋ1 desa buah besar Borhola Golaghat
baan3 hin1 desa batu (บ้านหิน) Ahomani Karbi Anglong
baan3 luŋ1 desa besar (บ้านหลวง) Bargaon Karbi Anglong
baan3 nɔi2/dɔi2 desa bukit (บ้านดอย) Sukhihola Karbi Anglong
baan3 saai2 desa pasir (บ้านทราย) Kalyoni Karbi Anglong
baan3 saai2 desa pasir (บ้านทราย) Balipathar Karbi Anglong
baan3 saai2 desa pasir (บ้านทราย) Jonapathar Lohit

Buragohain (1998) melaporkan jumlah 260 rumah tangga penutur bahasa Aiton, terdiri dari 2.155 jiwa penutur:

Desa-desa penutur bahasa Aiton (Buragohain, 1998)
Desa Distrik Tahun didirikan Jumlah rumah tangga Jumlah penduduk
Ahomani Karbi Anglong 1939 31 267
Baragaon Karbi Anglong 1835 39 359
Balipathar Karbi Anglong 1898 59 528
Chakihola Karbi Anglong unknown 18 180
Kaliyani Karbi Anglong Era Man 1239 15 154
Borhola Golaghat 1836 26 235
Dubarani Golaghat tak diketahui 43 334
Tengani Golaghat tak diketahui 19 150
Jonapathar Lohit 1950-an 15 148

Tata bahasa[sunting | sunting sumber]

Kata ganti[sunting | sunting sumber]

Daftar berikut adalah kata ganti yang ditemukan dalam bahasa Aiton:[12]

Kata Arti
/kaw1/ Aku (tunggal pertama)
/maɯ1/ Kamu (tunggal kedua)
/mɯn1/ Dia (tunggal ketiga)
/haw1/ Kami (jamak pertama)
/su3/ Kalian (jamak kedua)
/kʰaw3/ Mereka (jamak ketiga)

Demonstrativa[sunting | sunting sumber]

Catatan: bentuk /-an2/ adalah bentuk pasca-klitik yang mendekati fungsi kata sandang tertentu dan dapat dilampirkan pada kata ganti dan bahkan kata kerja.[12]

Deiksis Arti
/nay2/ Begini
/nan2/, /han2/ Begitu
/-an2/ Begitu

Penggolong[sunting | sunting sumber]

Penggolong yang paling umum adalah kɔ1 untuk orang, tu1/to1 untuk hewan, dan ʔan untuk benda mati.[12]

Aksara[sunting | sunting sumber]

Bahasa Aiton memiliki aksara, yaitu 'Lik-Tai', yang juga digunakan oleh suku Khamti dan Tai Phake.[2] Aksara tersebut sangat mirip dengan aksara Shan Utara di Myanmar, yang semuanya merupakan turunan dari aksara Burma, dengan memiliki beberapa huruf modifikasi.[13]

Konsonan[sunting | sunting sumber]

  • က - ka - k - [k]
  • ၵ - kha - kh - [kʰ]
  • င - nga - ng - [ŋ]
  • ꩡ - ca - c - [t͡ʃ]
  • ꩬ - sa - s - [s]
  • ၺ - nya - ny - [ɲ][14]
  • တ - ta - t - [t]
  • ထ - tha - th - [tʰ]
  • ꩫ - na - n - [n]
  • ပ - pa - p - [p]
  • ၸ - pha/fa - ph/f - [pʰ/ɸ]
  • မ - ma - m - [m]
  • ယ - ya/ja - y/j - [j/ɟ]
    • ျ - dalam posisi tengah
  • ꩺ - ra - r - [r]
    • ြ - dalam posisi tengah
  • လ - la - l - [l]
  • ဝ - wa - w - [w]
  • ꩭ - ha - h - [h]
  • ဢ - a - a - [ʔ]
  • ဒ - da - d - [d]
  • ဗ - ba/wa - b/w - [b/w][15]

Vokal[sunting | sunting sumber]

  • ႜ - a - [a]
  • ႃ - aa - [aː]
  • ိ - i - [i]
  • ီ - ī - [iː]
  • ု - u - [u]
  • ူ - ū - [uː]
  • ေ - e/ae - [eː/ɛ]
  • ႝ - ai - [ai]
  • ေႃ - o/aw - [oː/ɔː]
  • ံ - ṁ - [ŋ̊]
  • ိ်ုွ - ue - [ɯ]
  • ်ၞ - aeu - [ɛu]
  • ်ွ - aau - [aːu]
  • ွဝ် - au - [au]
  • ွ - aw - [ɒ]
  • ွႝ - oi - [oi]
  • ွံ - om - [ɔm]
  • ိ်ွ - iu - [ɛu/iu]
  • ုံ - um - [um]
  • ်ံ - em - [em]
  • ် - konsonan akhir, vokal bawaan yang tidak dilafalkan[15]

Simbol lain[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Aiton di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ a b Diller, Anthony (1992). "Tai languages in Assam: Daughters or Ghosts": 16. 
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Aiton". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  4. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  5. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  6. ^ "Bahasa Aiton". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  7. ^ "Did you know Aiton is threatened?". Endangered Languages (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-05-03. 
  8. ^ a b Morey, Stephen. "Tonal change in the Tai languages of Northeast India." Linguistics of the Tibeto-Burman Area 28.2 (2005): 139-202.
  9. ^ Diller, A. (1992). Tai languages in Assam: daughters or ghosts? In C.J. Compton and J.F. Hartmann (Ed.), Papers on Tai languages, Linguistics, and Literatures, 5-43. Center for Southeast Asian Studies, Northern Illinois University.
  10. ^ a b Burgohain, Joya. "The Aitons: Some aspects of their life and culture." (2013).
  11. ^ Morey, S. (2008). North East Indian Linguistics. New Delhi: Cambridge University Press India.
  12. ^ a b c Diller, Anthony (1992). Thai languages in Assam: Daughters or Ghosts?. hlm. 23. 
  13. ^ Inglis, Douglas (2017). "Myanmar-based Khamti Shan Orthography". 
  14. ^ http://www.unicode.org/notes/tn11/UTN11_4.pdf
  15. ^ a b "Aiton language, alphabet, and pronunciation". Omniglot. Diakses tanggal 8 February 2021. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Buragohain, Yehom. 1998. "Some notes on the Tai Phakes of Assam, in Shalardchai Ramitanondh Virada Somswasdi and Ranoo Wichasin." In Tai, pp. 126–143. Chiang Mai, Thailand: Chiang Mai University.
  • Morey, Stephen. 2005. The Tai languages of Assam: a grammar and texts. Canberra: Pacific Linguistics.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]