Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia | |
| Tanggal pendirian | 24 Desember 2007 |
|---|---|
| Jenis | Aliansi serikat mahasiswa |
Persatuan Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) adalah aliansi yang terdiri dari berbagai serikat mahasiswa anggota (atau dewan perwakilan mahasiswa) di seluruh Indonesia. Aliansi ini didirikan pada 24 Desember 2007 di Bogor, Jawa Barat.[1] Baru-baru ini, aliansi ini menjadi terkenal karena berpartisipasi dalam berbagai demonstrasi mahasiswa di Indonesia, termasuk demonstrasi tahun 2022 [1] dan 2025. [2]
Sejak tahun 2021, aliansi ini diwarnai oleh faksionalisme, yang terbagi menjadi Rakyat Bangkit dan Kerakyatan
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Organisasi ini didirikan setelah berhasil merancang gerakan di Bogor dari tanggal 21 hingga 24 Desember 2007, dan awalnya terdiri dari lebih dari 30 serikat mahasiswa. Pada tanggal 23 Maret 2008, perwakilannya bertemu di Lampung dan menghasilkan pembentukan Tugu Rakyat ('Monumen Rakyat'), yang terdiri dari 7 tuntutan,[3] meskipun isinya telah banyak berubah sejak saat itu (tetapi jumlahnya tetap).[4] Pada tanggal 2 Maret 2012, serikat mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengundurkan diri dari aliansi setelah konferensi nasional ke-5 di Universitas Lampung.[5]
Dalam konferensi nasional di Universitas Andalas, Padang pada bulan April 2021, panitia memutuskan untuk membatasi peserta menjadi 150 anggota, demi menjaga protokol kesehatan. Akibatnya, 132 dari 168 serikat mahasiswa anggota memutuskan untuk melakukan walk out dan menyatakan mosi tidak percaya, karena dianggap keputusan tersebut dibuat secara sepihak oleh panitia.[6] 36 anggota sisanya menamakan diri mereka Rakyat Bangkit ('Pemberontakan Rakyat'), sementara mayoritas menyebut diri mereka Kerakyatan ('Kerakyatan'). Lima bulan kemudian, Kerakyatan Fraksi menghadiri rapat kerja nasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Faksionalisme di dalam BEM SI ini telah menyebabkan perbedaan pandangan politik. Menurut koordinator Kerakyatan Fraksi Wahyu Suryana, fraksinya mengutamakan diskusi, analisis ilmiah, dan kajian.
Beberapa hari setelah demonstrasi mahasiswa Indonesia tahun 2022, BEM SI menolak pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia (PMI ) karena mereka percaya bahwa gerakan mahasiswa pada dasarnya bersifat ekstra-parlementer, sehingga mengurangi kebutuhan untuk mendirikan partai politik bagi mahasiswa. Menurut koordinatornya, Kaharuddin, gerakan mahasiswa harus independen dari kepentingan politik.[7]
Setelah konferensi Kerakyatan Pada 19 Juli 2025, serikat mahasiswa dari 10 universitas mengundurkan diri dari keanggotaan mereka. Wiyu Ghaniy Allatif Yudistira, Rektor Universitas Islam Sultan Agung serikat mahasiswa, mengutip "kehadiran pejabat dan kepentingan pribadi dalam diskusi gerakan mahasiswa".[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- 1 2 "Apa Itu BEM SI: Bedanya dengan BEM Nusantara dan 6 Tuntutan Aksi". tirto.id. Diakses tanggal 2025-02-18.
- ↑ "Massa Mahasiswa Aksi Indonesia Gelap di Patung Kuda Terus Bertambah". news.detik.com. Diakses tanggal 2025-02-17.
- ↑ "Review Perjuangan dan Sejarah BEM SI". bemits.files.wordpress.com. Diakses tanggal 2025-02-18.
- ↑ ""Tugu Rakyat", Simbol Protes Mahasiswa". pinterpolitik.com. Diakses tanggal 2025-02-18.
- ↑ "BEM KM UGM Mundur, BEM SI Santai". news.okezone.com. Diakses tanggal 2025-02-26.
- ↑ "BEM SI Gelar Munas Pilih Pimpinan Baru, 132 Perguruan Tinggi Walk Out". detik.com. Diakses tanggal 2025-02-20.
- ↑ Mantalean, Vitorio (25 April 2022). Santosa, Bagus (ed.). "BEM SI Tegas Menolak Keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 25 April 2022.
- ↑ "10 BEM Kampus Keluar dari Aliansi BEM SI Kerakyatan". tempo.co. Diakses tanggal 2025-07-31.