Asam kromoglikat
| |
|---|---|
| |
| Nama sistematis (IUPAC) | |
| 5,5′-(2-hidroksipropana-1,3-diil)bis(oksi)bis(asam 4-okso-4H-kromena-2-karboksilat) | |
| Data klinis | |
| Nama dagang | Cendo Conver, Crom-Ophtal |
| AHFS/Drugs.com | International Drug Names |
| Data lisensi | US FDA:link |
| Kat. kehamilan | B1(AU) |
| Status hukum | Apotek saja (S2) (AU) OTC (US) |
| Rute | topikal: oral, semprot hidung, inhalasi, tetes mata |
| Data farmakokinetik | |
| Bioavailabilitas | 1% |
| Waktu paruh | 1,3 jam |
| Pengenal | |
| Nomor CAS | 16110-51-3 
|
| Kode ATC | A07EB01 D11AH03 R01AC01 R03BC01 S01GX01 |
| PubChem | CID 2882 |
| Ligan IUPHAR | 7608 |
| DrugBank | DB01003 |
| ChemSpider | 2779
|
| UNII | Y0TK0FS77W
|
| KEGG | D07753
|
| ChEBI | CHEBI:59773
|
| ChEMBL | CHEMBL74 
|
| Data kimia | |
| Rumus | C23H16O11 |
| SMILES | eMolecules & PubChem |
| |
Asam kromoglikat (INN)—juga disebut sebagai kromolin (USAN) atau kromoglikat (nama terdahulu BAN), adalah senyawa yang secara tradisional digambarkan sebagai penstabil sel mast, dan umumnya dipasarkan sebagai garam natriumnya, yakni natrium kromoglikat atau natrium kromolin. Obat ini mencegah pelepasan zat kimia inflamasi seperti histamin dari sel mast.
Asam kromoglikat telah menjadi pengobatan non-kortikosteroid pilihan dalam pengobatan asma, yang sebagian besar telah digantikan oleh antagonis reseptor leukotriena karena keamanan dan kenyamanannya. Asam kromoglikat memerlukan pemberian empat kali sehari, dan tidak memberikan manfaat tambahan dalam kombinasi dengan kortikosteroid hirup.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kromolin ditemukan pada tahun 1965 oleh Roger Altounyan, seorang farmakolog yang menderita asma. Altounyan sedang menyelidiki tanaman dan herba tertentu yang memiliki sifat bronkodilatasi. Salah satu tanaman tersebut adalah khella (Ammi visnaga) yang telah digunakan sebagai pelemas otot sejak zaman kuno di Mesir. Altounyan sengaja menghirup turunan bahan aktif khellin untuk menentukan apakah mereka dapat memblokir serangan asmanya. Setelah beberapa tahun percobaan, ia mengisolasi senyawa pencegah asma yang efektif dan aman yang disebut natrium kromolin.[2]
Preparasi
[sunting | sunting sumber]Asam kromoglikat tersedia dalam berbagai bentuk:
- sebagai semprotan hidung untuk mengobati rinitis alergi.
- dalam larutan nebulizer untuk pemberian aerosol untuk mengobati asma.
- sebagai inhaler untuk manajemen pencegahan asma.[3] King Pharmaceuticals telah menghentikan produksi bentuk inhalasi, aerosol inhalasi kromolin natrium, karena masalah yang melibatkan propelan bebas CFC.[4] Karena stok menipis, sediaan inhaler ini tidak akan tersedia lagi bagi pasien.[5] Di Uni Eropa, obat ini diproduksi tanpa CFC oleh Sanofi, meskipun harus diimpor dari Kanada atau Meksiko untuk penduduk AS.
- sebagai obat tetes mata untuk konjungtivitis alergi[6]
- dalam bentuk oral (Gastrocrom, Nalcrom) untuk mengobati mastositosis,[7] sindrom aktivasi sel mast, urtikaria dermatografik, dan kolitis ulseratif. Produk oral lainnya yakni Intercron (natrium kromoglikat dalam air suling, dari Zambon Prancis), digunakan untuk alergi makanan.
Mekanisme kerja
[sunting | sunting sumber]"Kromolin bekerja karena mencegah pelepasan mediator yang biasanya menarik sel inflamasi dan karena menstabilkan sel inflamasi. Sel mast MCT yang ditemukan di mukosa distabilkan."[8] Nedokromil adalah penstabil sel mast lain yang juga bekerja dalam mengendalikan asma. Mekanisme kerja yang mendasarinya belum sepenuhnya dipahami; karena meskipun kromoglikat menstabilkan sel mast, mekanisme ini mungkin bukan alasan mengapa ia bekerja pada asma. Perusahaan farmasi telah memproduksi 20 senyawa terkait yang sama atau lebih kuat dalam menstabilkan sel mast dan tidak satu pun dari senyawa tersebut menunjukkan efek anti-asma.[9] Kemungkinan besar senyawa ini bekerja dengan menghambat respons serabut C sensorik terhadap iritan kapsaisin, menghambat refleks akson lokal yang terlibat dalam asma, dan dapat menghambat pelepasan sitokin dan mediator sel T yang telah terbentuk sebelumnya yang terlibat dalam asma.[10]
Diketahui bahwa zat ini agak menghambat saluran klorida (37% ± 7%)[11] dan dengan demikian dapat menghambat:
- refleks neuronal berlebihan yang dipicu oleh stimulasi reseptor iritan pada ujung saraf sensorik (misalnya asma akibat olahraga)
- pelepasan sitokin yang telah terbentuk sebelumnya dari beberapa jenis sel inflamasi (sel T, eosinofil) pada asma akibat alergen
Catatan: Zat kimia lain (NPPB: asam 5-nitro-2(3-fenil) propilamino-benzoat) terbukti, dalam penelitian yang sama, sebagai penghambat saluran klorida yang lebih efektif.
Terakhir, zat ini dapat bekerja dengan menghambat masuknya kalsium.
Kromoglikat diklasifikasikan sebagai kromon.
Kromolin juga sedang diuji sebagai obat untuk mengobati lipoatrofi yang diinduksi insulin[12][13] dan penyakit Alzheimer dalam kombinasi dengan Ibuprofen.[14] Kromolin juga diketahui mengikat protein S100P dan mengganggu interaksi dengan RAGE.[15][16]
Sintesis
[sunting | sunting sumber]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Fanta CH (March 2009). "Asthma". The New England Journal of Medicine. 360 (10): 1002–1014. doi:10.1056/NEJMra0804579. PMID 19264689. Review.
- ^ Kuzemko, J.A. (1989). "Twenty years of sodium cromoglycate treatment: a short review". Respiratory Medicine. 83: 11–16. doi:10.1016/S0954-6111(89)80245-8.
- ^ Schwartz HJ, Blumenthal M, Brady R, Braun S, Lockey R, Myers D, et al. (April 1996). "A comparative study of the clinical efficacy of nedocromil sodium and placebo. How does cromolyn sodium compare as an active control treatment?". Chest. 109 (4): 945–952. doi:10.1378/chest.109.4.945. PMID 8635375. Diarsipkan dari asli tanggal 2013-04-14.
- ^ Carter E (July 31, 2009). "King Pharmaceuticals: Dear Healthcare Professionals" (PDF). Food and Drug Administration. King Pharmaceuticals. Diakses tanggal May 28, 2012.
- ^ "Intal Inhaler discontinued - MPR". Empr.com. 4 August 2009. Diakses tanggal 2012-05-28.
- ^ Castillo M, Scott NW, Mustafa MZ, Mustafa MS, Azuara-Blanco A (June 2015). "Topical antihistamines and mast cell stabilisers for treating seasonal and perennial allergic conjunctivitis". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2015 (6): CD009566. doi:10.1002/14651858.CD009566.pub2. hdl:2164/6048. PMC 10616535. PMID 26028608.
- ^ Horan RF, Sheffer AL, Austen KF (May 1990). "Cromolyn sodium in the management of systemic mastocytosis". The Journal of Allergy and Clinical Immunology. 85 (5): 852–855. doi:10.1016/0091-6749(90)90067-E. PMID 2110198.
- ^ Werner's Pathophysiology page 224
- ^ Rang RP, Dale MM, Ritter JM, Keith P (2003). Pharmacology (Edisi Fifth). Churchill Livingstone. ISBN 978-0-443-07145-4.
- ^ Garland LG (1991). "Pharmacology of Prophylactic Anti-Asthma Drugs". Pharmacology of Asthma. Handbook of Experimental Pharmacology. Vol. 98. hlm. 261–290. doi:10.1007/978-3-642-75855-3_9. ISBN 978-3-642-75857-7.
- ^ Heinke S, Szücs G, Norris A, Droogmans G, Nilius B (August 1995). "Inhibition of volume-activated chloride currents in endothelial cells by chromones". British Journal of Pharmacology. 115 (8): 1393–1398. doi:10.1111/j.1476-5381.1995.tb16629.x. PMC 1908889. PMID 8564197.
- ^ Phua EJ, Lopez X, Ramus J, Goldfine AB (December 2013). "Cromolyn sodium for insulin-induced lipoatrophy: old drug, new use". Diabetes Care. 36 (12): e204 – e205. doi:10.2337/dc13-1123. PMC 3836099. PMID 24265375.
- ^ Yasgur BS (18 December 2013). "A Surprising Option for Managing Insulin-Induced Lipoatrophy".
- ^ "Alzt-Op1". Alzforum.
- ^ Penumutchu SR, Chou RH, Yu C (2014-08-01). "Structural insights into calcium-bound S100P and the V domain of the RAGE complex". PLOS ONE. 9 (8): e103947. Bibcode:2014PLoSO...9j3947P. doi:10.1371/journal.pone.0103947. PMC 4118983. PMID 25084534.
- ^ Penumutchu SR, Chou RH, Yu C (November 2014). "Interaction between S100P and the anti-allergy drug cromolyn". Biochemical and Biophysical Research Communications. 454 (3): 404–409. doi:10.1016/j.bbrc.2014.10.048. PMID 25450399.