Ann Bishop
Ann Bishop 19 Desember 1899 – 7 Mei 1990adalah seorang zoologis dari Britania dari Kolese Girton di Universitas Cambridge dan seorang Fellow of the Royal Society dan menjadi salah satu beberapa Fellow perempuan. Dia lahir di Manchester dan tinggal di Cambridge di hampir seluruh pekerjaan profesionalnya. Keahliannya adalah bidang protozoologi dan parasitologi yang pekerjaan awalnya adalah kelompok parasit ciliata seperti parasit penyebabk penyakit histomoniasis di Kalkun domestik yang menjadi dasar penelitian-penelitiannya.
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Bishop lahir di Manchester, Inggris pada tanggal 19 December 1899.[1] Dia menetap di Kolese Girton untuk sebagian besar hidupnya di dalam obituarinya yang mendeskripsikan sebagai seorang pemasak handal yang juga diketahui bahwa dia merasa risih terhadapa kurangnya perhitungan ilmiah terhadap resep makanan yang dia temukan.[2]
Gelar kehormatan
[sunting | sunting sumber]Dia terpilih dan bergabung dengan Royal Society pada tahun 1959,[1] dan juga pernah menjabat sebagai Komite Malaria untuk Organisasi Kesehatan Dunia.[3]
Penelitian
[sunting | sunting sumber]Penelitiannya di Manchester dengan H.P. Baynon tentang identifikasi, isolasi dan kajian tentang parasit histomoniasis terhada kalkun, yaitu Histomonas meleagridis. Kajian ini menjadi pionir teknik untuk isolasi dan mengkulturkan dari lesi di hati.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Ogilvie, Marilyn Bailey; Harvey, Joy Dorothy (2000). The biographical dictionary of women in science : pioneering lives from ancient times to the mid-20th century. Internet Archive. New York : Routledge. hlm. 129. ISBN 978-0-415-92038-4.
- ^ Bishop, Ann (19 Mei 1990). "Obituary of Dr Ann Bishop Girton: Food and protozoa". The Guardian. Diakses tanggal 2 Mei 2022.
- ^ Fath, Brian D. (2018). Encyclopedia of Ecology (dalam bahasa Inggris). Elsevier. hlm. 427. ISBN 978-0-444-64130-4.
- ^ Goodwin, Leonard George; Vickerman, Keith (1992). "Ann Bishop, 19 December 1899 - 7 May 1990". Biographical Memoirs of Fellows of the Royal Society. 38: 27–39. doi:10.1098/rsbm.1992.0002.