Analisis kejahatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Analisis kejahatan adalah kegiatan yang memberikan informasi untuk membantu mengatur operasi patroli dan untuk bidang yang lebih sempit, investigasi kejahatan. Berbagai macam analisis kejahatan dilakukan dalam kaitan dengan beragam fungsi kepolisian.

Analisis kejahatan meliputi identifikasi parameter kejahatan temporal dan geografis, memberikan arah investigasi utnuk membantu memecahkan kejahatan, mengenali pelaku kejahatan yang langka dan yang biasa melakukan kejahatan, meningkatkan kemampuan intelijen

Jenis Analisis Kejahatan[sunting | sunting sumber]

1. Analisis kejahatan taktis adalah analisis yang terdiri atas serangkaian teknik dan prosedur yang dimanfaatkan untuk mengidentifikasi keberadaan dan kemunculan pola kejahatan. Analisis ini merupakan yang paling lazim digunakan.

Upaya yang dilakukan mencakup proses yang sistematis dalam mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menyebarkan secara tepat sebuah informasi yang relevan dan akurat tentang pola kejahatan, tren kejahatan dan informasi tentang orang yang dituduh melakukan kejahatan.

2. Analisis kecenderungan atau hubungan adalah analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi variasi musiman atau berputar dalam tingkat kejahatan. Analisis ini digunakan untuk membuktikan dan selanjutnya memproyeksikan fluktuasi musiman atau berputar untuk jenis kejahatan tertentu. Misalnya peningkatan perampokan sebelum hari raya. Analisis kecenderungan dapat menjadi isyarat sehingga merupakan sarana pencegahan kejahatan yang penting.

3. Analisis taksonomikal adalah analisis yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi kesamaan dalam modus operandi untuk kasus pembunuhan yang tidak terpecahkan penyerangan sadis dari orang asing, dan jenis kekerasan seksual tertentu. Para analis menggunakan jenis analisis ini untuk memeriksa kasus yang tidak jelas dan sudah ditutup, Karena undang - undang yang membatasinya sudah tidak berlaku, tidak ada undang - undang pembatasan di beberapa atau bahkan semua negara bagian atau sudah tidak aktif karena petunjuk investigasi sudah habis

Analisis taksonomikal ini melengkapi analisis taktis dengan mengidentifikasi pola sebelumnya yang tidak terdeteksi

Pola kejahatan[sunting | sunting sumber]

Pola kejahatan adalah kumpulan kejahatan dalam satu rangkaian. Pola berkembang karena peristiwanya sering dilakukan oleh individu yang sama, kelompok yang sama atau komposisi individu yang periodik berubah.

Tujuan utama dari identifikasi pola kejahatan adalah meningkatkan kemampuan polisi untuk menahan tersangka yang terlibat dalam aktivitas kejahatan sehingga dapat menekan kejahatan yang terus menerus.[1]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ensiklopedia Ilmu Kepolisian. Jakarta: YPKIK. 2005.