Alternaria brassicae

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alternaria brassicae

Taksonomi
DivisiAscomycota
SubdivisiPezizomycotina
KelasDothideomycetes
SubkelasPleosporomycetidae
OrdoPleosporales
FamiliPleosporaceae
GenusAlternaria
SpesiesAlternaria brassicae

Alternaria brassicae adalah salah satu spesies jamur dalam marga Alternaria. Spesies Alternaria dikenal sebagai spesies utama patogen tanaman. Ada 299 spesies dalam genus, mereka tersebar di lingkungan dan merupakan bagian alami dari tumbuhan jamur. A. Brassicae merupakan spora berbentuk pentungan tunggal atau berbentuk rantai panjang. Mereka dapat menumbuhkan koloni tebal yang biasanya berwarna hijau, hitam, atau abu-abu. Patogen ini ditularkan lewat udara dan air. Penularan patogen ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan kasus serangan berat biasanya terjadi pada musim hujan. Gejala awalnya ditandai dengan timbul bercak kecil pada daun bagian bawah dan berkembang mencapai ± 15 mm diameternya. Bercaknya berwarna coklat berbentuk lingkaran, dan masa konidia yang berwarna kelabu hitam terlihat di atas bercak coklat tersebut. Suhu optimum untuk perkembangan penyakit ini berkisar antara 28-30 °C dengan kelembaban tinggi.

Setidaknya 20% dari pembusukan hasil pertanian disebabkan oleh Alternaria, bahkan kerugian yang paling parah bisa mencapai hingga 80%. Banyak gangguan kesehatan pada manusia yang disebabkan oleh jamur ini. Jamur ini dapat tumbuh di kulit dan membran mukosa, termasuk di bola mata dan saluran pernapasan. Alternaria juga dikenal sebagai alergen pada manusia, mereka tumbuh dalam ruangan dan dapat menyebabkan demam alergi serbuk bunga atau reaksi hipersensitifitas yang dapat memicu asma, tetapi infeksi serius jarang terjadi, kecuali pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Alternaria juga dapat dengan mudah menyebabkan infeksi oportunistik di kelainan imun seperti AIDS. Spesies dari genus jamur ini juga merupakan produsen yang produktif dari berbagai senyawa beracun.

Banyak spesies Alternaria yang memodifikasi metabolit sekundernya dengan sulfokonjugasi namun peran dari proses ini belum dipahami. Istilah alternariosis dan alternariatoxicosis digunakan untuk gangguan pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh jamur dalam genus ini.