Akar serabut

Akar serabut adalah jenis akar yang terdiri atas banyak akar yang berukuran relatif kecil, tumbuh dari pangkal batang, dan tidak memiliki akar pokok yang dominan. Akar ini menyebar ke berbagai arah dan biasanya ditemukan pada tumbuhan monokotil seperti rumput, padi, jagung, kelapa, dan pisang.
Ciri-ciri
[sunting | sunting sumber]Beberapa ciri utama akar serabut adalah:
- Tidak memiliki akar tunggang atau akar utama.
- Ukuran akar relatif sama besar.
- Menyebar ke segala arah seperti jaring.
- Berfungsi utama untuk memperluas daerah penyerapan air dan zat hara.
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Akar serabut memiliki berbagai fungsi penting, antara lain:
- Menyerap air dan mineral dari tanah.
- Menopang tumbuhan agar tetap tegak berdiri, terutama di tanah yang gembur.
- Mencegah erosi tanah karena sistemnya yang menyebar luas dan rapat di permukaan.
Perbandingan dengan akar tunggang
[sunting | sunting sumber]|+ Perbandingan akar serabut dan akar tunggang |- ! Akar serabut !! Akar tunggang |- | Tidak memiliki akar utama, semua akar serupa || Memiliki akar utama yang besar dan akar cabang |- | Tumbuh dari pangkal batang || Tumbuh dari radikula (akar lembaga) |- | Ditemukan pada tumbuhan monokotil || Ditemukan pada tumbuhan dikotil |- | Contoh: padi, jagung, pisang || Contoh: mangga, jambu, kacang tanah
Contoh tumbuhan berakar serabut
[sunting | sunting sumber]Signifikansi ekologis
[sunting | sunting sumber]Akar serabut sangat bermanfaat untuk menjaga kestabilan tanah, terutama di daerah yang rawan erosi. Tanaman penutup tanah yang memiliki akar serabut sering digunakan dalam konservasi tanah dan air.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Fahn, A. (1990). *Plant Anatomy*. Pergamon Press. ISBN 978-0080374917.
- Esau, K. (1977). *Anatomy of Seed Plants*. Wiley. ISBN 978-0471245209.
- Sutrisno, L. (2010). *Botani Umum*. Jakarta: Bumi Aksara.
- Campbell, N. A., Reece, J. B. (2008). *Biology*, 8th ed. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.