Lompat ke isi

Ajahn Chah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ajahn Chah
Informasi pribadi
Lahir
Chah Chuangchot
ชา ช่วงโชติ

(1918-06-17)17 Juni 1918
Meninggal16 Januari 1992(1992-01-16) (umur 73)
Ubon Ratchathani, Thailand
AgamaBuddhisme Theravāda
SilsilahTradisi Hutan Thai
Nama darmaSubhaddo
สุภทฺโท
Nama kebiaraanPhra Bodhiñāṇathera
พระโพธิญาณเถร
OrdoMahā Nikāya

Ajahn Chah (17 Juni 1918 – 16 Januari 1992) adalah seorang biksu Thailand. Ia adalah guru Buddhadhamma yang berpengaruh dan pendiri dua wihara utama dalam Tradisi Hutan Thailand.

Dihormati dan dicintai di negaranya sendiri sebagai seorang yang sangat bijaksana, ia juga berperan penting dalam menyebarkan agama Buddha Theravāda di dunia Barat. Dimulai pada tahun 1979 dengan berdirinya Cittaviveka (umumnya dikenal sebagai Chithurst Buddhist Monastery)[1] di Inggris, Tradisi Hutan Ajahn Chah telah menyebar ke seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Persemakmuran Inggris. Ceramah Dhamma Ajahn Chah telah direkam, ditranskripsi, dan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Lebih dari satu juta orang, termasuk keluarga kerajaan Thailand, menghadiri pemakaman Ajahn Chah pada bulan Januari 1993,[2] yang diadakan setahun setelah kewafatannya karena "ratusan ribu orang diperkirakan akan hadir".[3] Dia meninggalkan warisan berupa ceramah Dhamma, siswa, dan wihara.

Ajahn Chah (Thai: อาจารย์ชา) juga dikenal sebagai Luang Por Chah (Thai: หลวงพ่อชา). Nama lahirnya adalah Chah Chuangchot (Thai: ชา ช่วงโชติ),[4]:21nama Dhamma-nya adalah Subhaddo (Thai: สุภทฺโท),[4] dan gelar sanghanya adalah Phra Bodhiñāṇathera (Thai: พระโพธิญาณเถร).[4][5]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Ajahn Chah lahir pada tanggal 17 Juni 1918 di dekat Ubon Ratchathani di wilayah Isan di timur laut Thailand. Keluarganya adalah petani subsisten. Sesuai tradisi, Ajahn Chah masuk wihara sebagai samanera pada usia sembilan tahun. Selama tiga tahun tinggal di wihara, beliau belajar membaca dan menulis. Stillness Flowing, biografi definitif Ajahn Chah tahun 2017,[4] menyatakan bahwa Ajahn Chah mengambil sumpah samanera pada bulan Maret 1931 dan guru pertamanya sebagai samanera adalah Ajahn Lang. Ia meninggalkan wihara untuk membantu keluarganya di pertanian, tetapi kemudian kembali ke kehidupan wihara pada tanggal 16 April 1939, mencari penahbisan sebagai biksu Theravāda.[6] Menurut buku Food for the Heart: The Collected Writings of Ajahn Chah, ia memilih meninggalkan kehidupan sangha yang mapan pada tahun 1946 dan menjadi seorang petapa pengembara setelah kematian ayahnya.[6] Dia berjalan melintasi Thailand, menerima ajaran di berbagai wihara. Salah satu gurunya adalah Ajahn Mun, seorang guru meditasi terkenal dalam Tradisi Hutan. Ajahn Chah tinggal di gua-gua dan hutan sambil belajar dari para biksu meditasi Tradisi Hutan. Sebuah situs web yang dikhususkan untuk Ajahn Chah menggambarkan periode hidupnya ini:

Selama tujuh tahun berikutnya, Ajahn Chah berlatih dengan gaya seorang biksu petapa dalam Tradisi Hutan yang keras, menghabiskan waktunya di hutan, gua, dan tempat kremasi. Ia mengembara di pedesaan untuk mencari tempat yang tenang dan terpencil untuk mengembangkan meditasi. Ia tinggal di hutan yang dipenuhi harimau dan ular kobra, menggunakan perenungan terhadap kematian untuk memahami makna hidup yang sebenarnya.[6]

Tradisi Hutan Thailand

[sunting | sunting sumber]
Patung lilin Ajahn Chah di Museum Citra Manusia Thailand, Nakhon Pathom.

Pada awal abad ke-20, agama Buddha Theravāda mengalami kebangkitan di Thailand di bawah kepemimpinan para guru yang bermaksud untuk meningkatkan standar praktik agama Buddha di seluruh negeri. Salah satu guru tersebut adalah Ajahn Mun. Ajahn Chah melanjutkan standar praktik tinggi Ajahn Mun ketika ia menjadi seorang guru.[7]

Para biksu dalam tradisi ini menjalankan dengan sangat ketat apa yang mereka yakini sebagai aturan monastik asli yang ditetapkan oleh Sang Buddha, yang dikenal sebagai vinaya. Perpecahan besar awal dalam sangha Buddhis sebagian besar disebabkan oleh ketidaksepakatan tentang seperangkat aturan pelatihan mana yang harus diterapkan setelah kewafatan Sang Buddha. Ada yang menganut aturan yang lebih fleksibel, sedangkan yang lain menganut aturan yang lebih ketat, kedua belah pihak yakin untuk mengikuti aturan seperti yang telah ditetapkan Sang Buddha. Tradisi Theravāda adalah pewaris pandangan bahwa semua aturan perlu ditaati. Contoh ketegasan disiplin tersebut mungkin adalah peraturan tentang makan: mereka menegakkan aturan untuk hanya makan antara fajar hingga tengah hari. Dalam Tradisi Hutan Thailand, para biksu dan maechi melangkah lebih jauh dan menjalankan 'praktik makan satu kali' dengan hanya makan satu kali di pagi hari. Praktik khusus ini merupakan satu dari tiga belas dhutaṅga, praktik pertapaan opsional yang diizinkan oleh Sang Buddha, yang dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu guna memperdalam praktik meditasi dan meningkatkan rasa cukup terhadap penghidupan. Contoh lain dari praktik ini adalah tidur di luar di bawah pohon, atau tinggal di hutan atau kuburan terpencil.

Wihara-wihara yang didirikan

[sunting | sunting sumber]

Setelah bertahun-tahun mengembara, Ajahn Chah memutuskan untuk menetap di hutan tak berpenghuni dekat tempat kelahirannya. Pada tahun 1954, sebuah wihara bernama Wat Nong Pah Pong didirikan, tempat Ajahn Chah dapat mengajarkan bentuk meditasinya yang sederhana dan berbasis praktik. Beliau memiliki banyak murid dari berbagai kalangan, termasuk, pada tahun 1966, Yang Mulia Ajahn Sumedho, orang Barat pertama yang menjadi muridnya.[6] Wat Nong Pah Pong[8] mencakup lebih dari 250 cabang di seluruh Thailand, serta lebih dari 15 wihara terkait dan sepuluh pusat praktik umat awam di seluruh dunia.[6]

Pada tahun 1975, Wat Pah Nanachat (Wihara Hutan Internasional) didirikan dengan Ajahn Sumedho sebagai kepala wihara. Wat Pah Nanachat merupakan wihara pertama di Thailand yang secara khusus ditujukan untuk melatih orang Barat berbahasa Inggris dalam Vinaya sangha, sekaligus yang pertama dijalankan oleh orang Barat.

Pada tahun 1977, Ajahn Chah dan Ajahn Sumedho diundang untuk mengunjungi negara Inggris oleh English Sangha Trust yang ingin membentuk sangha yang menetap.[9] Tahun 1979 menyaksikan berdirinya Cittaviveka (umumnya dikenal sebagai Chithurst Buddhist Monastery karena lokasinya di dusun kecil Chithurst) dengan Ajahn Sumedho sebagai kepala wiharanya. Beberapa murid Ajahn Chah dari Barat telah mendirikan berbagai wihara di seluruh dunia.

Kehidupan selanjutnya

[sunting | sunting sumber]

Pada awal tahun 1980-an, kesehatan Ajahn Chah menurun karena diabetes. Ia dibawa ke Bangkok untuk menjalani operasi guna menghilangkan kelumpuhan akibat penyakit diabetes, tetapi operasinya tidak banyak membantu. Ajahn Chah menggunakan kesehatannya yang buruk sebagai titik pengajaran, menekankan bahwa itu adalah "contoh nyata dari ketidakkekalan semua hal... (dan) mengingatkan orang-orang untuk berusaha menemukan perlindungan sejati di dalam diri mereka sendiri, karena dia tidak akan mampu mengajar lebih lama lagi".[6] Ajahn Chah terbaring di tempat tidur dan akhirnya tidak dapat berbicara selama sepuluh tahun, sampai ia meninggal pada tanggal 16 Januari 1992, pada usia 73 tahun.[3][10]

Siswa Barat yang terkenal

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Diterbitkan oleh Buddhist Publication Society

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Website of Chithurst Buddhist Monastery
  2. ^ "The State Funeral of Luang Por Chah". Ajahn Sucitto. Diakses tanggal 18 Maret 2016.
  3. ^ a b "Ajahn Chah Passes Away". Forest Sangha Newsletter. April 1992. Diakses tanggal 18 Maret 2016.
  4. ^ a b c d Ajahn Jayasāro (2017). Stillness Flowing: The Life and Teachings of Ajahn Chah (PDF). Bangkok: Panyaprateep Foundation. ISBN 978-616-7930-09-1.
  5. ^ "แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานสัญญาบัตรตั้งสมณศักดิ์" (PDF). Royal Gazette. Vol. 90, no. 177. 28 Desember 1973. hlm. 8. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 4 Maret 2016.
  6. ^ a b c d e f "Biography of Ajahn Chah". Wat Nong Pah Pong. Diakses tanggal 18 Maret 2016.
  7. ^ Wat Nong Pah Pong. "A Collection of Dhammatalks by Ajahn Chah". Everything Is Teaching Us. Diakses tanggal 30 Desember 2013.
  8. ^ "Website of Wat Nong Pah Pong". Diarsipkan dari asli tanggal 24 Maret 2016. Diakses tanggal 18 Maret 2016.
  9. ^ "Ajahn Sumedho (1934-)". BuddhaNet. Diakses tanggal 18 Maret 2016.
  10. ^ "Ajahn Chah: biography". Forest Sangha. Diakses tanggal 18 Maret 2016.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Ajaran-ajaran

[sunting | sunting sumber]