Urine

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Air seni)
Urine manusia segar yang ditampung sesaat setelah kencing

Urine, air seni, kemih, air kencing, atau pipis adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih di dalam proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urine sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

Komposisi

Struktur komposisi urine.

Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urine dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urine dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urine. Urine seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urine orang yang sehat.

Fungsi

Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.

Anggapan umum menganggap urine sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urine tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinenya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urine berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urine sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga bisa dikatakan bahwa urine itu merupakan zat yang steril.

Urine dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urine berwarna kuning pekat atau cokelat.

Terapi urine Amaroli adalah salah satu usaha pengobatan tradisional India, Ayurveda.

Kegunaan lain

Seorang dokter sedang bereksperimen menggunakan urine

Dukun Aztec menggunakan urine untuk membasuh luka luar sebagai pencegah infeksi dan diminum untuk meredakan sakit lambung dan usus.

Bangsa Romawi Kuno menggunakan urine sebagai pemutih pakaian.

Di Siberia, orang Kroyak meminum urine orang yang telah mengonsumsi fly agaric (sejenis jamur beracun yang menyebabkan halusinasi bahkan kematian) atau sejenisnya untuk berkomunikasi dengan roh halus.

Dahulu di Jepang, urine dijual untuk dibuat menjadi pupuk.

Penggunaan urine sebagai obat telah dilakukan oleh banyak orang, di antara mereka adalah Mohandas Gandhi, Jim Morrison, dan Steve McQueen.

Sejarah

Warna kuning keemasan dalam urine pernah dianggap berasal dari emas. Para ahli kimia menghabiskan banyak waktu untuk mengekstrak emas dari urine yang akhirnya justru menghasilkan white phosporous, yang ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Hennig Brand pada tahun 1669 ketika ia sedang mendistilasi urine yang difermentasikan. Pada tahun 1773, ahli kimia Prancis, Hilaire Rouelle, menemukan urea ketika ia mendidihkan urine hingga kering.

Lihat pula