Agus Supriatna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Agus Supriatna
Kepala Staf TNI Angkatan Udara ke-20
Masa jabatan
2 Januari 2015 – 18 Januari 2017
PresidenJoko Widodo
Wakil
Panglima TNI
Kepala Staf Umum TNI
Masa jabatan
31 Desember 2014 – 2 Januari 2015
Sebelum
Pendahulu
Ade Supandi
Pengganti
Dede Rusamsi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir28 Januari 1958 (umur 66)
Bandung, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Suami/istriNy. Bryan Timur Rachmawati
HubunganAntariksa Bayu Prakoso (menantu)
Anak
  • Annisa Rizqika Fuadillah
  • Chairunissa Ismiridha Fuadillah
  • Muhammad Ridho Alfiansyah
Orang tua
  • Sumantri Martaatmaja (ayah)
  • Tjitjih Mulyasih (ibu)
Alma materAkademi Angkatan Udara (1983)
PekerjaanTentara
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1983–2017
Pangkat Marsekal TNI
NRP505472
SatuanKorps Penerbang (Tempur)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal TNI (Purn.) Agus Supriatna (lahir 28 Januari 1958) adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang menjabat sejak 2 Januari 2015 hingga 18 Januari 2017.[1] Agus pernah menjabat sebagai Pangkoopsau II, Wairjen Mabes TNI, dan Kepala Staf Umum TNI berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin 3398/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014.[2][3][4][5]

Sebelum menjadi KSAU, ia adalah perwira tinggi bintang dua TNI AU atau Marsekal Muda yang menjabat Wakil Inspektorat Jenderal TNI. Ia naik pangkat menjadi Marsekal Madya pada 31 Desember 2014 dengan jabatan Kepala Staf Umum TNI untuk memenuhi syarat calon KSAU, yaitu perwira tinggi bintang tiga. Setelah menjabat Kepala Staf Umum TNI selama 2 hari, pada tanggal 2 Januari 2015 ia dilantik menjadi KASAU ke-20 oleh Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara.[6] Pengangkatan KSAU baru ini berdasarkan Keputusan Presiden No. 01/TNI/2015, yang ditetapkan tanggal 2 Januari 2015, dan dibacakan oleh Sekretaris Militer Kepresidenan.[7]

Masa muda dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Agus adalah anak kelima dari sepuluh orang bersaudara pasangan Sumantri Martaatmadja dengan Tjitjih Mulyasih, dimana Sumantri adalah prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dengan pangkat Sersan Mayor (TNI) yang saat ia dilahirkan sedang menempuh pendidikan calon perwira di Bandung, Jawa Barat. Kakeknya, Dharma Martaadmadja, berasal dari Cirebon seorang "mantri suntik" (petugas penyuluh kesehatan yang memiliki lisensi untuk menyuntikkan obat guna menyembuhkan orang sakit) kala penjajahan Belanda. Sedangkan kakek buyutnya adalah seorang kuwu atau lurah yang berdinas di wilayah kekuasaan Keraton Cirebon.

Ibunya, adalah wanita kelahiran Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat. Ayah dari Ibunya berprofesi sebagai arsitektur pada zaman penjajahan Belanda yang berasal dari Pandeglang, Banten, Ia merupakan keturunan marga Tubagus, salah satu marga kalangan ningrat di Banten.[8]

Sebagai anak kelima, ia adalah anak laki-laki yang ditunggu setelah 3 kakaknya berjenis kelamin perempuan. Sebenarnya anak pertama juga laki-laki, bernama Dendi Suherman, tetapi sejak kecil, karena Ibu Tjitjih sakit keras, maka ia diasuh oleh kakek dan neneknya. Dan ketika sembuh, Dendi tetap dalam asuhan mereka. Anak kedua Ibu Tjitjih bernama Eti Rohati, perempuan, anak ketiganya, Titien Rohayati, juga perempuan, begitu juga anak keempat bernama Heni Rustini. Agus dilahirkan di Rumah Sakit Angkatan Darat Sariningsih, Kota Bandung, Jawa Barat. Dan pada saat kelahirannya kakeknya sudah menyebutnya sebagai "Gatotkaca" dengan senangnya sehingga diadakan syukuran tujuh hari tujuh malam. Ketika ia kecil, sering dipanggil dengan nama kesayangan "Topik" yang berarti restu dari Alloh, sebagai rasa syukur karena mendapatkan anak lak-laki lagi. Adiknya adalah seorang wanita bernama Dewi Rusmani. Dan anak ketujuh hingga kesepuluh semuanya laki-laki dengan nama, Deden Sulian, Budi Safaat, Cecep Subekti dan Mulana Saptaji. Dari sepuluh anak tersebut, selain Agus, Cecep Subekti juga seorang pilot, pilot pesawat komersial[9]

Tahun 1962, ketika Agus berusia 3 tahun, ayahnya dipindah tugaskan ke Depo Pendidikan Infanteri XI (DODIK IF XI), Ambon, Maluku, sehingga mereka pindah kesana mempergunakan kapal milik tentara. Di tengah Laut Banda dan sudah dekat pulau Maluku, kapal terbakar dan semuanya menyelamatkan diri dengan sekoci, tetapi dalam proses penyelamatan tersebut, Agus tertinggal di kapal dan hampir saja terjun ke laut untuk mengejar sekoci, namun berhasil diselamatkan oleh Pak Purba, tentara bawahan Sumantri sehingga ia selamat dari maut karena Agus belum bisa berenang.[10]

Pendidikan umum[sunting | sunting sumber]

Agus menempuh tingkat kanak-kanak di Ambon dan Sekolah Dasar (SD) di SD Kuda Mati, Ambon hingga kelas 3. Dan pindah ke SD Negeri Cibabat 1 Cimahi, Jawa Barat hingga lulus pada tahun 1971. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Cimindi, Cimahi, Jawa Barat yang diselesaikannya pada tahun 1974. Pendidikannya kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Cimahi, di Cimahi, Jawa Barat, lalu pindah ke SMA PGRI 1 John Mayali, Kota Cirebon, tetapi tak berapa lama pindah lagi ke SMA Negeri 1 Bandung. Namun karena anak-anak sekolah itu berantem dengan anak-anak STM, akhirnya ia pindah lagi ke SMA Negeri 1 Pandeglang yang akhirnya diselesaikannya pada tahun 1977.[11]

Karier[sunting | sunting sumber]

Agus “Dingo” Supriatna mengawali kariernya di militer sejak tahun 1983, saat lulus dari Akademi Angkatan Udara. Selepas mengikuti Sekolah Penerbang TNI AU jurusan tempur ia mulai meniti karier sebagai penerbang pesawat tempur A-4 Skyhawk Skadron 11 yang berpangkalan di Lanud Iswahjudi, Madiun. Ia mulai karier sebagai Kasi Opslat Skadud 11 Lanud Iswahjudi (1987), setelah menjalani pendidikan Instruktur Penerbang ia konversi ke pesawat F-5 Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi dan selanjutnya bergabung menjadi penerbang pesawat F-16 Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi. Papok Instruktur Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi (1992), Danflightops D Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi (1994), Kadisops Skadud 3 Wing 3 Lanud Iswahjudi (1996) selanjutnya Danskadik 102 Wingdikterbang Lanud Adisumarmo (1998). Sebagai penerbang tempur ia berpengalaman mengikuti berbagai macam operasi tempur dan latihan di seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga. Kariernya terus menanjak sebagai Pabandya Opsudstrat Paban II/ Ops Sopsau (2000), Kabadan Uji Koopsau I (2001), Athan RI KBRI Singapura (2003), Paban Utama B-3 Dit “B” Bais TNI (2006), Danlanud Hasanudin (2010), Kaskoopsau I Jakarta (2011), Panglima Koopsau II Jakarta (2012), Wairjen TNI (2014), Kasum TNI (2014) hingga menjadi KASAU seperti sekarang.[12]

Tim Aerobatik Elang Biru[sunting | sunting sumber]

Tim Aerobatik Elang Biru saat itu benar-benar mengundang decak kagum seluruh penonton yang ada baik yang melihat langsung maupun yang melihat lewat televisi. Sebuah majalah ibu kota menggambarkan, “kegesitan manuvernya, gelegar suaranya, mengundang siapa saja menoleh ke atas. Ribuan pasang mata, seperti terbetot takjub menyaksikan liak-liuknya. Itulah akrobatik udara Tim Aerobatik Elang Biru milik TNI Angkatan Udara” Demikian gambaran dahsyatnya penampilan tim kebanggaan TNI Angkatan Udara ini seperti tertulis di buku Elang Biru oleh Eny DA Purwanto. Pada penampilan tersebut, selain Agus “Dingo” Supriatna (Marsekal TNI) dan Muhammad “Wild Geese” Syaugi (Marsekal Muda TNI) tim tim Elang Biru lainnya adalah Letkol Pnb Rodi “Cobra” Suprasodjo (leader/Marsekal Muda TNI), Mayor Pnb Bambang “Puffin” Samoedro (Marsekal Muda TNI), Kapten Pnb Tatang “Phyton” Harlyansyah (Marsekal Pertama TNI) serta Kapten Pnb Anang “Morgan” Nurhadi Susilo (Marsekal Pertama TNI). Sebagai lead solo, “Dingo” tidak saja melakukan manuver “cross over break” tetapi beberapa manuver lain yang tidak kalah mendebarkan di antaranya “calypso” dan “inverted to inverted”. “Calypso” adalah formasi dua pesawat terbang dengan leader inverted (terbalik), dalam hal ini dilakukan dengan Mayor Pnb M Syaugi sebagai opposing solo. Penuturan “Dingo” sebagaimana Siang itu, ribuan pasang mata terhenyak dan menahan napas sejenak, melihat dua pesawat F-16 terbang silang dengan kecepatan 425 knots atau 765 kilometer/jam seolah kehilangan keseimbangan dan hendak saling bertabrakan. Cross over break, manuver yang membuat jantung berdebar-debar itu dimainkan oleh Mayor Pnb Agus “Dingo” Supriatna dan Mayor Pnb Muhammad “Wild Geese” Syaugi ketika Tim Aerobatik Elang Biru memeriahkan peringatan Hari Emas (50 tahun) ABRI/TNI, 5 Oktober 1995, di Jakarta.

Tugas militer[sunting | sunting sumber]

Jabatan militer[sunting | sunting sumber]

  • Perwira Penerbang Skadron Udara 11 Lanud Iswahjudi Madiun (1983)
  • Kasi Opslat Skadud 11 Lanud Iswahjudi (1987)
  • Papok Instruktur Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi (1992)
  • Danflightops D Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi (1994)
  • Kadisops Skadud 3 Wing 3 Lanud Iswahjudi (1996)
  • Danskadik 102 Wingdikterbang Lanud Adi Sucipto (1999)
  • Pabandya Opsudstrat Paban II/ Ops Sopsau (2001)
  • Kabadan Uji Koopsau I (2001)
  • Dostun Gol IV Seskoau (2002)
  • Sahli Kabais TNI Bidang II Pengtek Bais TNI (2002)
  • Athan RI KBRI Singapura (2003)
  • Paban Utama B-3 Dit “B” Bais TNI (2006)
  • Danlanud Sultan Hasanuddin (2010–2011)
  • Kaskoopsau I (2011–2012)
  • Pangkoopsau I (2012–2014)
  • Wairjen TNI (2014)
  • Kasum TNI (2014–2015)
  • Kasau (2015)

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Tanda Jasa[sunting | sunting sumber]

Dada kanan Dada kiri
Pilot Wing Badge (Royal Thai Air Force)
Pilot Wing Badge (Republic of Singapore Air Force)
Brevet Scuba TNI AL
Brevet Pin Alumni Lemhannas Pin Alumni Sesko TNI
Brevet Brevet Instruktur TNI AU
Brevet Wing Penerbang TNI AU Kelas I
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (2020)[13] Bintang Dharma (2015) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2016)
Baris ke-2 Bintang Bhayangkara Utama (2016)[14] Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Nararya (21 Maret 2014)[15] Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya Satyalancana Teladan
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 32 Tahun Satyalancana Dharma Dirgantara Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Satyalancana G.O.M VII
Baris ke-6 Satyalancana Dharma Nusa Satyalancana Santi Dharma Satyalancana Seroja
Baris ke-7 Satyalancana Dwidya Sistha (Ulangan II) Satyalencana Wira Karya Satyalancana Kebhaktian Sosial
Baris ke-8 Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (P.G.A.T.) - Malaysia (2016)[16] Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.) - Singapura (2017)[17][18] Order of National Security Merit - 1st Class (Tongil Medal) - Korea Selatan (2017)[19]
Brevet Pin Alumni Seskoau
Brevet Kehormatan
Brevet Komando Kopasgat
Brevet Wira Waskita Pomau
PAF Gold Wings Badge (2015)[20]

Kekayaan[sunting | sunting sumber]

  • 4,5 Miliar Rupiah (Perkiraan Dalam Bentuk Aset & Uang USD)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Presiden Jokowi lantik Marsdya Agus Supriatna sebagai KSAU". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. sekkab.go.id. Diakses tanggal 2 Januari 2014. 
  2. ^ "Marsma TNI Abdul Muis, jabat Pangkoopsau II". tni-au.mil.id. 26 Maret 2014. Diakses tanggal 31 Desember 2014. 
  3. ^ "Panglima TNI Mendadak Rotasi Jabatan Kasum TNI" Diarsipkan 2014-12-31 di Wayback Machine. website indopos.co.id
  4. ^ "PANGLIMA TNI PIMPIN SERTIJAB KASUM TNI" Diarsipkan 2015-01-01 di Wayback Machine. website tnial.mil.id
  5. ^ "Marsekal Madya TNI Agus Supriatna Resmi Pimpin TNI AU" Diarsipkan 2015-01-18 di Wayback Machine. website photo.liputan6.com
  6. ^ "Artikel:"Jokowi Lantik Agus Supriatna sebagai KSAU" di tempo.co.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-04. Diakses tanggal 2015-01-04. 
  7. ^ Artikel:"KSAU Baru, dalam Dua Hari Promosi Dua Kali" di republika.co.id
  8. ^ Setiawan, Sidik Arifianto 2016, hlm. 11.
  9. ^ Setiawan, Sidik Arifianto 2016, hlm. 12-13.
  10. ^ Setiawan, Sidik Arifianto 2016, hlm. 14.
  11. ^ Setiawan, Sidik Arifianto 2016, hlm. 18-19.
  12. ^ "Marsdya TNI Agus Supriyatna Dilantik Menjadi Kasau Ke-20" website tni-au.mil.id
  13. ^ Farisa, Fitria Chusna (11 November 2020). Meiliana, Diamanty, ed. "Dari Gatot sampai Puan, Ini Daftar 71 Penerima Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa". Kompas.com. Diakses tanggal 9 Februari 2021. 
  14. ^ "Panglima dan Kepala Staf TNI Sandang Bintang Bhayangkara Utama". Berita Satu. 16 Mei 2016. Diakses tanggal 25 Agustus 2021. 
  15. ^ "Tiga Kepala Staf Angkatan dan Pati TNI Terima Tanda Kehormatan". tni.mil.id. 21 Maret 2014. Diakses tanggal 25 Februari 2022. 
  16. ^ seademon (2016-11-10). "Defence: The RMAF And TNI-AU Strengthen Ties". SeaDemon Says (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-03. 
  17. ^ hermes (2017-01-25). "Pegawai Indonesia dianugerahi Pingat Jasa Gemilang (Tentera), Berita - BeritaHarian.sg". www.beritaharian.sg (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-03. 
  18. ^ "Former Indonesian Air Force Chief of Staff Receives Prestigious Military Award". www.mindef.gov.sg (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-22. 
  19. ^ "Mantan Kasau terima penghargaan dari Korsel". tni-au.mil.id. 6 Maret 2017. Diakses tanggal 21 Mei 2023. 
  20. ^ KSAU dianugerahi medali dari AU Filipina

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Setiawan, Bambang; Sidik Arifianto, Budiawan (2016). "DINGO" Menembus Limit Angkasa, Biografi KASAU Marsekal TNI Agus Supriatna. Jakarta: Kompas Media Nusantara. ISBN 978-602-412-004-7. 
Jabatan militer
Didahului oleh:
Ida Bagus Putu Dunia
Kepala Staf TNI Angkatan Udara
2015–2017
Diteruskan oleh:
Hadi Tjahjanto
Didahului oleh:
Ade Supandi
Kasum TNI
2014–2015
Diteruskan oleh:
Dede Rusamsi
Didahului oleh:
Ismono Wijayanto
Pangkoopsau II
2012–2014
Diteruskan oleh:
Abdul Muis