Lompat ke isi

Adipura Kencana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Adipura Kencana adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, terutama dalam bidang persampahan, kebersihan, dan ruang terbuka hijau, yang dinilai secara inovatif dan berkelanjutan.[1] Penghargaan ini merupakan bagian dari Program Adipura yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).[2] Kota Surabaya telah meraih 8 kali penghargaannya.[3]

Piala Adipura Kencana

Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998 karena situasi politik dalam negeri, Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh".[4] Lalu program ini diaktifkan kembali tahun 2002.[5] Pada Adipura Kencana tahun 2025, Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan kriteria baru, yaitu ada tiga dimensi dasar pada Adipura. Di antaranya adalah sistem pengolahan sampah dan kebersihannya nilainya 50%. Kemudian anggaran dan kebijakan daerah nilainya 20% serta kesiapan SDM dan infrastruktur pendukung nilainya 30%.[6]

Kriteria Penilaian

[sunting | sunting sumber]

Penilaian ini mencakup aspek kebijakan dan anggaran, kualitas SDM dan fasilitas pengelolaan sampah, hingga sistem pengelolaan sampah dan kebersihan kota secara menyeluruh. Dibawah ini merupakan Kriteria penilaian secara rinci:[7][8]

Anggaran dan Kebijakan Pengelolaan Sampah (20%):

[sunting | sunting sumber]

1. Memiliki Jakstrada dan RIPS.
2. Terdapat pemisahan regulator dan operator.
3. Anggaran >3% APBD/Sumber Pendanaan lainnya.

SDM dan Fasilitas Pengelolaan Sampah (30%):

[sunting | sunting sumber]

1. Memiliki dasar hukum lembaga PS, pembatasan dan pemilahan sampah.
2. Terdapat implementasi kebijakan.
3. Ada peningkatan jumlah fasilitas PS
4. Sampah terkelola di MRF 50%.
5. Layanan pengangkutan sampah >75%.
6. Terdapat kelembagaan pengelola sampah dan sirkular ekonomi.
7. Rasio beban sampah terhadap SDM pengelola sampah 4,5-5,5.

Sistem Pengelolaan Sampah dan Kebersihan (50%):

[sunting | sunting sumber]

1. TPA Sanitary landfill
2. Nilai Akhir Pemantauan 75
3. Terdapat instalasi pengolahan lindi, pengolahan gas metan, alat berat cukup dan beroperasi baik.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. "Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana". Tempo. 5 Maret 2024 | 17.03 WIB. Diakses tanggal 2025-07-27.
  2. Naibaho, Rumondang. "Menteri LHK Beri Penghargaan Adipura Kencana ke 5 Kota, Ini Daftarnya". detiknews. Diakses tanggal 2025-07-27.
  3. Widiyana, Esti. "Surabaya Raih Adipura Kencana Ke-8, Masih Ada PR Kebersihan Pasar". detikjatim. Diakses tanggal 2025-07-27.
  4. "Mengenal Penghargaan Adipura - DLH Kota Magelang". dlh.magelangkota.go.id. Diakses tanggal 2025-07-27.
  5. Kompas, Tim Harian (2019-01-14). "Inilah Daerah-daerah Penerima Penghargaan Adipura". Kompas.id. Diakses tanggal 2025-07-27.
  6. Nurmutia, Elga. "Ada Perbedaan Konsep Adipura 2025, Ini Penjelasan KLH". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2025-07-27.
  7. "Kriteria Adipura Baru & Timeline". dlh.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 2025-07-27.
  8. Agency, ANTARA News. "KLH umumkan kriteria penilaian baru untuk Penghargaan Adipura". ANTARA News Bengkulu. Diakses tanggal 2025-07-27.