Adipura Kencana
Adipura Kencana adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, terutama dalam bidang persampahan, kebersihan, dan ruang terbuka hijau, yang dinilai secara inovatif dan berkelanjutan.[1] Penghargaan ini merupakan bagian dari Program Adipura yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).[2] Kota Surabaya telah meraih 8 kali penghargaannya.[3]

Sejarah
[sunting | sunting sumber]Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998 karena situasi politik dalam negeri, Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh".[4] Lalu program ini diaktifkan kembali tahun 2002.[5] Pada Adipura Kencana tahun 2025, Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan kriteria baru, yaitu ada tiga dimensi dasar pada Adipura. Di antaranya adalah sistem pengolahan sampah dan kebersihannya nilainya 50%. Kemudian anggaran dan kebijakan daerah nilainya 20% serta kesiapan SDM dan infrastruktur pendukung nilainya 30%.[6]
Kriteria Penilaian
[sunting | sunting sumber]Penilaian ini mencakup aspek kebijakan dan anggaran, kualitas SDM dan fasilitas pengelolaan sampah, hingga sistem pengelolaan sampah dan kebersihan kota secara menyeluruh. Dibawah ini merupakan Kriteria penilaian secara rinci:[7][8]
Anggaran dan Kebijakan Pengelolaan Sampah (20%):
[sunting | sunting sumber]1. Memiliki Jakstrada dan RIPS.
2. Terdapat pemisahan regulator dan operator.
3. Anggaran >3% APBD/Sumber Pendanaan lainnya.
SDM dan Fasilitas Pengelolaan Sampah (30%):
[sunting | sunting sumber]1. Memiliki dasar hukum lembaga PS, pembatasan dan pemilahan sampah.
2. Terdapat implementasi kebijakan.
3. Ada peningkatan jumlah fasilitas PS
4. Sampah terkelola di MRF 50%.
5. Layanan pengangkutan sampah >75%.
6. Terdapat kelembagaan pengelola sampah dan sirkular ekonomi.
7. Rasio beban sampah terhadap SDM pengelola sampah 4,5-5,5.
Sistem Pengelolaan Sampah dan Kebersihan (50%):
[sunting | sunting sumber]1. TPA Sanitary landfill
2. Nilai Akhir Pemantauan 75
3. Terdapat instalasi pengolahan lindi, pengolahan gas metan, alat berat cukup dan beroperasi baik.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ↑ "Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana". Tempo. 5 Maret 2024 | 17.03 WIB. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ Naibaho, Rumondang. "Menteri LHK Beri Penghargaan Adipura Kencana ke 5 Kota, Ini Daftarnya". detiknews. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ Widiyana, Esti. "Surabaya Raih Adipura Kencana Ke-8, Masih Ada PR Kebersihan Pasar". detikjatim. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ "Mengenal Penghargaan Adipura - DLH Kota Magelang". dlh.magelangkota.go.id. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ Kompas, Tim Harian (2019-01-14). "Inilah Daerah-daerah Penerima Penghargaan Adipura". Kompas.id. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ Nurmutia, Elga. "Ada Perbedaan Konsep Adipura 2025, Ini Penjelasan KLH". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ "Kriteria Adipura Baru & Timeline". dlh.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 2025-07-27.
- ↑ Agency, ANTARA News. "KLH umumkan kriteria penilaian baru untuk Penghargaan Adipura". ANTARA News Bengkulu. Diakses tanggal 2025-07-27.