Achmad Maryani Ismail

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ustadz
Achmad Maryani Ismail
Lahir(1917-08-12)12 Agustus 1917
Serang, Banten
Meninggal21 Agustus 1997(1997-08-21) (umur 80)
KebangsaanIndonesia
Dikenal atasPendiri Persis Banten
Anak7
Orang tua
  • Haji Ismail (bapak)
  • Hj. Mariyah (ibu)

Ustadz Achmad Maryani Ismail (Arab: احمد مرياني اسماعيل; 12 Agustus 1917 – 21 Agustus 1997) adalah pendakwah dan penulis Indonesia.

Kehidupan Awal[sunting | sunting sumber]

Ahmad Maryani Ismail adalah seorang ulama asal Banten yang dikenal sangat kharismatik dan cukup berpengaruh pada masanya. Ia adalah seorang ulama pejuang yang revolusioner dalam menentang kolonialisme dan komunisme di negerinya. Ahmad Maryani biasa dipanggil Ustad Maryani atau Ahmar dan berasal dari kampung Kebaharan Serang Banten.

Ahmad Maryani Ismail lahir pada tanggal 12 Agustus 1917 M. Ayahnya seorang ulama terpandang bernama Haji Ismail dan ibunya bernama Hj. Mariyah, seorang wanita yang pandai mengaji dan putri seorang ulama besar.

Ustad Maryani menikah dengan Nyai Salhah, seorang putri ulama dan saudagar terpandang yang bernama Haji Usman, salah satu guru Ustad. Maryani. Dari pernikahan mereka memiliki 7 orang anak diantaranya; Muhrodi, Afandi, Mawardi, Fuadi, Widadi, Faijah dan Aisyah.

Mendirikan Kampung Persis[sunting | sunting sumber]

Setelah menikah ia sempat pindah ke rumah mertuanya di Cimuncang Serang atas permintaan sang mertua laki-laki yang juga gurunya. Rupanya Ustad Maryani diminta membantunya untuk berdakwah di kampung tersebut. Gurunya Haji Usman yang juga saudagar memiliki banyak tanah disana kemudian membangun masjid yang dinamakan Masjid Usman. Ia juga seorang ulama terpandang dan memiliki banyak murid kemudian dengan kedatangan Ustad Maryani yang ahli mantiq dan sangat karismatik itu semakin ramailah kampung tersebut karena banyak yang ingin belajar kepadanya.

Sampai akhirnya kampung tersebut dikenal dengan nama "Kampung Persis". Berkat kegigihan dakwahnya, masyarakat kampung tersebut semuanya hijrah menjadi jamaah Persis. Kampung Persis hingga kini masih ada dan masyarakatnya mengamalkan al Quran dan as Sunnah shahih seperti tidak merayakan tradisi maulidan dan tahlil serta segala macam yang berbau TBC. Namun uniknya, mereka hidup rukun dengan warga kampung lainnya dan saling menghormati berkat karomah ust. Maryani, ulama kharismatik yang banyak membantu masyarakat tanpa pandang bulu.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. kisah Achmad Maryani Ismail https://www.pustaka-bpnbkalbar.org/pustaka/pergerakan-pembaharuan-islam-studi-historis-tentang-eksistensi-persatuan-islam-persis-

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. - Persis Banten