Abu Muslim al-Khurasani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangAbu Muslim al-Khurasani
Abū Muslim Al-Khurâsânî, Sayr mulhimah min al-Sharq wa-al-Gharb.png
Nama dalam bahasa asli(ar) أبو مسلم
(fa) بهزادان Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran718 ↔ 719 Edit nilai pada Wikidata
Kota Isfahan Edit nilai pada Wikidata
KematianFebruari 755 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata (36/37 tahun)
Seleucia-Ctesiphon (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
  Wazir 


  Panglima tertinggi 

Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
PekerjaanMilitary leader (en) Terjemahkan dan wāli (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KonflikRevolusi Abbasiyah Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
KerabatGoudarz (en) Terjemahkan (leluhur)
Bozorgmehr (en) Terjemahkan (leluhur) Edit nilai pada Wikidata
Ishafan, daerah kelahiran Abu Muslim Al Khurasany

Abu Muslim Al Khurasany bernama asli Abdurrahman bin Muslim.[1] Menurut satu pendapat, nama Abu Muslim Al Khurasany adalah nama panggilan yang diberikan oleh Ibrahim Al-Imam, salah seorang pimpinan tertinggi dari gerakan Bani Abbasiyah yang menentang kekuasaan khilafah Bani Umayyah pada zaman kemunduran dan kelemahannya.[1] Pendapat ini ada benarnya kalau dilihat dari nama aslinya dan negeri asal dari tokoh ini.[1] Kata Muslim jelas terdapat dari nama aslinya, sedangkan kata Al Khurasany merupakan negeri asalnya, yakni Khurasan.[1] Di samping itu, pemberian nama tersebut juga bermaksud untuk menghilangkan jejak sebagai propagandis ulung dalam kaitannya menjatuhkan kekhilafahan Bani Umayyah.[1] Dia dilahirkan di Isfahan pada tahun 113 Hijriyah/ 726 Masehi.[1] Al Khurasany hidup pada masa kemunduran kekhalifahannya Abu Ja’far Al Mansur (754-775 M).[1]

Dia adalah seorang tokoh revolusioner yang cakap, yang banyak berjasa pada dinastinya dalam menumbangkan Bani Umayyah pada tahun 750 Masehi.[2] Dia mempunyai andil yang cukup penting dalam peristiwa pengangkatan khalifah Abbasiyah pertama di Kufah, yang mana hal ini tercapai karena adanya kemenangan militer yang dilancarkannya.[3] Meskipun bukan sebagai orang yang melakukan operasi langsung di lapangan, namun al-Khurasanylah yang menjadi pengatur strategi.[3]

Baihaqi meriwayatkan dari Hakim dengan sanadnya, bahwa Abdullah bin Mubarak ditanya mengenai Abu Muslim, manakah yang lebih baik: Abu Muslim atau Hajjaj? Dia menjawab, "Aku tidak mengatakan bahwa Abu Muslim lebih baik dari siapapun, hanya saja al-Hajjaj lebih buruk darinya; sebagian orang mengatakan dia Islam, yang lain menuduhnya zindiq, hanya saja aku tidak melihat dalam diri Abu Muslim al-Khurasani apa yang mereka tuduhkan. Bahkan sebaliknya, Abu Muslim adalah orang yang sangat takut kepada Allah terhadap dosa-dosanya, dan ia mengaku telah bertaubat atas pertumpahan darah yang dilakukannya pada saat menegakkan Daulah Abbasiyah. Hanya Allah Yang lebih Mengetahui tentang urusannya."[4]

Setelah memperjuangkan berdirinya Daulah Abbasiyah, Abu Muslim Al Khurasany justru berakhir dimutilasi oleh Abu Ja’far Al Mansur pada Tahun 755 M, setahun setelah kematian Khalifah pertama, Abu Abbas As-Saffah. Hal ini terjadi karena konflik antara Abu Muslim dengan Khalifah. Al Mansur merasa bahwa kekuatan Abu Muslim Al Khurasany sangat kuat pada saat itu setelah menjadi tokoh kunci penumbangan Daulah Umayyah. Pasca-dimutilasi tubuhnya dibuang di Sungai Tigris dan pada akhirnya, masyarakat Khurasan memberikan kecaman terhadap tindakan Khalifah.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g Abdul Fatah, dkk (1993).Ensiklopedi Islam.Jakarta:Departemen Agama. Hal 55-57
  2. ^ (Inggris)"Abu Muslim al-Khurasani". Oxford Islamic Studies. Diakses tanggal 21 Mei 2014. 
  3. ^ a b Nasution, Harun, dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta:Djambatan, 1992, hal 42-43
  4. ^ As-Sirjani, Raghib; Mesir, Tim Riset dan Studi Islam (2013). Ensiklopedia Sejarah Islam: Dari Masa Kenabian Sampai Daulah Mamluk. 1:halaman 245. Jakarta:Pustaka Al-Kautsar. ISBN 978-979-592-607-8.
  5. ^ "Abu Muslim Al Khurasani, Panglima Abbasiyah yang Berakhir Dimutilasi".