Çarşaf
Çarşaf (bahasa Turki Utsmaniyah: چارشاف), juga ditulis sebagai charshaf,[1] adalah pakaian luar yang sederhana dan longgar, pada dasarnya berupa gaun longgar seperti jubah, mirip dengan abaya, niqab, dan chador.
Çarşaf biasanya berwarna hitam. eperti chador dari Iran, umumnya, çarşaf menutupi bagian bawah wajah, dan kainnya disatukan dengan peniti yang diletakkan di bawah hidung. Terkadang, bagian kain yang menutupi wajah bawah disematkan secara menyamping, biasanya terdiri dari dua bagian: bagian atas yang menjuntai hingga sekitar pinggang dan bagian bawah yang dipotong seperti rok lebar sepanjang lantai.
Pada akhir abad ke-19, selama masa pemerintahan Abdulhamid II (1876-1908), Çarşaf pertama kali dipopulerkan menjadi pakaian umum. Hal ini, sebagai bentuk penolakan terhadap pengaruh Barat. Sejak itu, çarşaf terus digunakan secara luas di daerah-daerah terpencil di bekas Kesultanan Utsmaniyah, seperti Yaman, di mana çarşaf masih banyak digunakan hingga hari ini.
Namun, çarşaf masih digunakan oleh perempuan untuk beribadah, mirip dengan penggunaan mukena di kalangan Muslim Asia Tenggara.
Status hukum menurut negara
[sunting | sunting sumber]Inggris Raya
[sunting | sunting sumber]Tidak ada undang-undang di Inggris Raya yang membatasi wanita mengenakan burka, linen , niqab, atau pakaian serupa di area terbuka.
Turki
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1934, Hukum Turki tidak mengizinkan wanita mengenakan jilbab. Terlepas dari agama atau sekte yang mereka anut, para agamawan dilarang mengenakan pakaian ini kecuali untuk ritual mereka. Tidak ada peraturan hukum yang membatasi pakaian pria atau wanita dengan cara apa pun di area terbuka. Undang-Undang Nomor 657 tentang Kepegawaian tentang Aturan Berbusana Pegawai Negeri Sipil, juga mempunyai ketentuan seperti aturan berpakaian bagi pelajar. [2][3][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Cassar-Pullicino, J. (1951-09). "Maltese Customs and Beliefs In 1575". Folklore. 62 (3): 398–404. doi:10.1080/0015587x.1951.9718062. ISSN 0015-587X.
- ^ Bıyıklı, Murat (2022-06-30). "Abbâsîler Dönemi Sosyal Hayatın Bir Göstergesi Olarak Kılık Kıyafet Kültürü (750-850)". Amasya İlahiyat Dergisi (18): 9–47. doi:10.18498/amailad.1060191. ISSN 2667-7326.
- ^ Yaman, Kemal (2013-03-28). "1920' den Günümüze T.C. Resmi Gazete Arşivinde Salep ve Ticareti İle İlgili Yasal Düzenlemeler / Regulations Relating to the Salep and its Trade in Turkish Official Gazette Archives from 1920 to the Present". Journal of History Culture and Art Research. 2 (1). doi:10.7596/taksad.v2i1.187. ISSN 2147-0626.
- ^ TANRIVERDİ, Haluk; KAVSUT, Berna Aydın (2015-07-06). "ANADOLU ÖĞRETMEN LİSESİ ÖĞRENCİLERİN ÖĞRETMENLİĞE YÖNELİK TUTUMLARI VE MESLEK SEÇİMİNİ ETKİLEYEN FAKTÖRLER ARASINDAKİ İLİŞKİ". Elektronik Sosyal Bilimler Dergisi. 14 (54). doi:10.17755/esosder.45779. ISSN 1304-0278.