Pasta gigi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten ditambahkan Konten dihapus
k (Bot: +{{Authority control}})
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Toothpasteonbrush.jpg|jmpl|275px|Pasta gigi sedang dioleskan pada sikat gigi.]]
[[Berkas:Toothpasteonbrush.jpg|jmpl|275px|Pasta gigi sedang dioleskan pada sikat gigi.]]
'''Pasta gigi''' adalah sejenis [[pasta]] yang digunakan untuk membersihkan [[gigi]], biasa digunakan bersama dengan [[sikat gigi]]. Di [[Indonesia]], pasta gigi sering juga disebut '''odol'''.<ref>{{Kamus|odol}}</ref> Pasta gigi digunakan untuk meningkatkan kebersihan [[mulut]]. Di dalam pasta gigi, terdapan kandungan bahan-bahan yang abrasif yang membantu menghilangkan [[plak gigi|plak]] dan sisa-sisa makanan dari gigi, serta membantu dalam mencegah bau mulut tidak sedap ([[halitosis]]). Sebagian besar pasta gigi juga mengandung [[Bahan aktif|bahan tambahan aktif]] (biasanya zat [[fluorida]]) yang membantu mencegah kerusakan gigi (seperti [[karies gigi]]) dan penyakit [[gusi]] (seperti radang gusi atau [[gingivitis]]).<ref name=ADA-toothpaste>American Dental Association Description of Toothpaste{{cite web| title=Toothpaste| url=http://www.ada.org/1322.aspx| date=April 15, 2010 }}</ref> Oleh karena perbedaan komposisi dan kandungan fluoridanya, tidak semua pasta gigi sama efektifnya dalam menjaga kesehatan mulut. Berkurangnya kasus kerusakan gigi selama [[Abad ke 20|abad ke-20]] telah dikaitkan dengan pengenalan dan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluorida secara teratur di seluruh dunia.<ref name=":1" /><ref name="pmid15513419">{{cite journal | vauthors = Twetman S, Petersson L, Axelsson S, Dahlgren H, Holm AK, Källestål C, Lagerlöf F, Lingström P, Mejàre I, Nordenram G, Norlund A, Söder B | title = Caries-preventive effect of sodium fluoride mouthrinses: a systematic review of controlled clinical trials | journal = Acta Odontologica Scandinavica | volume = 62 | issue = 4 | pages = 223–30 | date = August 2004 | pmid = 15513419 | doi = 10.1080/00016350410001658 | s2cid = 33330873 |oclc=1234655546 }}</ref> Beberapa penelitian mengatakan bahwa pasta gigi yang tertelan dalam jumlah besar bisa menjadi racun dalam tubuh.<ref>{{cite web|title=Toothpaste overdose|url=https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002745.htm|work=National Library of Medicine|publisher=National Institutes of Health|access-date=7 February 2014}}</ref> Pasta gigi umumnya berwarna putih (terkadang dengan garis-garis berwarna atau warna hijau) dan biru.
'''Pasta gigi''' adalah sejenis [[pasta]] yang digunakan untuk membersihkan [[gigi]], biasa digunakan dengan [[sikat gigi]]. Di [[Indonesia]], pasta gigi sering juga disebut '''odol'''. Sebenarnya [[odol]] adalah salah satu merek pasta gigi asal [[Jerman]] yang dibawa oleh para tentara [[Hindia Belanda]]. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia, akhirnya nama "Odol" telah menjadi nama generik untuk pasta gigi.

== Kegunaan ==
Pasta gigi umumnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi. Pasta gigi yang mengandung [[fluorida]] efektif untuk mencegah kerusakan gigi.<ref name=":1">{{cite journal | vauthors = Marthaler TM | title = Changes in dental caries 1953-2003 | journal = Caries Research | volume = 38 | issue = 3 | pages = 173–81 | date = 2004 | pmid = 15153686 | doi = 10.1159/000077752 | s2cid = 2229005 }}</ref>><ref>{{Cite journal| vauthors = O'Mullane DM |date=2016|title=Fluoride and Oral Health |journal=Community Dental Health|volume=33 |issue=33|pages=69–99|doi=((10.1922/CDH_3707O’Mullane31))|pmid=27352462 }}</ref><ref name=":2">{{cite journal | vauthors = Walsh T, Worthington HV, Glenny AM, Marinho VC, Jeroncic A | title = Fluoride toothpastes of different concentrations for preventing dental caries | journal = The Cochrane Database of Systematic Reviews | volume = 3 | pages = CD007868 | date = March 2019 | pmid = 30829399 | doi = 10.1002/14651858.CD007868.pub3 | pmc = 6398117 | collaboration = Cochrane Oral Health Group }}</ref> Pasta gigi juga dapat membantu mengontrol dan menghilangkan penumpukan [[plak gigi]], serta meningkatkan kesehatan [[gusi]]. Suatu tinjauan sistematis pada tahun 2016 menunjukkan bahwa menggunakan pasta gigi saat menyikat gigi tidak selalu berdampak pada tingkat penghilangan plak.<ref>{{cite journal | vauthors = Valkenburg C, Slot DE, Bakker EW, Van der Weijden FA | title = Does dentifrice use help to remove plaque? A systematic review | journal = Journal of Clinical Periodontology | volume = 43 | issue = 12 | pages = 1050–1058 | date = December 2016 | pmid = 27513809 | doi = 10.1111/jcpe.12615 }}</ref> Namun, bahan aktif dalam pasta gigi mampu mencegah penyakit gigi dengan penggunaan yang teratur.<ref name = "Lippert_2013">{{cite book | vauthors = Lippert F | chapter = An Introduction to Toothpaste - Its Purpose, History and Ingredients|date=2013| title = Monographs in Oral Science|volume=23|pages=1–14| veditors = van Loveren C |place=Basel |publisher=S. Karger AG |language=en|doi=10.1159/000350456| pmid = 23817056|isbn=978-3-318-02206-3 }}</ref>

== Istilah odol ==
{{see also|Odol}}
Sebenarnya [[odol]] adalah salah satu merek pasta gigi asal [[Jerman]] yang dibawa oleh para tentara [[Hindia Belanda]]. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia, akhirnya nama "Odol" telah menjadi nama generik untuk pasta gigi.


Pasta gigi merek ''Odol'' pertama kali diproduksi di [[Jerman]] oleh [[Dresden]] chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai [[Lingner Werke AG]] pada tahun [[1892]] sebagai cairan pencuci mulut ''([[mouthwash]])''. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.
Pasta gigi merek ''Odol'' pertama kali diproduksi di [[Jerman]] oleh [[Dresden]] chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai [[Lingner Werke AG]] pada tahun [[1892]] sebagai cairan pencuci mulut ''([[mouthwash]])''. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.


== Karl August Lingner ==
[[Karl August Lingner]] adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan ''International Hygiene Exhibition'' pada tahun [[1911]]. Dia mendirikan [[museum]] ''The German Hygyene Museum''.<ref>{{Cite web |url=http://www.dhmd.de/neu/ |title=Salinan arsip |access-date=2008-06-18 |archive-date=2009-04-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090418073925/http://www.dhmd.de/neu/ |dead-url=yes }}</ref> di Dresden.
[[Karl August Lingner]] adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan ''International Hygiene Exhibition'' pada tahun [[1911]]. Dia mendirikan [[museum]] ''The German Hygyene Museum''.<ref>{{Cite web |url=http://www.dhmd.de/neu/ |title=Salinan arsip |access-date=2008-06-18 |archive-date=2009-04-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090418073925/http://www.dhmd.de/neu/ |dead-url=yes }}</ref> di Dresden.



Revisi per 23 Agustus 2022 17.31

Pasta gigi sedang dioleskan pada sikat gigi.

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasa digunakan bersama dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut odol.[1] Pasta gigi digunakan untuk meningkatkan kebersihan mulut. Di dalam pasta gigi, terdapan kandungan bahan-bahan yang abrasif yang membantu menghilangkan plak dan sisa-sisa makanan dari gigi, serta membantu dalam mencegah bau mulut tidak sedap (halitosis). Sebagian besar pasta gigi juga mengandung bahan tambahan aktif (biasanya zat fluorida) yang membantu mencegah kerusakan gigi (seperti karies gigi) dan penyakit gusi (seperti radang gusi atau gingivitis).[2] Oleh karena perbedaan komposisi dan kandungan fluoridanya, tidak semua pasta gigi sama efektifnya dalam menjaga kesehatan mulut. Berkurangnya kasus kerusakan gigi selama abad ke-20 telah dikaitkan dengan pengenalan dan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluorida secara teratur di seluruh dunia.[3][4] Beberapa penelitian mengatakan bahwa pasta gigi yang tertelan dalam jumlah besar bisa menjadi racun dalam tubuh.[5] Pasta gigi umumnya berwarna putih (terkadang dengan garis-garis berwarna atau warna hijau) dan biru.

Kegunaan

Pasta gigi umumnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi. Pasta gigi yang mengandung fluorida efektif untuk mencegah kerusakan gigi.[3]>[6][7] Pasta gigi juga dapat membantu mengontrol dan menghilangkan penumpukan plak gigi, serta meningkatkan kesehatan gusi. Suatu tinjauan sistematis pada tahun 2016 menunjukkan bahwa menggunakan pasta gigi saat menyikat gigi tidak selalu berdampak pada tingkat penghilangan plak.[8] Namun, bahan aktif dalam pasta gigi mampu mencegah penyakit gigi dengan penggunaan yang teratur.[9]

Istilah odol

Sebenarnya odol adalah salah satu merek pasta gigi asal Jerman yang dibawa oleh para tentara Hindia Belanda. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak beredar lagi di Indonesia, akhirnya nama "Odol" telah menjadi nama generik untuk pasta gigi.

Pasta gigi merek Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut (mouthwash). Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.

Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan museum The German Hygyene Museum.[10] di Dresden.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata odol dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ American Dental Association Description of Toothpaste"Toothpaste". April 15, 2010. 
  3. ^ a b Marthaler TM (2004). "Changes in dental caries 1953-2003". Caries Research. 38 (3): 173–81. doi:10.1159/000077752. PMID 15153686. 
  4. ^ Twetman S, Petersson L, Axelsson S, Dahlgren H, Holm AK, Källestål C, Lagerlöf F, Lingström P, Mejàre I, Nordenram G, Norlund A, Söder B (August 2004). "Caries-preventive effect of sodium fluoride mouthrinses: a systematic review of controlled clinical trials". Acta Odontologica Scandinavica. 62 (4): 223–30. doi:10.1080/00016350410001658. OCLC 1234655546. PMID 15513419. 
  5. ^ "Toothpaste overdose". National Library of Medicine. National Institutes of Health. Diakses tanggal 7 February 2014. 
  6. ^ O'Mullane DM (2016). "Fluoride and Oral Health". Community Dental Health. 33 (33): 69–99. doi:((10.1922/CDH_3707O’Mullane31)) Periksa nilai |doi= (bantuan). PMID 27352462. 
  7. ^ Walsh T, Worthington HV, Glenny AM, Marinho VC, Jeroncic A, et al. (Cochrane Oral Health Group) (March 2019). "Fluoride toothpastes of different concentrations for preventing dental caries". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 3: CD007868. doi:10.1002/14651858.CD007868.pub3. PMC 6398117alt=Dapat diakses gratis. PMID 30829399. 
  8. ^ Valkenburg C, Slot DE, Bakker EW, Van der Weijden FA (December 2016). "Does dentifrice use help to remove plaque? A systematic review". Journal of Clinical Periodontology. 43 (12): 1050–1058. doi:10.1111/jcpe.12615. PMID 27513809. 
  9. ^ Lippert F (2013). "An Introduction to Toothpaste - Its Purpose, History and Ingredients". Dalam van Loveren C. Monographs in Oral Science (dalam bahasa Inggris). 23. Basel: S. Karger AG. hlm. 1–14. doi:10.1159/000350456. ISBN 978-3-318-02206-3. PMID 23817056. 
  10. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-18. Diakses tanggal 2008-06-18.