Lompat ke isi

Kijang kuning kalimantan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Muntiacus atherodes)
Muncak Kuning Kalimantan
Muntiacus atherodes
Status konservasi
Hampir terancam
IUCN42189
Taksonomi
SuperkelasSarcopterygii
KladDipnotetrapodomorpha
KladTetrapodomorpha
OrdoEotetrapodiformes
InfrakelasElpistostegalia
KladStegocephalia
SuperkelasTetrapoda
KladReptiliomorpha
KladAmniota
KladSynapsida
KladEupelycosauria
KladMetopophora
KladHaptodontiformes
KladSphenacomorpha
KladSphenacodontia
KladPantherapsida
KladSphenacodontoidea
KladTherapsida
KladTheriodontia
KladEutheriodontia
KladCynodontia
KladEpicynodontia
KladEucynodontia
KladProbainognathia
KladProzostrodontia
KladMammaliamorpha
KladMammaliaformes
KelasMammalia
KladTheriamorpha
SubkelasTheriiformes
SuperlegionTrechnotheria
KladCladotheria
KladPrototribosphenida
KladZatheria
InfralegionBoreosphenida
SubkelasTheria
KladEutheria
InfrakelasPlacentalia
MagnorderBoreoeutheria
SuperordoLaurasiatheria
KladScrotifera
GrandorderFerungulata
KladPanKladEuungulata
MirorderEuungulata
SuperordoParaxonia
OrdoArtiodactyla
FamiliCervidae
SubfamiliCervinae
TribusMuntiacini
GenusMuntiacus
SpesiesMuntiacus atherodes
Groves dan Grubb, 1982

Kijang kuning kalimantan (Muntiacus atherodes; bahasa Inggris: Bornean yellow muntjac) atau kijang keemasan kalimantan adalah jenis muncak/kijang yang terbatas pada hutan lembap Kalimantan di mana mereka tinggal bersama-sama dengan muncak biasa. Mereka mirip dengan sepupu jauh mereka yang lebih umum dan hanya baru-baru ini diakui sebagai spesies terpisah. Terlepas dari perbedaan warna, rangganya, yang hanya 7 cm (2.8 in) panjangnya, lebih kecil dari muncak biasa. Mereka belum diteliti secara mendalam.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Timmins, R. J.; Belden, G.; Brodie, J.; Ross, J.; Wilting, A. & Duckworth, J. W. (2016). "Muntiacus atherodes". The IUCN Red List of Threatened Species (dalam bahasa Inggris). IUCN. 2016: e.T42189A22166396. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-2.RLTS.T42189A22166396.en. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Timmins et al. 2016.