Zombi filosofis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Zombi filosofis dalam filsafat budi dan persepsi adalah wujud hipotetis yang tak dapat dibedakan dari manusia biasa kecuali bahwa wujud tersebut tak memiliki kesadaran.[1] Ketika zombi ditusuk dengan benda tajam, ia tak merasakan sakit meskipun ia tampak seolah merasakan sakit (ia mungkin mengatakan "aduh" dan menghindar, atau mengatakan bahwa ia merasa sakit).

Gagasan zombi filosofis biasanya digunakan untuk menentang fisikalisme, materialisme, behaviorisme, dan fungsionalisme. Fisikalisme adalah gagasan bahwa semua aspek manusia dapat dijelaskan secara fisik, terutama dari sudut pandang neurobiologis. Beberapa filsuf, seperti David Chalmers, menyatakan bahwa karena zombi didefinisikan sebagai wujud yang tak dapat dibedakan dari manusia secara fisiologis, bahkan kemungkinan logisnya pun akan membantah fisikalisme.[2] Sementara itu, Daniel Dennett menentang gagasan ini. Dalam fisikalisme, keyakinan seseorang dalam menjadi (atau tidak menjadi) zombi merupakan produk dunia fisik. Dennett juga mengatakan bahwa "zombi berpikir bahwa mereka sadar, berpikir bahwa mereka punya qualia, berpikir bahwa mereka menderita karena rasa sakit; mereka hanya 'salah' (berdasarkan tradisi yang patut disayangkan ini) dalam cara yang tidak dapat ditemukan oleh mereka maupun kita!"[3]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kirk, Robert. "Zombies". The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Summer 2009 Edition), Edward N. Zalta (ed.). 
  2. ^ Chalmers, D. (1996): The Conscious Mind, Oxford University Press, New York.
  3. ^ Dennett, Daniel (1995). "The unimagined preposterousness of zombies". J Consciousness Studies. 2: 322\u20136. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]