Zedekia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zedekia
Raja Yehuda
Berkuasa597 SM - 586 SM
Penobatan22 April 597 SM
PendahuluYoyakhin
PenerusGedalya (sebagai gubernur yang ditunjuk oleh Nebukadnezar)
Kelahiran609 SM
Yerusalem
KematianAgustus 586 SM atau setelahnya
Babel
AyahYosia

Zedekia (Ibrani: צִדְקִיָּהוּ, Yunani: Ζεδεκίας), yang artinya "Kebenaran Tuhan" adalah raja kerajaan Yehuda yang terakhir (597-586 SM).[1][2] Ia putra bungsu Yosia, dan dinobatkan oleh Nebukadnezar ketika keponakan laki-lakinya, Yoyakhin, diturunkan dari takhta dan dibawa ke Babel bersama putra-putra terbaik kerajaan Yehuda.[1][2] Baik Yeremia maupun Yehezkiel tampaknya memandang Yoyakhin sebagai raja Yehuda terakhir yang sah.[1][2]

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Menurut catatan Alkitab, pemerintahan Zedekia memusatkan perhatian pada pemberontakannya melawan Nebukadnezar.[2] Zedekia meminta bantuan tentara dari firaun Mesir, Hofra, yang mulai memerintah tahun 589 SM. Hal ini mengundang serbuan atas Yehuda dan pengepungan atas Yerusalem serta orang Kasdim pada tahun 589 SM.[2] Setelah bertahan selama 18 bulan, Yerusalem tertimpa bala kelaparan dan jatuh pada tahun 587 SM.[2] Zedekia dan sisa-sisa tentaranya berusaha lari dalam kegelapan malam, tetapi mereka dikejar dan ditangkap di lembah Yordan dekat Yerikho.[2] Raja Nebukadnezar mengharuskan Zedekia untuk menyaksikan anak-anaknya sendiri dibantai, sebelum mata Zedekia dibutakan.[2] Kemudian, ia digiring ke Babel bersama sebagian besar rakyatnya yang berhasil selamat dari kehancuran Yerusalem.[2] Nebukadnezar mengangkat Gedalya menjadi gubernur yang memerintah daerah itu.[1]

Garis waktu[sunting | sunting sumber]

Menurut tahun Kerajaan Yehuda[sunting | sunting sumber]

Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Zedekia dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel tahun 931 SM).

  • Tahun ke-313 (tahun ke-21 Yosia, Yoyakim 15 tahun): Matanya, yang kelak bernama Zedekia dilahirkan oleh Hamutal binti Yeremia, dari Libna, bagi Yosia, ketika Yosia berusia 29 tahun.[3][4] ~ 619 SM.
  • Tahun ke-316 (tahun ke-24 Yosia, Yoyakim 18 tahun, Zedekia 3 tahun): Yekhonya atau Yoyakhin dilahirkan oleh Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem, bagi Yoyakim (18 tahun), ketika Yosia berusia 32 tahun.[5][6] (~ 616 SM)

Tahun Ke-323 (~ 609 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-31 pemerintahan raja Yosia di Yerusalem

  • Usia: Yosia 39 tahun, Yoyakim 25 tahun, Yoahas 23 tahun, Zedekia 10 tahun, Yoyakhin 7 tahun
  • Raja Yosia wafat pada usia 39 tahun akibat luka yang dialaminya dalam pertempuran melawan pasukan Mesir di bawah Firaun Nekho II.[7] Ia digantikan oleh putranya, Yoahas (23 tahun) menjadi raja atas Kerajaan Yehuda.[8][9]
  • Yoahas dipecat dari pemerintahannya di Yerusalem oleh Firaun Nekho II dan dikurung di Ribla, di tanah Hamat,[10] kemudian dibawa ke Mesir sampai mati di sana.[11]
  • Elyakim bin Yosia, saudara Yoahas, diangkat oleh Firaun Nekho II menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem pada usia 25 tahun, dan menukar namanya dengan Yoyakim.[11] Ia memerintah 11 tahun lamanya di Yerusalem.[12][13]

Tahun ke-324 (tahun ke-1 Yoyakim, Yoyakim 27 tahun, Yoahas 25 tahun, Yehezkiel 16 tahun, Zedekia 12 tahun, Yoyakhin 9 tahun): (~ 608 SM)

Tahun ke-327 (~ 605 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-3 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 606 SM-Agustus 605 M)

  • Usia: Yoyakim 29 tahun, Yoahas 27 tahun, Zedekia 14 tahun, Yoyakhin 11 tahun
  • Nebukadnezar, raja Babel, mengepung dan merebut Yerusalem antara bulan April dan Agustus 605 M,[14] kemudian membawa sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke tanah Sinear, ke dalam perbendaharaan dewa Babel serta beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, untuk bekerja dalam istana raja, di antaranya: Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.[15]
  • Nabopolassar, raja Babel, ayah Nebukadnezar, mangkat di ibu kotanya, pada tanggal 8 Abu (bulan ke-5 Ab) = 15 Agustus 605 SM, setelah memerintah selama 21 tahun.[16]
  • Nebukadnezar duduk di atas tahta di Babilon mulai tanggal 1 Ululu (Elul) = 7 September 605 SM. Pada tahun naik tahtanya itu Nebukadnezar kembali lagi ke tanah Hatti (= Suriah dan Palestina) sampai bulan Shabatu = bulan ke-11 Syeba (Januari-Februari).[16]
  • Tahun ke-4 Yoyakim dimulai pada bulan Tisyri atau September 605 SM

Tahun ke-328 (604 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-4 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 605 SM-Agustus 604 M)

  • Usia: Yoyakim 30 tahun, Yoahas 28 tahun, Yehezkiel 19 tahun, Zedekia 15 tahun, Yoyakhin 12 tahun)
  • Tahun ke-1 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret/April 604 SM.[14]
  • Nabi Yeremia menerima Firman Tuhan mengenai penduduk Yerusalem antara bulan April dan Agustus 604 SM (tahun ke-4 Yoyakim, tahun ke-1 Nebukadnezar).[17]
  • Penyusunan pertama Kitab Yeremia yang memuat semua nubuat yang diterima Yeremia dari Allah sejak zaman raja Yosia sampai saat itu. Jurutulis kitab itu adalah Barukh.[18]
  • Tahun ke-5 Yoyakim dimulai pada bulan Tisyri atau September 604 SM

Tahun ke-329 (tahun ke-5 Yoyakim, Yoyakim 31 tahun, Yoahas 29 tahun, Yehezkiel 20 tahun, Zedekia 16 tahun, Yoyakhin 13 tahun): (~ 603 SM)

  • Pada bulan ke-9 (Kislew; musim dingin; Desember 603 SM), pada hari puasa, Barukh bin Neria membacakan Kitab Yeremia yang memuat semua nubuat yang diterima Yeremia dari Allah sejak zaman raja Yosia sampai saat itu, tetapi gulungan itu kemudian dipotong-potong dan dibakar habis oleh raja Yoyakim, sehingga nabi Yeremia menyuruh Barukh membuat gulungan yang kedua.[19] Hari puasa ini mungkin berhubungan dengan peristiwa dihancurkannya Askelon oleh Nebukadnezar pada bulan yang sama tahun sebelumnya, menurut catatan Tawarikh Yerusalem yang dibuat oleh Kerajaan Babel.[20]

Tahun ke-334 (598 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-10 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 599 SM-Agustus 598 SM)

  • Usia: Yoyakim 36 tahun, Yoahas 34 tahun, Zedekia 21 tahun, Yoyakhin 18 tahun
  • Tahun ke-7 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret/April 598 SM.[14]
  • Tahun ke-11 Yoyakim dimulai pada bulan Tisyri atau September 598 SM
  • Sebanyak 3.023 orang Yehuda dibuang ke Babel (Yeremia 52:28)
  • Yerusalem mulai dikepung pada bulan November 598 SM.[14]
  • Yoyakim ditangkap dan dibawa ke luar dari Yerusalem dengan dirantai pada bulan Kislew atau Desember 598 SM; mati pada usia 36 tahun,[12] digantikan oleh putranya, Yoyakhin menjadi raja atas Kerajaan Yehuda, yang saat itu berusia 18 tahun.[5][6][21]

Tahun ke-335 (~ 597 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-1 pemerintahan raja Yoyakhin di Yerusalem (mulai bulan Kislew atau Desember 598 SM)

  • Tahun ke-8 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau 21 Maret 597 SM.[14]
  • Setelah 3 bulan 10 hari memerintah di Yerusalem (sampai akhir Maret 597 SM), Yoyakhin ditawan oleh Nebukadnezar II dan setelah hari Paskah (15 Nisan; 5 April 597 SM) bersama-sama 7000 orang rakyatnya dibawa ke Babel sampai mati di sana.[22] Imam Yehezkiel (25 tahun) turut dibawa pergi ke Babel.[23]
  • Matanya bin Yosia, paman Yoyakhin, diangkat oleh Nebukadnezar II menjadi raja atas Yehuda dan Yerusalem, dan menukar namanya menjadi Zedekia.[24] Ia memerintah 11 tahun lamanya di Yerusalem.[3][4]

Tahun naik tahta Zedekia[sunting | sunting sumber]

  • Tahun naik tahta ini mulai tanggal 22 April 597 SM sampai akhir Agustus 597 SM.

Setelah Yoyakhin ditawan dan dibuang ke Babel, Yeremia menerima Firman Allah bahwa Zedekia akan mengalami akhir yang tragis dan sisa rakyat, atau sedikitnya mereka yang berpengaruh, akan dibuang juga Ini berupa "penglihatan dua keranjang buah ara," satu berisi buah ara yang baik dan satunya buruk).[25] [26] Yeremia juga memperingatkan agar Zedekia tidak bergabung dengan aliansi anti-Babel dengan raja-raja Edom, Moab, Amon, Tirus, dan Sidon. Di sisi lain, Yeremia menasihati semua orang buangan di Babel untuk menjadi bagian ekonomi dan komunitas Babel, walaupun tidak harus menjadi bagian budayanya, dan bahwa mereka suatu saat akan pulang, setelah tujuh puluh tahun berlalu sejak pembuangan pertama (605 SM; tahun ke-4 Yoyakim).[27] [28]

Imam Besar Seraiah dan imam kedua Zephaniah tidak menghargai nasihat semacam itu dan mengecam Yeremia dalam surat kepada Zedekia. Sebagai balasan, Yeremia mengatakan bahwa kedua orang imam itu sendiri akan mengalami akhir yang tragis.[28][29]

Tahun pertama Zedekia[sunting | sunting sumber]

Tahun ke-339 (~ 593 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-4 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 594 SM)

  • Tahun ke-12 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau 21 Maret 593 SM.[14]
  • Zedekia pergi ke Babel bersama-sama dengan sejumlah pejabatnya termasuk kepala perlengkapan istana, Seraya bin Neria, yang dititipi sebuah kitab yang memuat segenap malapetaka yang akan menimpa Babel oleh nabi Yeremia guna dibacakan dan kemudian dibuang ke sungai Efrat.[30]

Tahun ke-344 (~ 588 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-9 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 589 SM)[31]

  • Usia: Zedekia 31 tahun, Yoyakhin 28 tahun
  • Pada tanggal 10 Januari 588 SM, Nebukadnezar mulai mengepung Yerusalem (ada pakar yang berpendapat dimulai sejak akhir Desember 589 SM).[14]
  • Tahun ke-17 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret 588 SM.[14]

Tahun ke-345 (587 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-10 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 588 SM).

  • Usia: Zedekia 32 tahun, Yoyakhin 29 tahun
  • Tahun ke-18 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret 587 SM.[14]
  • Sebanyak 823 orang Yehuda dibuang ke Babel.[32]
  • Tahun ke-11 Zedekia dimulai pada bulan Tisyri atau September 587 SM.[14]

Tahun ke-346 (~ 586 SM)[sunting | sunting sumber]

Bersamaan dengan tahun ke-11 pemerintahan raja Zedekia di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 587 SM).

  • Usia: Zedekia 33 tahun, Yoyakhin 30 tahun
  • Tahun ke-19 Nebukadnezar, raja Babel, dimulai pada bulan Nisan atau Maret 586 SM.[14]
  • Nebuzaradan, panglima Babel, memasuki Yerusalem pada bulan ke-5 tahun ke-19 Nebukadnezar, dan membakar Bait Suci sampai habis (bulan Ab atau Juli/Agustus 586 SM).
  • Zedekia mencoba melarikan diri dari Yerusalem, tertangkap oleh tentara Babel, dibawa ke Babel sampai mati di sana (pada atau setelah bulan Agustus 586 SM).
  • Tahun ke-12 pembuangan Yoyakhin dan Yehezkiel dimulai pada bulan Tisyri atau September 586 SM.[14]
Zedekia
Cabang kadet Suku Yehuda
Meninggal: 586 SM
Gelar
Didahului oleh:
Yoyakhin
Raja Yehuda
597-586 SM
Diteruskan oleh:
kerajaan berakhir

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]