Yeremia 39

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Yeremia 39 (disingkat Yer 39; Penomoran Septuaginta: Yeremia 46) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]

Teks

Waktu

Pasal ini memuat kisah yang terjadi:

  • Dalam tahun yang ke-9 pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang ke-10, telah datang Nebukadnezar, raja Babel, beserta segenap tentaranya untuk mengepung Yerusalem.[3] (~588 SM)
  • Dalam tahun yang ke-11 pemerintahan Zedekia, dalam bulan yang ke-4, pada tanggal 9 terbelahlah tembok kota itu.[4] (586 SM)

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Ketika Yerusalem direbut--dalam tahun yang kesembilan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesepuluh, telah datang Nebukadnezar, raja Babel, beserta segenap tentaranya untuk mengepung Yerusalem; [5]

Pengepungan Yerusalem berlangsung sejak tanggal 15 Januari 588 SM selama sekitar delapan belas bulan. Sepanjang masa itu kota tersebut terputus dari semua pertolongan dan bantuan dari luar; setelah beberapa waktu, kelaparan hebat mulai terasa. Kejatuhan Yerusalem dijelaskan secara terinci dalam Yeremia 52:1–34 (bandingkan 2 Raja–raja 25:1–30; 2 Tawarikh 36:1–23); kekalahan Yerusalem menggenapi nubuat-nubuat Yeremia tentang hukuman Allah atas umat yang murtad.[6]

Ayat 2

dalam tahun yang kesebelas pemerintahan Zedekia, dalam bulan yang keempat, pada tanggal sembilan bulan itu, terbelahlah tembok kota itu--[7]

Delapan belas bulan tembok kota Yerusalem terbelah dan kota itu jatuh ke tangan pasukan Babel.[6]

Ayat 14

Mereka (tentara Babel) menyuruh mengambil Yeremia dari pelataran penjagaan, lalu menyerahkannya kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan untuk membebaskannya, supaya pulang ke rumah. Demikianlah Yeremia tinggal di tengah-tengah rakyat.[8]

Perkataan dan tindakan Nebuzaradan terhadap Yeremia dijelaskan lebih lanjut dicatat di pasal berikutnya. Nebukadnezar niscaya pernah mendengar tentang nasihat Yeremia untuk tunduk kepada Babel, dan orang Babel memperlakukan dia dengan baik hati ketika mereka merebut Yerusalem. Ia diserahkan kepada perlindungan Gedalya, gubernur yang diangkat. Setelah dibebaskan, rupanya dengan tak sengaja Yeremia ditangkap lagi lalu dirantai, serta menantikan pengangkutan ke Babel; sekali lagi dia dibebaskan (Yeremia 40:1–6).[6]

Firman yang datang dari pada TUHAN kepada Yeremia, sesudah ia dilepaskan dari Rama oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, yang telah menyuruh untuk mengambilnya terbelenggu pada tangannya di tengah-tengah semua orang buangan dari Yerusalem dan Yehuda yang hendak diangkut ke dalam pembuangan ke Babel.[9]

Referensi

  1. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
  3. ^ Yeremia 39:1
  4. ^ Yeremia 39:2
  5. ^ Yeremia 39:1
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Yeremia 39:2
  8. ^ Yeremia 39:14
  9. ^ Yeremia 40:1

Lihat pula

Pranala luar