Yaoi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Maret 2013 15.01 oleh Medelam (bicara | kontrib) (Hapus 31 interwiki, migrasi ke ''item'' di Wikidata)
Contoh karya seni shōnen-ai, aslinya diterbitkan di Animexx.

Yaoi (やおい)[nb 1] juga dikenal dengan nama Boys' Love, adalah sebuah istilah populer dalam bahasa Jepang yang merujuk pada genre penerbitan media fiksi yang berfokus pada hubungan antarpria yang bersifat homoerotis maupun homoromantis. Yaoi umumnya ditujukan dan dibuat oleh wanita.

Sebagian orang Barat menganggap yaoi sama dengan shōnen-ai, yang berisi tema-tema yang hampir sama; walau demikian, materi shōnen-ai tidak eksplisit secara seksual. Fenomena yaoi telah menyebar ke luar Jepang: contohnya yaitu, munculnya kini apa yang disebut "yaoi Amerika".

Sebagian besar yaoi dibuat oleh perempuan, untuk perempuan. Setidaknya seorang antropolog menyebutkan bahwa yaoi adalah sebuah produk persilangan antara dua budaya tabu yang cukup universal: homoseksualitas dan kebebasan perempuan atas ekspresi seksual. Isi yaoi beragam mulai dari situasi romantis dengan materi dewasa yang sedang hingga subgenre yang mengandung fetishisme, meliputi anthropomorphisme, cosplay, seks tidak konsensual atau "non-con", monster, incest, orgies, shotacon, dan ilustrasi-ilustrasi tabu lain yang beragam mengenai homoseksualitas.

Terminologi

Etimologi

Yaoi merupakan singkatan dari frasa Jepang 「ヤマなし、オチなし、意味なし」 (yama nashi, ochi nashi, imi nashi), seringkali diterjemahkan menjadi "tidak ada klimaks, tidak ada poin, tidak ada permasalahan." Istilah ini muncul dan pertama kali digunakan di Jepang, barangkali sejak awal 1970-an, untuk mendeskripsikan doujinshi berisi parodi humor dan aneh; namun kemudian merujuk hanya pada materi homoseksual antarlelaki yang eksplisit secara seksual. Yaoi bukan istilah umum di Jepang; melainkan hanya spesifik bagi subkultur otaku.

Penggunaan

Penggunaan istilah yaoi cukup beragam. Beberapa bersikeras bahwa istilah ini harusnya digunakan hanya untuk doujinshi, sedangkan yang lainnya mengklaim bahwa istilah ini hanya merujuk pada materi yang diterbitkan oleh penerbit Jepang yang berspesialisasi dalam yaoi. Walau demikian, mayoritas penggemar yaoi menggunakan istilah tersebut untuk manga dan anime mana pun yang bertema homoseksualitas pria. Walau yaoi kadangkala digunakan untuk merujuk substansi homoseksual lelaki dalam film dan media cetak, secara khusus dalam karya-karya yang diciptakan para wanita, penggunaan ini secara umum dianggap sebagai suatu penyalahgunaan istilah. Artis-artis profesional Jepang, seperti Kodaka Kazuma, berhati-hati membedakan karya mereka sebagai "yaoi", bukannya "gay", saat menjelaskannya kepada audiens yang berbicara dalam bahasa Inggris.

Seme dan Uke

Dua pihak dalam suatu hubungan yaoi sering kali disebut sebagai seme ("penyerang") dan uke ("penerima"). Walau istilah ini berasal dari ilmu bela diri, keduanya telah digunakan dalam konteks seksual selama berabad-abad dan tidak mengandung konotasi negatif. Seme diturunkan dari kata kerja bahasa Jepang semeru ("menyerang") dan uke dari kata kerja ukeru ("menerima"). Walau kaum gay biasanya menggunakan istilah "top" dan "bottom", seme dan uke lebih serupa dengan "pelempar" dan "penangkap".

Seme seringkali ditampilkan sebagai stereotip laki-laki dalam kultur anime dan manga: kalem, kuat secara fisik, dan/atau protektif. Seme biasanya memiliki rahang yang lebih kokoh, rambut yang lebih pendek, dan penampilan yang lebih maskulin daripada uke.

Uke biasanya lebih androginus atau feminin dalam penampilannya dan seringkali memiliki tubuh yang lebih kecil dan kadang-kadang secara tidak realistis memiliki perilaku yang cenderung seperti anak perempuan. Si uke biasanya lebih dahulu jatuh cinta sebelum si seme.

Walau stereotip ini sangat umum, tidak semua karya yaoi seperti itu. Sebagai contoh, beberapa cerita yang diterbitkan Be x Boy menampilkan cerita dengan tema seperti seme yang lebih muda atau peran seme dan uke yang dapat ditukar. "Aturan tinggi badan", implikasi bahwa yang berbadan lebih tinggi memiliki kekuatan yang lebih besar, juga kadang-kadang dilanggar.

Yaoi vs BL

Di Jepang, materi bertema homoseksualitas pria dikategorikan sebagai shōnen-ai/BL ataukah yaoi. Terminologi ini digunakan baik oleh penerbit maupun oleh pengisi suara anime. Secara umum, yaoi merujuk pada materi yang secara seksual eksplisit, sedangkan shōnen-ai dan BL merujuk pada hubungan antarlelaki yang implisit secara seksual atau romantis nonseksual.

Doujinshi

Doujinshi yaoi, atau fanfiction, biasanya menampilkan pasangan pria-pria dari manga dan anime nonromantik yang telah dipublikasikan. Banyak dari materi tersebut dikembangkan dari karya shōnen dan seinen yang berorientasi pria yang mencakup hubungan pria-pria dan oleh penggemar dianggap memiliki nilai homoseksual. Meski demikian, penggemar genre yaoi bisa memuja pasangan pria-pria dari manga dan anime, walau mereka hanya terlibat dalam pertemanan platonis.

Walaupun para kolektor sering berfokus pada doujinshi yang didasarkan pada manga tertentu, karakter pria mana pun bisa saja menjadi subjek dari doujinshi yaoi, bahkan karakter-karakter yang bukan berasal dari manga, seperti Harry Potter dan Pirates of the Carribean.

Kebanyakan doujinshi dihasilkan oleh amatir yang seringkali bekerja di bawah suatu 'circle'; contohnya, grup CLAMP memulai sebagai circle doujinshi amatir. Meski demikian, beberapa artis profesional seperti Kodaka Kazuma dan Maki Murakami, juga menghasilkan doujinshi.

Berikut adalah beberapa judul populer yang sering menjadi subjek doujinshi yaoi:

Yaoi Amerika

Sejak yaoi Jepang meraih popularitas di Amerika Serikat, beberapa artis Amerika mulai menciptakan komik bertema gay yang disebut sebagai "yaoi Amerika". Genre baru ini telah menjadi suatu subkultur kecil di Amerika Utara. Tulisan dan seni yaoi Amerika lebih umum ditemukan di Internet, namun demikian terdapat pula manga yaoi yang diterbitkan secara profesional, antara lain Off*beat yang implisit oleh Jennifer Lee Quick, diterbitkan oleh TokyoPop; dan yang eksplisit, Incubus oleh Yayoi Neko, diterbitkan oleh Bang.

Penerbitan

Penerbit Jepang, Biblos (yang menghasilkan Be X Boy) pernah dianggap sebagai sumber utama yaoi Jepang yang diterbitkan secara profesional. Meski demikian, kebangkrutan mereka karena kegagalan proyek usaha non-yaoi mereka telah membuka kesempatan bagi para pesaingnya untuk meraih pangsa yang lebih besar di pasar manga yaoi dan BL profesional. Beberapa karya yaoi dan BL Jepang telah secara komersial diterjemahkan dan diimpor ke negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris oleh perusahaan-perusahaan seperti TokyoPop, Be Beautiful, DramaQueen, dan Digital Manga Publishing.

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Dalam pelafalan bahasa Jepang, ketiga huruf vokal tersebut diucapkan secara terpisah, menjadi kata dengan tiga mora, [ja.o.i]. Dalam bahasa Inggris kata ini sering disalahlafalkan menjadi YAH-oy.

Referensi

McLelland, Mark. Male homosexuality and modern culture in modern Japan.


Templat:Link GA