Xenobiotika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Struktur kimia dari PCB yang merupakan salah satu contoh senyawa xenobiotika

Xenobiotika adalah senyawa-senyawa asing yang tidak terdapat secara alami di lingkungan tertentu.[1]

Metabolisme[sunting | sunting sumber]

Saat obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh pasien, pada umumnya obat-obatan tersebut akan muncul kembali dari tubuh pasien dalam keadaan telah berubah.[2] Sebagian besar senyawa asing tersebut akan mengalami pengubahan dalam tubuh karena pengaruh enzim-enzim di dalam berbagai jaringan terutama hati, usus, ginjal, dan paru-paru.[2] Senyawa yang berubah ini terutama dari hasil reaksi oksidasi, biasanya akan menghasilkan metabolit yang bersifat racun.[2] Metabolit ini dapat bereaksi dengan makromolekul di dalam tubuh seperti DNA dan protein.[2] Strategi utama tubuh saat menemukan senyawa xenobiotika adalah mengubahnya menjadi derivat yang lebih hidrofilik.[2] Proses pengubahan ini memiliki tujuan yaitu agar senyawa asing dapat disaring oleh ginjal dan keluar melalui saluran urin tubuh.[2]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Aktivitas metabolisme senyawa xenobiotika dan senyawa-senyawa lainnya dapat diinduksi dengan penambahan senyawa xenobiotika.[2] Hal ini disebabkan oleh produksi enzim yang diinduksi oleh senyawa xenobiotika.[2] Proses ini disebut induksi enzim, dan proses ini tergantung pada dosis senyawa yang diberikan.[2] Sistem enzim yang banyak berinteraksi dengan obat adalah CPY450.[2] Sistem enzim ini banyak bertanggung jawab terhadap proses biotransformasi.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Anzenbacher P, Zanger UM. 2012. Metabolism of Drugs and Other Xenobiotics. Weinheim: Wiley-VCH.
  2. ^ a b c d e f g h i j k Cairns D. 2004. Intisari Kimia Farmasi. Jakarta: EGC.