Willy Aditya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Willy Aditya
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Daerah pemilihanJawa Timur XI
Mayoritas190.814 suara
Informasi pribadi
Lahir12 April 1978 (umur 46)
Solok, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
Partai politikNasDem
Suami/istriYemmi Livenda
Anak3
Alma materINS Kayutanam
Universitas Gadjah Mada
ITB-Cranfield University, Inggris
PekerjaanPolitikus
Dikenal karenaKetua Umum Liga Mahasiswa NasDem
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Willy Aditya

Willy Aditya, S.Fil., M.T. (lahir 12 April 1978) adalah seorang aktivis dan politikus Partai NasDem[1] yang menjabat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) periode 2019–2024.

Ia termasuk salah seorang deklarator Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat yang dideklarasikan pada tanggal 1 Februari 2010. Ormas itu dideklarasikan oleh 45 orang tokoh Indonesia dari berbagai kalangan, di antaranya Surya Paloh, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ahmad Syafii Maarif, Siswono Yudo Husodo, Anies Baswedan, Jeffrie Geovanie, Bachtiar Aly, Patrice Rio Capella, Didik J. Rachbini, Basuki Tjahaja Purnama, Ferry Mursyidan Baldan, Syamsul Mu'arif, Franky Sahilatua, Ilham Arief Sirajuddin, Meutya Hafid, Sayed Fuad Zakaria, Khofifah Indar Parawansa, Budiman Sudjatmiko serta beberapa orang tokoh lainnya.[2] Willy Aditya kemudian menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Pusat di organisasi masyarakat (ormas) Nasional Demokrat itu.

Setelah berdirinya Partai NasDem, dia dipercaya menjadi ketua umum pada salah satu organisasi sayap partai, yaitu Liga Mahasiswa NasDem (LMN).[3][4] Dalam Pemilu 2014, ia juga dipercaya untuk maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Partai Nasdem untuk daerah pemilihan Jawa Barat VII dengan nomor urut 1. Namun, ia tidak berhasil terpilih.

Pada Pemilu 2019, Willy Aditya berhasil menjadi Anggota DPR-RI dari Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jawa Timur XI dengan perolehan 190.814 suara.[5][6]

Latar belakang, pendidikan, dan aktivisme[sunting | sunting sumber]

Willy Aditya dilahirkan di Kampung Jawa, Kota Solok, Sumatera Barat pada 12 April 1978. Ia merupakan anak dari pasangan Syamsuddin Lubis, seorang Mandailing, dan Asna Hasan, yang memiliki darah Jawa. Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 11 Kota Solok (1985-1991) dan SMP Negeri 1 Solok (1991-1994).[6] Ketika bersekolah, ia mengaku bahwa dirinya termasuk siswa cerdas karena menjadi pemuncak kelas dan dipercaya mewakili sekolahnya untuk mengikuti perlombaan olimpiade dan olahraga, walaupun ia suka berkelahi. Ia mendapat nilai 9,98 ketika lulus dari SMP. Awalnya ia berniat untuk mendaftar di SMA Taruna Nusantara, tetapi tidak kesampaian karena ia ditabrak orang mabuk saat perjalanan mendaftar ke sana. Ia akhirnya melanjutkan pendidikan di SMA Plus INS Kayutanam, Padang Pariaman (1994-1997).[6] Di sekolah yang ketika itu dipimpin oleh sastrawan A.A. Navis itu, ia mengaku ditempa perihal karakter dan kedisplinan, bahkan akhirnya ia mengaku menjadi seorang yang gila membaca banyak buku.[7]

Setelah lulus SMA, ia diterima melalui jalur undangan untuk berkuliah di Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat itu, Willy bergabung dengan sejumlah organisasi kemahasiswaan kampus. Ia menjadi pendiri Kelompok Studi Selendang Biru, Pemimpin Redaksi (Pemred) Pers Mahasiswa (Persma) Lumut Kehutanan, anggota Jama'ah Shalahuddin UGM, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Mahasiswa UGM serta Sekjen Dewan Mahasiswa Nasional.[6] Uang bulanan yang dikirim orang tuanya lebih banyak ia habiskan untuk membeli buku, sementara untuk bertahan hidup ia menjadi marbot masjid dan mengikuti banyak seminar untuk kemudian ia tulis dan dikirimkan ke surat kabar agar mendapat honorarium. Karena kegiatan aktivismenya, kuliahnya menjadi terbengkalai hingga mendapat Indeks Prestasi nol koma. Oleh sebab itu, akhirnya statusnya diberhentikan sebagai mahasiswa oleh rektornya, alih-alih oleh dekan. Ia merasa bahwa jasanya yang telah menghidupkan kembali pers mahasiswa fakultasnyalah yang membuat pimpinan fakultas berutang budi kepadanya.[7]

Pada 2001, Willy kembali memulai studi dengan mengambil Jurusan Filsafat Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia mengaku bersemangat dan mendapatkan kembali jati dirinya sehingga pada 2004, ia berhasil menyelesaikan studi[6] dengan meraih gelar Sarjana Filsafat dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,8.[7] Ia menempuh gelar ganda (double degree) S-2 Defence and Security Studies, kerja sama Institut Teknologi Bandung dan Cranfield University United Kingdom (2006-2008).[6][8][9]

Kegiatan[sunting | sunting sumber]

  • Direktur Eksekutif Populis Institute
  • Wakil Sekretaris Jenderal Nasional Demokrat
  • Ketua Umum Liga Mahasiswa NasDem
  • Sekjen Liga Mahasiswa Nasdem (LMN)
  • Direktur Sekolah Demokrasi Tangerang Selatan

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Profile Caleg" Diarsipkan 2014-02-01 di Wayback Machine. Situs Partai NasDem. Diakses 30 Januari 2014.
  2. ^ "Ini 45 Deklarator Nasional Demokrat" VIVA News, 1 Februari 2010. Diakses 25 April 2013.
  3. ^ "Pengurus Liga Mahasiswa NasDem" Diarsipkan 2013-01-09 di Wayback Machine. Liga Mahasiswa Nasdem, Diakses 25 April 2013.
  4. ^ "Penyerahan Pataka Liga Mahasiswa NasDem" Diarsipkan 2012-11-03 di Wayback Machine. Partai NasDem, 18 November 2011. Diakses 25 April 2013.
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-02. Diakses tanggal 2021-05-30. 
  6. ^ a b c d e f "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-02. Diakses tanggal 2021-05-30. 
  7. ^ a b c https://willyaditya.com/profil-kumuliakan-hidupku-dengan-ilmu-dan-perjuangan/
  8. ^ https://web.archive.org/web/20220626074822/https://nasdem.id/staging/2017/11/04/willy-aditya-matang-bersama-rakyat/
  9. ^ https://antikorupsi.org/id/article/willy-aditya

Pranala luar[sunting | sunting sumber]