Wikipedia:Indigo/Artikel

Daftar tugas[sunting sumber]

Komentar Pimpro Proyek kemana nih? Daftar tugas buat pelaksanaan proyek belom juga dibuat, apa masih ngumpulin resource? ‹› ™ 11.20, 27 Februari 2013 (WIB)

Hadir :-) Lagi fokus ke proposal nih, akan meeting dengan Indonesia Menyala minggu depan. Sore ini akan ditampilkan daftarnya. --Ricky Setiawan (bicara) 27 Februari 2013 09.06 (UTC)[balas]

Daftar artikel[sunting sumber]

Berikut adalah artikel-artikel yang dicalonkan untuk masuk dalam ensiklopedia cetak untuk anak. Dari seluruh artikel yang dicalonkan, tim sukarelawan diharapkan menandai artikel-artikel yang tidak sesuai dengan tujuan ensiklopedia cetak ini dengan membubuhkan templat beserta alasannya di samping judul artikel tersebut.

Sebagai catatan pengingat, artikel yang akan dimasukkan dalam ensiklopedia ini adalah artikel yang membahas hal-hal yang sering ditemui oleh anak dalam kehidupan sehari-hari.

Ini cara memilih yang tidak efektif dan tidak efisien sama sekali. Lebih baik memilih menurut topik di bawah. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢bicara｣ 17.48, 28 Februari 2013 (WIB)

Berdasarkan WP:VITAL[sunting sumber]

Dengan asumsi WP:VITAL mewakili semua cabang pengetahuan secara merata, satu artikel untuk setiap topik akan memberi kita 43 artikel. 7 sisanya dapat digunakan untuk lebih banyak mengenai topik Indonesia. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢rembuk｣ 00.09, 25 Februari 2013 (WIB)

Biografi
1. Tokoh agama
2. Aktor, penari, model
3. Sutradara dan penulis film
4. Penulis, penulis sandiwara, dan penyair
5. Pemusik dan komposer
6. Seniman dan arsitek
7. Penemu, ilmuwan, dan matematikawan
8. Penjelajah
9. Filsuf dan ilmuwan sosial
10. Tokoh politik
Peristiwa sejarah
Konsep geografi
Negara, Hukum dan Politik
Ilmu pasti
Humaniora
1. Keluarga
2. Budaya
3. Ilmu sosial
4. Ilmu bahasa
5. Ilmu ekonomi
6. Ilmu politik
7. Olahraga dan rekreasi
8. Agama dan kepercayaan
Ilmu alam
1. Astronomi
2. Biologi
3. Ilmu kesehatan
4. Fisika
5. Kimia
6. Ilmu bumi
Ilmu terapan
1. Elektronik
2. Industri
3. Informatika
4. Komputer
5. Material
6. Militer
7. Transportasi
8. Teknologi umum
Rumah Tangga
1. Makanan
2. Minuman

Berdasarkan en:Wikipedia:Vital_articles/Level/2

100 artikel terpenting: (sudah ada versi jv.wp-nya (jv:Wikipedia:100 Artikel Wigati), tapi belum ada di id.wp. Daftar ini disesuaikan untuk target pembaca proyek ini. Saat ini berisi 50 artikel. -Bennylin ^?bicara? 00.16, 25 Februari 2013 (WIB)

Seni (2)[sunting sumber]

~~Arsitektur~~ Ditolak Ricky
Film
Musik

Geografi (3)[sunting sumber]

Sejarah (1)[sunting sumber]

Peradaban/Sejarah dunia

Bahasa (2)[sunting sumber]

Kehidupan (7)[sunting sumber]

Matematika (3)[sunting sumber]

Filsafat (6)[sunting sumber]

Ilmu (8)[sunting sumber]

Air
Alam semesta
~~Astronomi~~ Ditolak Ricky
Binatang
~~Biologi~~ Ditolak Ricky
~~Fisika~~ Ditolak Ricky
Iklim
~~Kimia~~ Ditolak Ricky
Manusia
Pengobatan
Statistik
Tanaman/Tumbuhan

Masyarakat (10)[sunting sumber]

Teknologi (9)[sunting sumber]

Artikel topikal[sunting sumber]

Pembicaraan yang berhubungan: Pembicaraan Wikipedia:ProyekWiki ensiklopedia cetak untuk anak#Tentang Pemilihan Artikel

Yang dicetak tebal sudah pasti.

Topik: Negara[sunting sumber]

Berapa banyak anak-anak yang bisa bahasa Belanda/peduli tentang Belanda? Menurut saya mereka tidak begitu peduli tentang negara satu ini di era modern ini. Lebih baik pilih salah satu dari kelima negara terbesar di dunia. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢dialog｣ 17.44, 28 Februari 2013 (WIB)
Minimal mereka tau dari pelajaran sekolah bahwa Belanda itu pernah menjajah Indonesia. Tapi okelah, bagaimana kalau Inggris mengingat bahasa Inggris adalah bahasa dunia? ‹› ™   17.57, 28 Februari 2013 (WIB)
Kalau masih ada slot saja... Dan karena yang lebih tenar adalah bahasanya, bisa masuk di bagian #Bahasa di bawah. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^{｢musyawarah｣} 18.02, 28 Februari 2013 (WIB)
Wah masih banyak yang bisa diutarakan tentang Inggris selain bahasa, GMT untuk UTC-0 misalnya atau penjajah terbesar dunia? ‹› ™   18.06, 28 Februari 2013 (WIB)
Sepakat dengan Da Iwan di atas. Inggris rasanya lebih layak. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 28 Februari 2013 11.25 (UTC)[balas]
Inggris atau Britania Raya? *engingeng* ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^{｢mufakat｣} 18.29, 28 Februari 2013 (WIB)
Saya juga Setuju dengan Bro  ™   di atas, namun saya kira yang lebih tepat diambil/dipilih adalah topik Negara “Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara” daripada topik Negara “Kerajaan Inggris”, sebab sesungguhnya “Kerajaan Inggris” adalah merupakan sebuah negara berdaulat hanya sampai tanggal 1 Mei 1707. Kemudian Undang-Undang Kesatuan yang menyatakan bahwa “Kerajaan Inggris” dan “Kerajaan Skotlandia” disatukan secara politik untuk membentuk “Kerajaan Britania Raya” disahkan pada tahun 1707. Setelah itu pada tahun 1801, “Kerajaan Britania Raya” bersatu dengan “Kerajaan Irlandia” dengan disahkannya Undang-Undang Kesatuan 1800 dan kemudian namanya berganti menjadi “Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia”. Lalu pada tahun 1922, “Negara Bebas Irlandia” berdiri sebagai suatu domini yang terpisah, namun enam county di Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian dari “Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia”, yang kemudian namanya diubah lagi menjadi “Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara”, yaitu konteks Negara “Britania Raya” yang dikenal hingga saat ini.

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 12.00 (UTC).[balas]

Jepang

Malaysia

Saran saya, daripada mengambil topik Negara “Malaysia” yang beberapa kali berkonfrontasi dengan Negara “Indonesia” dan sering berpolemik dengan Indonesia (terakhir pada tiga bulan yang lalu, Mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainuddin Maidin, memberikan gambaran negatif soal Presiden Indonesia ketiga, B.J. Habibie, berita selengkapnya yang diturunkan oleh situs berita terkemuka di Indonesia, Tempo.co; dapat dilihat di sini ataupun di sini), alangkah baiknya lagi apabila kita menggantikannya dengan topik Negara “Tiongkok”. Lagipula dari segi latar belakang bahasa, seni dan budaya antara Negara “Indonesia” dengan Negara “Malaysia” sebagian besar ada kemiripan, sehingga Negara “Malaysia” bisa dengan berani-beraninya mengklaim beberapa kekayaan budaya asli Negara “Indonesia” menjadi budaya asli negaranya. (Lihat berita selengkapnya di sini dan di sini)

Pertimbangan saya adalah sebagai berikut :

Sebab Negara “Tiongkok” belakangan ini telah menjelma merupakan salah satu negara berperekonomian maju di Asia, yang perlahan namun pasti berkembang menjadi raksasa ekonomi dunia dan bahkan diprediksikan pada tahun-tahun 2020-an Negara “Tiongkok” akan menjadi negara adidaya ekonomi dunia, yang mana pada saat itu Negara “Tiongkok” diprediksikan berhasil menggeser dominasi Negara “Amerika Serikat” pada perekonomian dunia, yang pada tahun 2010 lalu Negara “Amerika Serikat” dilaporkan masih menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. (Lihat berita selengkapnya di sini dan di sini)
Sebab peradaban “Cina” adalah merupakan salah satu peradaban tertua di dunia, yang terdiri dari sejarah dan budaya beberapa negara yang ada sejak 6 milenia yang lalu, dan juga adalah merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia, dengan populasi melebihi 1,3 miliar jiwa, yang mayoritas merupakan bersuku bangsa Han. Negara “Tiongkok” juga adalah negara yang terbesar di Asia Timur, dan ketiga terluas di dunia, setelah Rusia dan Kanada. Negara “Tiongkok” berbatasan dengan 14 negara: Afganistan, Bhutan, Myanmar, India, Kazakhstan, Kirgizia, Korea Utara, Laos, Mongolia, Nepal, Pakistan, Rusia, Tajikistan dan Vietnam.

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 09.47 (UTC).[balas]

Suka -- Aldo Samulo (bicara) 2 Maret 2013 10.01 (UTC).[balas]

Saya pada umumnya setuju pada usul bung Erwin untuk memasukkan Cina, tapi saya kecewa dengan sentimen anti-Malaysia yang terkandung di dalam argumen tersebut. Mengapa harus memasukkan kasus Zainuddin Maidin ke argumen Anda? Apakah cuma karena Zainuddin Maidin anak-anak itu tidak dapat mengakses informasi tentang Malaysia? Apakah cuma karena Zainuddin Maidin mengkritik Habibie lalu Anda membenci seluruh orang di negara tersebut? Apakah semua orang Malaysia membenci Indonesia? Tidak. Jangan sampai karena Anda terprovokasi dengan kata-kata seseorang, lalu Anda membenci negara asal orang tersebut, padahal negara sama sekali tak bertanggungjawab atas pernyataan sang menteri pensiunan itu. Hindari stigmatisasi. Kita sedang berusaha menyediakan sebuah ensiklopedia lengkap untuk anak-anak, yang memenuhi sudut pandang netral dan tidak mengandung sentimen negatif terhadap suatu negara. Kenetralan suatu artikel Wikipedia. adalah sesuatu yang tak dapat diubah, non-negotiable. Saya kira beberapa sekolah yang menjadi sasaran proyek ini terletak dekat/berbatasan/berhubungan dekat dengan wilayah-wilayah Malaysia. Mereka tentu menginginkan sebuah informasi yang jelas dan tidak campur aduk dengan kontroversi segala macam tentang negara tetangga mereka, negara yang wilayahnya sepelemparan batu dari rumah mereka, bukan tentang sebuah negara yang nun jauh di sana. Dengan ini saya tetap mendukung pencalonan Malaysia. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 2 Maret 2013 13.33 (UTC).[balas]

Apakah Bro SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} tidak membaca argumentasi saya yang kedua? Di sana kan jelas saya juga katakan bahwa :

“

Lagipula dari segi latar belakang bahasa, seni dan budaya antara Negara “Indonesia” dengan Negara “Malaysia” sebagian besar ada kemiripan, sehingga Negara “Malaysia” bisa dengan berani-beraninya mengklaim beberapa kekayaan budaya asli Negara “Indonesia” menjadi budaya asli negaranya.

”

~~(Lihat berita selengkapnya di sini dan di sini)~~

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 14.14 (UTC).[balas]

Hai Mas Erwin, Wikipedia Bahasa Indonesia bukan spesifik punya bangsa Indonesia. Banyak pengguna dari Malaysia yang juga berperan membesarkan dan jadi pelopor di sini. Jadi harap tidak membawa sentimen kebencian Malaysia-Indonesia. Jika ingin menggagalkan Malaysia menjadi salah satu artikel, silakan gunakan argumen lain. Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 14.18 (UTC).[balas]

Okay-lah kalau begitu Bro Hariadhi - ^Ngobrol,

Bersama ini saya menyatakan dengan tulus meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para pengguna yang berasal dari Negara “Malaysia”, maka dengan demikian saya juga membatalkan pernyataan saya di atas dengan mencoretnya.

Namun saya tetap mengusulkan supaya Negara “Tiongkok” dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalamnya, dengan pertimbangan saya adalah sebagai berikut :

Sebab Negara “Tiongkok” belakangan ini telah menjelma merupakan salah satu negara berperekonomian maju di Asia, yang perlahan namun pasti berkembang menjadi raksasa ekonomi dunia dan bahkan diprediksikan pada tahun-tahun 2020-an Negara “Tiongkok” akan menjadi negara adidaya ekonomi dunia, yang mana pada saat itu Negara “Tiongkok” diprediksikan berhasil menggeser dominasi Negara “Amerika Serikat” pada perekonomian dunia, yang pada tahun 2010 lalu Negara “Amerika Serikat” dilaporkan masih menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. (Lihat berita selengkapnya di sini dan di sini)
Sebab peradaban “Cina” adalah merupakan salah satu peradaban tertua di dunia, yang terdiri dari sejarah dan budaya beberapa negara yang ada sejak 6 milenia yang lalu, dan juga adalah merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia, dengan populasi melebihi 1,3 miliar jiwa, yang mayoritas merupakan bersuku bangsa Han. Negara “Tiongkok” juga adalah negara yang terbesar di Asia Timur, dan ketiga terluas di dunia, setelah Rusia dan Kanada. Negara “Tiongkok” berbatasan dengan 14 negara: Afganistan, Bhutan, Myanmar, India, Kazakhstan, Kirgizia, Korea Utara, Laos, Mongolia, Nepal, Pakistan, Rusia, Tajikistan dan Vietnam.

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 14.40 (UTC).[balas]

Kalau alasannya begitu, saya bisa dukung. ~~Inggris~~Britania Raya saat ini lebih baik ditukar dengan Cina (seandainya perlu membatasi 5 negara) Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 17.17 (UTC)[balas]

Saya tidak setuju Malaysia digusur. Saya kira kita harus memasukkan satu negara tetangga terdekat, yang sering berinteraksi dengan Indonesia, dan menurut saya itu adalah Malaysia atau Singapura. Bagaimana pula ceritanya tahu negara yang jauh tapi yang dekat saja tidak dikenal? Alternatif: masukkan ASEAN. Gombang (bicara) 11 Maret 2013 08.19 (UTC)[balas]

Daripada meributkan negara mana yang harus dipilih, bagaimana kalau topik negara ini kita ganti menjadi benua, kan ada 5 benua (Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia) + 1 benua Antartika. Nantinya dapat diceritakan sedikit tentang negara-negara yang ada di benua tersebut. --Eddy bf (bicara) 2 Maret 2013 22.23 (UTC)[balas]

Nah ini usul bagus. Kalau memilih negara pasti ada yang terlewatkan. Sebagai contoh kenapa kita memasukkan Malaysia tapi tidak Singapura? Cina tapi tidak India? Memasukkan artikel benua atau wilayah bisa mencakup negara-negara penting. Gombang (bicara) 11 Maret 2013 08.24 (UTC)[balas]

Topik: Indonesia[sunting sumber]

Indonesia PW:ANAK/1
Lho persis di bagian atas ini (bagian "Topik: Negara") kan sudah ada Indonesia; kenapa koq pada bagian ini (bagian "Topik: Indonesia"), pada sub-bagian/poin ini (poin Indonesia) diulangi lagi pembahasan dengan judul yang sama persis?

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 19.52 (UTC).[balas]
Pembicaraan_Wikipedia:ProyekWiki_ensiklopedia_cetak_untuk_anak#Tentang_Pemilihan_Artikel. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢bicara｣ 13.02, 3 Maret 2013 (WIB)
Jakarta
Bali
Bahasa Indonesia
Sejarah Indonesia

Topik: Olahraga[sunting sumber]

Sepak bola
~~Bola basket~~ diganti Berenang, mengingat daerah kepulauan (terpencil) ‹› ™ 18.06, 3 Maret 2013 (WIB)
Nah begitu donk Bro Iwan Novirion, ingat sama anak-anak yang tinggal di daerah kepulauan (terpencil) atau daerah pelosok pesisir yang terpencil,

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 3 Maret 2013 14.40 (UTC).[balas]
Setuju berenang. Awas hasil editannya jangan sampai diketawain mereka yang lebih jago dari kita-kita Hariadhi - ^Ngobrol 3 Maret 2013 21.24 (UTC)[balas]
Bulu tangkis
Bola voli
Sepak takraw
Kenapa sepak takraw? ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢rapat｣ 21.53, 28 Februari 2013 (WIB)
Saya rasa kita paling tidak harus menambahkan satu olahraga tradisional dari Indonesia. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 1 Maret 2013 13.36 (UTC)[balas]
Kalau begitu usulnya menarik juga. Sekalian kita masukkan Silat. Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 14.39 (UTC)[balas]
Berdasarkan popularitas saja. Inga.. inga... 50 artikel :) ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^{｢runding｣} 23.18, 2 Maret 2013 (WIB)

Wokeeee. Harusnya voli bisa digeser bukan? :)) Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 17.00 (UTC)[balas]
Ini berdasarkan Wikipedia:Statistik#Halaman_yang_paling_sering_dikunjungi, tapi membaca komentar Anda, ini jadi terlihat tidak penting dan bisa diganti dengan topik usulan Anda. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢debat｣ 00.53, 3 Maret 2013 (WIB)

Bolehkah saya mengusulkan sepak takraw diganti dengan Olimpiade mengingat olimpiade adalah kompetisi olahraga multi-event tertua dan terbesar di seluruh dunia. --Eddy bf (bicara) 2 Maret 2013 22.13 (UTC)[balas]
Bagaimana kalau yang diganti itu Sepak bola, bung Edy...? ‹› ™ 18.01, 3 Maret 2013 (WIB)
Setuju. Sepakbola walaupun populer bukan cabang olahraga yang ada prestasinya. Hariadhi - ^Ngobrol 3 Maret 2013 21.35 (UTC)[balas]
Cabang olahraga yang tidak berprestasi itu justru yang jadi kegemaran anak-anak kampung. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 10 Maret 2013 10.00 (UTC)[balas]

Topik: Ilmu pengetahuan[sunting sumber]

Topik: Bahasa[sunting sumber]

Topik ini rasanya cukup 2 saja, Indonesia dan Inggris. Biar ada slot utk yg lain. ‹› ™ 23.29, 2 Maret 2013 (WIB)

Setuju ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢cakap｣ 23.36, 2 Maret 2013 (WIB)

Kalaupun butuh tambahan, bisa masukkan Bahasa Melayu sebagai induk Bahasa Indonesia dan sempat menjadi lingua franca perdagangan. Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 17.48 (UTC)[balas]

Topik: Kehidupan[sunting sumber]

Topik: Masyarakat[sunting sumber]

Topik: Biografi tokoh[sunting sumber]

Menurut saya, tokoh sebaiknya sesedikit mungkin, atau bila perlu tidak usah sama sekali. ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^{｢bincang｣} 23.20, 2 Maret 2013 (WIB)

Setuju, lebih bermanfaat disisakan untuk topik biologi. Ada banyak artikel penting yang perlu masuk di sana. Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 17.45 (UTC)[balas]

Saya rasa Soekarno dan Muhammad Hatta sangat perlu kita masukkan mengingat beliau berdua adalah bapak proklamator kemerdekaan RI. --Eddy bf (bicara) 2 Maret 2013 22.16 (UTC)[balas]

Begini saja, Soekarno dan Hatta digabungkan dalam satu artikel, Proklamator Kemerdekaan Indonesia. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 2 Maret 2013 22.59 (UTC)[balas]

Begitu juga boleh bung. Jika begitu dimasukkan saja menjadi bagian dari Topik Indonesia. Dan Topik Biografi ini dihilangkan saja. --Eddy bf (bicara) 2 Maret 2013 23.37 (UTC)[balas]

Abdurrahman Wahid
Mengapa harus Gus Dur? — Farras^{La Poste} 2 Maret 2013 12.20 (UTC)[balas]
Setuju, lebih baik Sudirman atau Diponegoro untuk kalangan pahlawan. Kalangan presiden sudah diwakili Soekarno. Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 14.24 (UTC)[balas]
Obama

Mengapa Obama ya? Saya rasa khawatir dituduh bias apabila Obama dimasukkan sementara SBY tidak. Sementara saya juga tidak sepakat bila memasukkan SBY, karena dikhawatirkan dituduh bias politik. --Ricky Setiawan (bicara) 10 Maret 2013 08.57 (UTC)[balas]

Soekarno

Topik: Wikipedia[sunting sumber]

Wikipedia PW:ANAK/2
~~Nupedia~~
Ya ampun, yang mengusulkan mbok ya mikir, 50 artikel kok mau dimasukin Nupedia :D ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢cerita｣ 23.20, 2 Maret 2013 (WIB)

Topik: Lain-lain[sunting sumber]

World-Wide “**SmartPhone**” Mobile Operating System Market Share.

Sebaiknya Telepon genggam diganti dengan “Android” saja, karena saat ini teknologi “Android” sudah menjadi “Market Leader” pada pasar “SmartPhone” dunia mengungguli kedua pesaing beratnya, yakni: “iPhone” dan juga “BlackBerry”. (Lihat grafik dan tabel perbandingan selengkapnya di sini dan di sini)

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 13.10 (UTC).[balas]

Tidak setuju. Anak-anak yang menjadi sasaran harus tahu tentang perangkatnya dulu. Android terlalu berat. Telepon genggam lebih familiar. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 2 Maret 2013 13.15 (UTC)[balas]

yup ‹›

™

20.21, 2 Maret 2013 (WIB)

Tidak setuju dengan pendapat dari Bro SpartacksCompatriot ^{lapak stensil},

Sebab putra sulung saya (yang bernama Y.G. Carolouise Mulialim) yang saat ini baru berusia 6(enam) tahun saja sudah sangat fasih menggunakan tablet berbasiskan sistem operasi “Android”, ia bahkan sudah paham cara mengunduh applikasi-applikasi kesukaannya pada “Google Play” (dahulu adalah bernama “Market Android”), setelah itu lalu di-install pada tablet miliknya. Padahal bayangkan kami ini hidup di sebuah kota terpencil di lereng pegunungan dan lembah di pulau Flores, propinsi Nusa Tenggara Timur, yang mana boleh dikatakan bahwa kami-kami ini yang hidupnya berdomisili di wilayah Indonesia bagian Timur adalah orang-orang yang jauh dari pemerataan teknologi alias “GAPTEK”, dan jauh tertinggal dari sumbernya perkembangan teknologi canggih seperti orang-orang yang hidupnya di pulau Jawa itu e……

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 13.52‎ (UTC).[balas]

Dijadikan insertion saja, kalaupun benar dianggap penting. Tapi sebaiknya dihindari brand tertentu karena takutnya nanti dituduh kita beriklan. Bagi fanatik OS tertentu pasti jadi pertanyaan, kalau Android masuk, kenapa iPhone ga? Kenapa Windows Phone ga? Saran saya juga termasuk dengan brand Playstation, nanti akan muncul pertanyaan: Kok xBox ga masuk? Kok Nintendo ga masuk? Karena ini sifatnya fundraising, bisa2 kita kehabisan energi hanya untuk menjelaskan itu saja. Mohon diingat target kita anak SD Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 14.02 (UTC)[balas]

Nah, sepakat. SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 2 Maret 2013 14.07 (UTC)[balas]

Saya ngusulin PS bukan berpikir lantaran brand, karena seingat saya ini yang paling umum diketahui anak, xBox dan nitendo biasanya hanya pada kalangan terbatas. Lagi pula tujuannya memancing minat khan? Hingga kalau ingin tau selain PS ya tinggal diarahkan membuka Wikipedia. ‹›

™

23.35, 2 Maret 2013 (WIB)

Nanti targetnya anak sekolah pedalaman, uda iwan. Nonton TV saja mereka sulit sekali. Justru mereka ini ga bisa buka wikipedia, makan kita sediakan buku cetak, bukan mengarahkan mereka membuka wikipedia :) Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 16.59 (UTC)[balas]

WooT!

Hare gene nonton TV susah??? Bubarkan saja Departemen Penerangan. ‹›

™

03.49, 3 Maret 2013 (WIB)

Departemen Penerangan sudah tak ada, antek Orba itu. Adanya Kemenkominfo. *dibahas*

SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 2 Maret 2013 23.01 (UTC)[balas]

WooT!

Ini bukan jaman Orba lagi???? Jadi jaman apa dwonk?

‹›

™

14.24, 3 Maret 2013 (WIB)

Kenyataannya begitu. Apa yang disebut pedalaman ini benar-benar pedalaman. Beberapa daerah tujuan bahkan hanya bisa dimasuki lewat jalan laut selama berjam-jam. Jadi jangan dibayangkan cuma sekelas Sukabumi atau Sleman. Begini saja deh, minggu depan siapa yang mau main ke Indonesia Menyala. Nanti kita bisa minta pertimbangan mereka juga artikel apa yang perlu dan bisa dimasukkan Hariadhi - ^Ngobrol 3 Maret 2013 08.23 (UTC)[balas]

Saya sangat

Setuju sekali dengan yang dikatakan oleh Bro Hariadhi

dan itu sangat masuk akal sekali lho?! Sorry, Bro Iwan Novirion harus ingat bahwa sampai saat ini yang namanya pemerataan pembangunan infrastruktur sampai ke masuk ke pelosok desa-desa yang terpencil masih belum terpenuhi dengan baik dari pemerintah pusat, apalagi untuk masyarakat Indonesia yang hidupnya di daerah-daerah terisolir ataupun daerah-daerah yang belum dijangkau adanya transportasi yang memadai, seperti masyarakat yang hidupnya di pedalaman-pedalaman Kalimantan yang hanya dapat dijangkau dengan perahu; kemudian hampir sebagian besar masyarakat yang hidup di papua, yang mana di sana sama sekali belum ada infrastruktur jalan antar kota-kota kecamatan dan kota-kota kabupaten (perlu Bro Iwan Novirion ketahui pula bahwa pesawat terbang adalah merupakan alat transportasi utama disebagian besar kabupaten yang ada di Papua); lalu untuk hampir semua wilayah di propinsi Nusa Tenggara Timur ini harus ditempuh dengan angkutan pedesaan model truk serba-guna seperti gambar terlampir. Dengan transportasi yang serba minim dan tak lancar tersebut, maka pasti akan mengakibatkan ekonomi masyarakat pedesaan setempat pun terganggu, sehingga hasil bumi yang mereka peroleh tak dapat didistribusikan dengan baik, nah selanjutnya mereka darimana akan punya uang buat beli barang-barang kebutuhan elektronik seperti yang Bro Iwan Novirion maksudkan tersebut di atas?

Saya sudah pernah hidup di pelosok desa-desa yang terpencil, yang mana kalau malam hari “GELAP-GULITA” alias tak ada yang namanya "Listrik Masuk Desa", dan kalau mau ke mana-mana harus naik angkutan pedesaan model truk serba-guna tersebut. Jadi cobalah berpikir, buat apa mereka membeli Televisi kalau tidak bisa dinyalakan dan ditonton, kan bisa-bisa akhirnya menjadi besi tua saja alias menjadi barang pajangan saja e……

Makanya saya mengajak kepada para generasi muda bangsa zaman ini, mbok ya sekali-sekali membuat sebuah tulisan dan penelitian mengenai “Kehidupan Di Pelosok Pedesaan Terpencil”, pasti baru tahu bagaimana rasanya hidup di tempat yang fasilitasnya serba minim, ikut menyatu dengan kehidupan masyarakat bawah guna merasakan bagaimana pahit dan manisnya kehidupan mereka.

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 3 Maret 2013 09.56 (UTC).[balas]

Jadi, apa hubungannya Anda pernah tinggal di desa yang tanpa listrik dengan pencalonan artikel telepon genggam untuk masuk ensiklopedia anak? SpartacksCompatriot ^{lapak stensil} 3 Maret 2013 10.05 (UTC)[balas]

Lho ini kan menyambung pembicaraannya Bro Iwan Novirion yang tak percaya kalau di pedesaan itu masih banyak sekali orang yang punya Televisi, apalagi mau menggali informasi melalui "Internet" dan "Wikipedia", nah buat kebutuhan sehari-hari saja sudah minim koq mau beli yang macam-macam???

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 3 Maret 2013 10.12 (UTC).[balas]

4. PlayStation

So yesterday.... ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^{｢komunikasi｣} 23.24, 2 Maret 2013 (WIB)

Setuju tidak relevan Hariadhi - ^Ngobrol 3 Maret 2013 21.29 (UTC)[balas]

5. BlackBerry

Almost so yesterday.... ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^{｢komunikasi｣} 23.24, 2 Maret 2013 (WIB)

Kalau begitu, saya usul bagaimana jika memasukkan Radio, Tape, ataupun berbagai peralatan yang sudah merakyat masuk ke pelosok desa-desa yang terpencil sekalipun, mengingat notabene peralatan-peralatan ini harganya saat ini sudah sangat terjangkau oleh kalangan masyarakat tak mampu.

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 18.44 (UTC).[balas]

Radio ok. Tape kayanya zaman sekarang udah ga ada yang jual (CMIIW) Hariadhi - ^Ngobrol 3 Maret 2013 21.29 (UTC)[balas]

Topik: Biologi[sunting sumber]

Jalak suren
Turi (anak-anak kampung tahu tumbuhan yang satu ini)
Gandaria (banyak di Jawa)
Cucak kuning
Cucak kuricang

Maksimal lima, dan harus yang paling penting dari yang terpenting :) (Ingat, slotnya cuma 50) Lagipula, biologi masuk bagian dari #Topik: Ilmu pengetahuan ‑Ｂｅｎｎｙｌｉｎ ^｢rapat｣ 21.53, 28 Februari 2013 (WIB)

Oke, ini mah penting,. Sebab yg sy tahu anak2 kampung itu pasti tau sama spesies2 di atas. Ya sudahlah, gabung saja ke topik ilmu pengetahuan. --~~Akbar~~ ini dari Kalbar 1 Maret 2013 06.05 (UTC)[balas]

Jangan diasumsikan Jawa. Ini tujuannya desa terpencil lho, Misal Bengkalis (sumatera), Tulang Bawang (Sumatera), Paser (kalimantan), Majene (sulawesi barat), Sangihe (sulawesi utara) dsb. Jawa hanya punya 2 daerah target (Banten dan Gresik). Mungkin bisa dipertimbangkan artikel flora/fauna yang lebih endemik di suatu pulau tujuan seperti Bunga Bangkai, Gajah, Kasuari, Babi rusa dan Anoa. Bisa juga disisipkan misi memberi pengetahuan kepada flora/fauna terancam seperti Orang utan dan harimau. Jadi ensiklopedia kita punya nilai dibanding ensiklopedia lain :) Hariadhi - ^Ngobrol 2 Maret 2013 17.11 (UTC)[balas]

Daripada hewan unggas di atas (seperti: Jalak suren, Cucak kuning dan Cucak kuricang) yang sangat tak lazim terdengar di telinganya orang-orang yang tinggal di pelosok desa-desa yang terpencil; jangankan mereka yang tinggalnya di pelosok desa-desa yang terpencil yang sudah pasti tak pernah kenal yang namanya Internet dan Wikipedia, saya pun yang sehari-hari menggunakan Internet baru tahu ini bahwa ada hewan unggas yang namanya Cucak kuning dan Cucak kuricang, paling-paling mereka selama ini tahunya hanyalah hewan unggas yang namanya Cucak rawa, itupun tahunya karena ada lagunya, sedangkan rupa dari hewan unggas yang namanya Cucak rawa itu sendiri merekapun pasti tidak pernah melihatnya; oleh karena itulah maka saya mengusulkan alangkah lebih baik jika dimasukkan hewan-hewan yang sudah pasti sehari-hari banyak dijumpai pada kehidupan masyarakat di pedesaan yang terpencil sekalipun, seperti: Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Ayam, Bebek, Kucing, Tikus, Kodok, Nyamuk, Lalat, Cacing, dan lain-lain.

Salam. ~~ Erwin Mulialim^(talk) 2 Maret 2013 19.12 (UTC).[balas]

Tapi, sy melihat artikel2 tersebut gaya penulisannya saja buruk, dan kurang referensi. Bandingkan dgn yg sy ajukan. Atw, terserahlah. Saran sy, tumbuhan turi dan gandaria anak2 kampung tahu. Klo ttg artikel hewan, sy usul menjadi bunga bangkai, dan orang utan. --~~Akbar~~ ini dari Kalbar 3 Maret 2013 02.35 (UTC)[balas]
Itulah gunanya ada proses editing. Kan bisa kita perbaiki sambil jalan. Lagipula seperti yang saya infokan di halaman pembicaraan, porsinya nanti satu artikel cuma 240 kata (1500 karakter). Jadi tidak perlu sampai setingkat artikel pilihan. Hariadhi - ^Ngobrol 3 Maret 2013 08.27 (UTC)[balas]

Topik:Makanan Tradisional Jepang[sunting sumber]

--Hanamanteo (bicara) 13 Maret 2013 02.39 (UTC)[balas]

Tidak setuju semua: kita mencari 50 artikel yang umum-umum buat anak-anak, bukan khusus sekali sampai topik "makanan tradisional jepang". Salam ·· Kℇℵ ℟ℑ ℭK 15 Maret 2013 04.16 (UTC)[balas]