Wanua Waru, Mallawa, Maros

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 4°44′57″S 119°53′07″E / 4.7490386°S 119.8852949°E / -4.7490386; 119.8852949

Wanua Waru
Pemandangan persawahan terasering di Desa Wanua Waru
Pemandangan persawahan terasering di Desa Wanua Waru
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
KecamatanMallawa
Kode pos
90563[1]
Kode Kemendagri73.09.06.2004
Luas21,22 km² tahun 2017
Jumlah penduduk1.567 jiwa tahun 2017
Kepadatan73,85 jiwa/km² tahun 2017
Jumlah RT10
Jumlah RW3

Wanua Waru (Ejaan Van Ophuijsen: Wanoe Waroe; Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨓᨊᨘᨕ ᨓᨑᨘ, transliterasi: Wanua Waru) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Wanua Waru berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Wanua Waru memiliki luas wilayah 21,22 km² dan jumlah penduduk sebanyak 1.567 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 73,85 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Wanua Waru. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone. Dalam sejarahnya masa silam, Wanua Waru merupakan salah satu dari tujuh wilayah distrik dari Konfederasi Lebbo Tengae atau Persekutuan Pitu Bila-Bila.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Saat ini Desa Wanua Waru terbagi atas tiga dusun, yaitu Dusun Wanua Waru, Dusun Langi, dan Dusun Tanete. Walaupun begitu, Desa Wanua Waru memiliki sejarah yang tak singkat. Wanua Waru dalam bahasa Bugis: Wanua berarti "perkampungan, kampung" dan Waru merupakan sebutan untuk sebuah pohon Waru. Jadi Wanua Waru adalah perkampungan yang ditumbuhi pohon Waru. Pohon Waru itu seperti buah hati, sebutan ini juga dalam bahasa bugis disebut daun paru. Pohon jenis ini tumbuh di Wanua Kampung Bugis. Pohon Waru ini kulitnya sebagai pengikat padi dan dan daunnya sebagai pembungkus lontong. Dari sinilah nama kampung Wanua Waru berawal dan saat ini menjadi salah satu dusun di Desa Wanua Waru. Dusun Wanua Waru sendiri terdiri atas enam wilayah, yaitu Wanua Bugis, Galunge, Batu Massong, Lappo Batu, Temmajera, dan Kacicu.

Adapun nama Dusun Langi dalam bahasa Bugis merupakan sebuah pohon yang berwarna hijau berbintik-bintik kuning dan putih. Pohon ini tumbuh di atas gunung yang tinggi (dalam sebutan bahasa Bugis disebut Bulu Langi). Nama Langi diberikan oleh nenek moyang zaman dahulu ketika melihat sebuah pohon bernama Langi. Alkisah semua penduduk kampung Wanua Bugis berdatangan mengupas kulitnya yang tumbuh ditempat itu untuk dipakai mencuci rambut sebagai pengganti sampo yang dalam bahasa Bugis disebut Mallangi. Wilayah Dusun Langi terdiri atas beberapa kampung Wanua Bugis, yaitu Lappa Warue, Amassangeng, Lompo, dan Latebbu.

Salah satu dusun di Desa Wanua Waru bernama Tanete yang dalam bahasa Bugis merupakan sebutan untuk Bulu (Gunung)/Tanete. Gunung tersebut dipisahkan oleh dua sungai, yaitu Sungai Mattekoe dan Sungai Calanro. Sehingga menjadi perantara dalam bahasa Bugis yang disebut Pa'baeng-Baeng atau perbatasan antara Gattareng Matinggi dan Wanua Waru. Ada pula sebutan lainnya, yaitu Mattau Walie atau Airnya Lao Wali. Alkisah, dari sinilah warga kampung Wanua Bugis memberikan nama Kampung Tanete karena Salo (sungai) Wali-wali.

Wanua Waru terdiri dua arti Wanua berarti kampung (pemukiman), Waru berarti bersahaja juga dapat diartikan tolak bala, Makkawaru arti dalam bahasa Bugis mattula'bala, asal mula Wanua Waru diambil dari nama pohon yang banyak tumbuh secara alami, yakni pohon Waru, pohon Waru tersebut banyak manfaatnya pada zaman dulu hingga sekarang terutama dalam acara ritual adat masyarakat setempat disamping itu masyarakat juga menggunakan sebagai pembungkus yang dikenal dengan doko'-doko', doko'-doko' arelle atau doko'-doko' benni' sebuah sebutan dan nama makanan khas orang Wanua Waru zaman lampau.

Menurut sejarah Wanua Waru sudah mengenal yang namanya kerajaan Sombae ri Gowa, Mangkaue ri Bone dan Pajung ri Luwu. Wanua Waru pada saat itu diberikan hak otonomi untuk mengatur daerahnya sendiri dalam bahasa Bugis setempat disebut matoro'i kamponna. Adapun struktur pemangku wanua (kampung) ketika itu yang terdiri dari 5 gelar sebagai berikut:

  1. Arung
  2. Daeng Matongeng
  3. Gella
  4. Pong panua
  5. Topabbicara

Kelima pemangku wanua tersebut mempunyai tupoksi masing-masing yang merupakan satu kesatuan tak terpisahkan. Kelima pemangku wanua memegang peranan penting dalam kegiatan adat dan kemasyarakatan, seperti dalam penentuan waktu mappano'bine, appabottingeng/pammulang tau, attampungeng/paccapureng tau, mangade, mabbakkang, dan sebagainya.

Wilayah perkampungan di wilayah Wanua Waru memiliki makna tersendiri:

  1. Temmajera Wanua yang memiliki makna masyarakatnya pantang menyerah dalam segala hal.
  2. Kacicu asal mulanya adalah hutan yang ada guanya dengan dihuni banyak burung kecil, kacicu arti bahasa lokalnya (bahasa Bugis) baiccu artinya kecil.
  3. Lappo Batu, lappo artinya tumpukan dan batu artinya batu, lappo batu artinya tumpukan batu yang dibuat masyarakat yang tujuannya sebagai benteng dan senjata yang dipersiapkan yang sewaktu-waktu jika musuh menyerang.
  4. Batu Massong artinya hamparan batu yang lebar yang difungsikan masyarakat mengeringkan hasil bumi setelah panen.
  5. Tanete artinya mattau walie, mattau artinya masyarakat dan walie artinya dua sisi maksudnya adalah masyarakat tersebut dalam melaksanakan ritual adat bisa ikut ke gattareng juga bisa ikut ke Wanua Waru.
  6. Lappawarue terdiri atas kata lappa artinya tanah yang datar dan warue artinya pohon waru disertai mata air. Sebelum menjadi kampung, Lappawarue adalah tempat pertemuan orang Mallawa dan orang pendatang.

Desa Wanua Waru awalnya masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Camba, namun pada tanggal 23 mei 1992 desa ini masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Mallawa yang dimekarkan menjadi kecamatan baru. Pemekaran wilayah tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1992 Pasal 6 Ayat 1 & 2.

Kondisi geografis[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Wanua Waru memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Desa Polewali (Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone) dan Desa Mattampawalie (Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone)
selatan Desa Gattareng Matinggi dan Desa Batu Putih
barat Desa Samaenre (Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone) dan Desa Gattareng Matinggi
timur Desa Mattampawalie (Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone)

Kondisi demografis[sunting | sunting sumber]

Persawahan di kaki Gunung Posso, Desa Wanua Waru
Pemandangan alam di Dusun Langi, Desa Wanua Waru

Topografi[sunting | sunting sumber]

Desa Wanua Waru terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 700 mdpl.

Orbitrasi[sunting | sunting sumber]

Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Wanua Waru adalah sebagai berikut:

  • Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Ladange): 14 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 75 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 105 km

Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

Desa Wanua Waru memiliki luas 21,22 km² dan penduduk berjumlah 1.760 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 82,94 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Wanua Waru pada tahun tersebut adalah 108,78. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 108 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Wanua Waru dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
2009 817 839 97,38 N/A 1.656 N/A 78,04 [2]
2010 723 730 99,04 N/A 1.453 203 68,47 [3]
2011 726 733 99,05 386 1.459 6 68,76 [3]
2012 730 735 99,32 387 1.465 6 69,04 [4]
2013 739 745 99,19 N/A 1.484 19 69,93 [5]
2014 759 764 99,35 399 1.523 39 71,77 [6]
2015 766 772 99,22 403 1.538 15 72,48 [7]
2016 774 780 99,23 N/A 1.554 16 73,23 [8]
2017 782 785 99,62 420 1.567 13 73,85 [9]
2018 789 792 99,62 424 1.581 14 74,51 [10]
2019 796 798 99,75 428 1.594 13 75,12 [11]
2020 898 836 107,42 467 1.734 140 81,72 [12]
2021 917 843 108,78 550 1.760 26 82,94 [13]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Pembagian wilayah administrasi[sunting | sunting sumber]

Dusun[sunting | sunting sumber]

Desa Wanua Waru memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V berupa dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Langi
  2. Dusun Tanete
  3. Dusun Wanua Waru
    1. Kampung Batu Massong

Rukun warga[sunting | sunting sumber]

Desa Wanua Waru memiliki 3 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW TBA
  2. RW TBA
  3. RW TBA

Rukun tetangga[sunting | sunting sumber]

Desa Wanua Waru memiliki 10 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT TBA
  2. RT TBA
  3. RT TBA
  4. RT TBA
  5. RT TBA
  6. RT TBA
  7. RT TBA
  8. RT TBA
  9. RT TBA
  10. RT TBA

Daftar kepala desa[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Wanua Waru dari masa ke masa:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1. - - - - - -
2. - - - - - -
3. - Abdul Hannan - - kepala desa definitif -
4. - - - 29 Mei 2013 - -
5. - Suharni 29 Mei 2013 2019 kepala desa definitif -
6. - - 2019 15 Mei 2019 plt. kepala desa -
(3.) - Abdul Hannan 15 Mei 2019 sedang menjabat kepala desa definitif; pemenang Pilkades Tellumpanuae 2018 [14]

Indeks desa membangun[sunting | sunting sumber]

Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.

Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Wanua Waru mendapatkan raihan nilai 0,6362 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros.

Tahun Nilai IDM Desa Status IDM Desa Peringkat Referensi
Dalam Kecamatan Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
1996 Indeks Desa Tertinggal (IDT) [15]
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,4887 sangat tertinggal 10 80 2.086 60.590 [16]
2017
2018 0,5368 tertinggal 10 73 1.853 53.192 [17]
2019
2020 0,6362 berkembang 6 58 1.300 40.287 [18]
2021 0,6362 berkembang 6 66 1.547 44.614 [19]
2022 0,7103 maju 25.559
IDM Desa Wanua Waru
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI

Desa wisata[sunting | sunting sumber]

Wisata Leang Panning di Desa Wanua Waru
Penemuan fosil manusia purba yang dinamai Besse di Leang Panninge, Desa Wanua Waru sempat menggemparkan para arkeolog

Gua Liang Panning atau dikenal pula dengan gua kelelawar adalah salah satu gua yang terkenal di Sulawesi. Letaknya di Dusun Lappa Warue, desa Wanua Waru kecamatan Mallawa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Gua ini terletak di bawah jalan, sehingga bila mobil melintas diatas gua suaranya terdengar di dalam gua. Dengan ukuran yang cukup luas bagaikan stadion sepak bola. Karena terdiri dari dua susun atau bertingkat dua. Gua ini sudah dikunjungi oleh banyak wisatawan dari berbagai daerah, mulai dari Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai dan dari wisatawan lain yang ada di Sulawesi Selatan. Gua ini dihuni oleh ribuan kelelawar, dengan sungai di bagian bawah, ini menjadi sangat menarik. Konon katanya gua ini dahulu dijadikan sebagai tempat menyusun strategi perang dan sebagai tempat peristirahatan. Hingga saat ini banyak wisatawan yang sering bermalam di gua ini. Di dalam gua dan di luarnya banyak bentuk bentuk yang menarik. Jika memandangi dan memasuki gua ini perasaan akan terasa nyaman.

Leang Panninge hingga saat ini telah dikembangkan baik menjadi wisata edukasi sejarah, geologi, arkeologi, maupun wisata petualangan susur gua. Mulai dari jalan menuju gua ini telah dibeton dan fasilitas penginapan telah ada sekitar gua ini.

Tahun Nomenklatur Nilai Kategori Posisi ADWI Status Referensi
2021 Desa Wisata Wanua Waru Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [20]
2022 Desa Wisata Leang Panning Park 40,00 Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [20]
2023 Desa Wisata Leang Panning Park Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [20]

APBD desa[sunting | sunting sumber]

Tahun 2020[sunting | sunting sumber]

  • Pendapatan: Rp 2.297.869.000,00[21]
  • Belanja: Rp 2.335.844.246,00[21]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Daftar sekolah[sunting | sunting sumber]

  • KB Pelangi, Dusun Langi
  • TK Nur Andriani Wanua Waru, Dusun Wanua Waru
  • UPTD SD Negeri 164 Inpres Lappawarue, Kampung Lappawarue Dusun Langi
  • UPTD SD Negeri 237 Labongke, Kampung Labongke
  • UPTD SD Negeri 85 Wanua Waru, Dusun Wanua Waru
  • UPTD SMP Negeri 27 Satap Lappawarue, Kampung Lappawarue Dusun Langi

[22][23]

Organisasi kemasyarakatan[sunting | sunting sumber]

Infrastruktur[sunting | sunting sumber]

  • Jalan pintas menuju objek wisata Leang Panninge
  • Villa Besse Leang Panning

Penghargaan dan prestasi[sunting | sunting sumber]

  • Piagam penghargaan dari Kemenparekraf RI sebagai Peserta Desa Binaan Kemenparekraf RI pada ajang ADWI 2021 (30 Juli 2021)
  • Piagam penghargaan dari Pemkab Maros sebagai Desa dengan Pengembangan Pariwisata Terbaik di Kabupaten Maros Tahun 2022 (12 Februari 2022)

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kode Pos Desa Wanua Waru
  2. ^ BPS Kabupaten Maros (2011-07-05). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  3. ^ a b BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  4. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  5. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-09. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-09. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-09. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-09. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-09. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Mallawa Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  13. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 4 April 2022. 
  14. ^ Amiruddin (15 Mei 2019). "Daftar 21 Nama Kepala Desa yang Dilantik Bupati Maros Pagi Ini". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Juni 2022. 
  15. ^ Biro Pusat Statistik (1996). Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]. Biro Pusat Statistik. ISBN 9789795982777. 
  16. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-30. 
  17. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  18. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  19. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  20. ^ a b c Jadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Leang Panning Park". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 8 April 2022. 
  21. ^ a b Pemerintah Daerah Kabupaten Maros (2020-03-10). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Wanua Waru Tahun 2020 (PDF). maroskab.go.id. Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  22. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-04-30. Diakses tanggal 30 April 2022. 
  23. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI: PAUD". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-03. Diakses tanggal 3 Mei 2022. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]