Ular laut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 April 2013 20.25 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 28 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q460286)
Ular laut
Berkas:Pelamis platurus.png
Ular laut berbadan kuning, Pelamis platurus.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:

Ular laut terdiri dari banyak jenis (salah satu di antaranya Erabu) dan kesemuanya merupakan ular yang memiliki racun yang sangat kuat.

Teori evolusi

Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa asal mula ular laut di dunia berasal dari pulau Borneo (Kalimantan) Indonesia. Ular laut tersebut pada mulanya adalah ular Welang biasa yang hidup di pantai Pulau Borneo dan kemudian mulai masuk ke laut lepas untuk mencari ikan dan berevolusi dengan lingkungannya hingga menjadi ular laut yang kita kenal sekarang ini.

Distribusi

Ular laut umumnya hidup terbatas di laut-laut tropis, utamanya di Samudra India dan sebelah barat Samudra Pasifik. Salah satu jenis ular laut, yaitu ular perut kuning (Pelamis platurus) ruang hidupnya bahkan mencapai bagian timur Samudra Pasifik. Sedangkan ular zaitun (Aipysurus laevis) lebih banyak hidup di karang-karang.

Gigitan ular laut

Bisa ular laut sangat kuat karena memiliki kekuatan 30 kali bisa ular Cobra (bahkan ada ular laut yang kekuatan bisanya mencapai 700 kali ular Cobra) dan mengandung bisa yang lengkap seperti layaknya jenis-jenis ular elapidae. Meskipun memiliki racun sangat sangat kuat, ular laut jarang menggigit manusia dikarenakan mulutnya yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis ular lainnya. Biasanya manusia akan tergigit ular laut di daerah ujung jari. Ular ini tidak dapat menggigit manusia di lengan, kaki, atau bagian tubuh lainnya karena mulutnya yang kecil tersebut. Meskipun demikian, ular laut tetap merupakan ancaman bagi para nelayan dan penyelam karena racunnya yang sangat kuat. Pada beberapa kasus gigitan ular laut pada seorang penyelam, penyelam yang berusaha memegang dan tergigit oleh ular laut dapat mengalami kegagalan fungsi jantung dan meninggal sebelum sempat mencapai permukaan air. Walaupun sebenarnya kita tidak perlu takut berlebihan terhadap ular laut, akan tetapi kita perlu tetap waspada pada saat memancing, menyelam, atau berada di pantai.

Rujukan dan pranala luar

  • (Inggris) Scubadoc's Diving Medicine Online: Sea Snakes http://www.scuba-doc.com/seasnks.htm
  • (Inggris) Rasmussen AR (1997): Systematics of sea snakes; a critical review, Symp. Zool. Soc. London 70, 15-30
  • (Inggris) Smith MA (1996): Monograph of the sea snakes (Hydrophiidae), British Museum of Natural History, London
  • (Inggris) Voris HK (1977): A phylogeny of the sea snakes (Hydrophiidae), Fieldiana Zool. 70, 79-169
  • (Inggris) Romulus Whitaker (1978). Common Indian Snakes: A Field Guide. Macmillan India Limited. 
  • (Melayu) Rosman Ahmad, Mengenal Jenis Ular Berbisa, Pusat Racun Negara, USM, (2003).
  • (Jerman) Schwerpunkt Seeschlangen. in: Reptilia. Terraristik-Fachmagazin. Natur- u. Tier-Verl., Münster 14.1998,12. ISSN 1431-8997, dar.:
    • M. Gaulke: Fotoreportage Seeschlangen.
    • H. K. Voris, H. H. Voris: Pendler zwischen den tropischen Gezeiten. Das Leben der Seekobra "Laticauda colubrina".
    • M. Gaulke : Seeschlangen als Handelsware.

Templat:Link FA Templat:Link GA