Ulangan 23

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ulangan 23 (disingkat Ul 23) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Waktu[sunting | sunting sumber]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)

Lokasi[sunting | sunting sumber]

  • Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab.di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): לא־יבא פצוע־דכא וכרות שפכה בקהל יהוה׃ ס
transliterasi Ibrani: lo-ya·bo pe·zu·a'-da·ka u·ke·rut sya·pe·kah biq·hal YHWH. s
"Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya, janganlah masuk jemaah TUHAN"[6]

Kata "hancur" di sini diterjemahkan dari dua kata Ibrani "pezua" ("dikebiri"; sengaja dirusak atau dibuang alat kelamin laki-lakinya) dan "daka" ("diremukkan"), yaitu tindakan untuk mengebiri seorang laki-laki yang biasa dilakukan terhadap penjaga istri-istri bangsawan guna mencegah hubungan kelamin, atau berkaitan dengan praktik penyembahan berhala. Perusakan alat kelamin ini dilarang di Israel.[7] Ayat ini harus diartikan bahwa orang itu tidak boleh mengambil bagian aktif dalam ibadah bersama. Ia masih dapat menikmati hubungan pribadi dengan Allah dan mengambil bagian dalam berkat-berkat yang disediakan bagi semua orang yang beriman kepada-Nya (bandingkan Yesaya 56:3-5).[8]

Ayat 25[sunting | sunting sumber]

"Apabila engkau melalui ladang gandum sesamamu yang belum dituai, engkau boleh memetik bulir-bulirnya dengan tanganmu, tetapi sabit tidak boleh kauayunkan kepada gandum sesamamu itu.""[9]

Murid-murid Yesus Kristus menggunakan izin menurut ayat ini untuk memetik dan memakan bulir-bulir gandum di ladang gandum yang mereka lewati selagi mereka berjalan mengikuti Yesus, sebagaimana yang dicatat dalm Injil Matius, Markus dan Lukas; Injil Matius memberikan alasan "karena lapar", sedangkan Injil Lukas menulis bahwa mereka tidak menggunakan alat melainkan "menggisarnya dengan tangannya".[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Ulangan 1:1
  4. ^ Ulangan 1:3
  5. ^ Ulangan 1:1–2
  6. ^ Ulangan 23:1
  7. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  8. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  9. ^ Ulangan 23:25
  10. ^ Matius 12:1; Markus 2:23 Lukas 6:1

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]